Kita sebagai orang tua, kadang menuntut anak agar bisa berada pada keadaan tertentu yang sesuai dengan harapan kita. Atau aku ingin anakku jadi seperti ini, misalnya.
Ada beberapa hal yang kita lakukan itu justru menghambat kemampuan si kecil, misalnya jika Anda bersikap:
Ketika Anda tak pernah mendidiknya agar ia memiliki kemampuan membuat keputusan, maka kemungkinan besar akan ada masalah yang Anda hadapi lagi. Misalnya, Anda cenderung kelewat ingin segalanya serba sempurna atau terlalu perduli dengan anggapan orang lain terhadap diri Anda. Anda takut anak Anda kecewa atau sedih jika membuat keputusan yang kurang tepat, Anda khawatir anak akan marah jika tak mendapatkan apa yang diinginkannya.
Dengan begitu, Anda telah gagal mengarahkannya sehingga merasa tidak yakin dengan putusan yang dibuat anak. Ingatlah selalu, tak seorangpun luput dari kesalahan dan dari kesalahan-kesalahan yang dibuatnya atau kesalahan masa lalu kita bisa belajar, kita bisa mengoreksi mana yang salah, mana yang masih harus dibenahi.
Senantiasa mengarahkan dan menunjukkan, apakah keputusan yang dibuat anak itu salah atau benar. Dari sini anak akan belajar mana yang benar dan salah. Berikanlah selalu contoh yang baik sehingga dapat diteladani oleh anak.
Hargailah pilihan anak agar ia merasa dipercaya. Kalaupun pilihannya kurang tepat, jangan buru-buru menghakiminya, menyalahkannya atau mengambil alih putusan. Beri ia gambaran tentang apa yang seharusnya ia kerjakan. Dengan demikian anak akan merasa dihargai dan tahu apa yang seharusnya ia lakukan.
Ada beberapa hal yang kita lakukan itu justru menghambat kemampuan si kecil, misalnya jika Anda bersikap:
- Selalu memutuskan sesuatu tanpa memberinya dorongan untuk melakukan hal itu sendiri.
- Senantiasa memberinya pilihan-pilihan atau mengarahkan pilihan/putusan.
- Selalu cemas atau mengkhawatirkan si kecil tak bisa membuat keputusan yang baik/benar.
Ketika Anda tak pernah mendidiknya agar ia memiliki kemampuan membuat keputusan, maka kemungkinan besar akan ada masalah yang Anda hadapi lagi. Misalnya, Anda cenderung kelewat ingin segalanya serba sempurna atau terlalu perduli dengan anggapan orang lain terhadap diri Anda. Anda takut anak Anda kecewa atau sedih jika membuat keputusan yang kurang tepat, Anda khawatir anak akan marah jika tak mendapatkan apa yang diinginkannya.
Dengan begitu, Anda telah gagal mengarahkannya sehingga merasa tidak yakin dengan putusan yang dibuat anak. Ingatlah selalu, tak seorangpun luput dari kesalahan dan dari kesalahan-kesalahan yang dibuatnya atau kesalahan masa lalu kita bisa belajar, kita bisa mengoreksi mana yang salah, mana yang masih harus dibenahi.
Senantiasa mengarahkan dan menunjukkan, apakah keputusan yang dibuat anak itu salah atau benar. Dari sini anak akan belajar mana yang benar dan salah. Berikanlah selalu contoh yang baik sehingga dapat diteladani oleh anak.
Hargailah pilihan anak agar ia merasa dipercaya. Kalaupun pilihannya kurang tepat, jangan buru-buru menghakiminya, menyalahkannya atau mengambil alih putusan. Beri ia gambaran tentang apa yang seharusnya ia kerjakan. Dengan demikian anak akan merasa dihargai dan tahu apa yang seharusnya ia lakukan.
memberi contoh, mengarahkan, bukan yg mengambil keputusan yah ^^
ReplyDeleteartikel yang sangat bermanfaat dan mengingatkan para orang tua akan tanggung jawab dalam mendidik anaknya secara baik dan benar
ReplyDeletebener sekali, setuju banget dengat nalarnya mbak..
ReplyDeleteyang jelas, jangan biasakan memaksakan kehendak kita atau mengkarantina kemauan sianak, asalkan itu tidak salah dan tidak berbahaya baginya, bebaskanlah ia dengan kemauannya..
dari artikel yang pernah saya baca, kalau anak misalkan pegang sesuatu yang mingkin bisa membahayakan dirinya jangan di paksakan tau di minta secara paksa, biarkan aja yg penting tetap diawasi, kalau misalnya apa yg di pagan itu di ambil secara paksa akan menimbulkan rasa penasaran, mungkin ia belum ngerti dengan apa yg ia pegang, tp anak kecilkan ibarat kaset baru daya rekamnya masih bagus, kelak apa bila ia telah dewasa rasa penasaran dari sewaktu kecil akan muncul tanpa ia sadari sebelumnya. so biarkan sajalah yg penting tetap diawasi, kalaupun itu melukai dirinya sendiri setidaknya ia tahu bahwa apa yg di pegang itu membahyakan dirinya, mungkin ia belum sadar tp setelah kelak dah dewasa pelajaran dari semasa kecil juga akan muncul, dan pastinya ia akan bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk
ReplyDelete@ Orang kampung & Rizky, terima kasih sekali atas masukannya.
ReplyDeleteinformasinya bagus bu ^^!
ReplyDeletesalam hangat & semoga sukses selalu
inspiratif. kita sbg orang tua sering tidak bisa memberikan kepercayaan kpd anak, sehingga mereka menjadi terbiasa utk tdk berani...
ReplyDeletemeski kita pernah membaca tips spt ini, seringkali kita lupa mempraktikkan kpd anak kita. rasanya kita memerlukan suatu pengingat agar tidak pernah lupa...
ReplyDeletepara calon orang tua wajib baca yg satu ini...!!!
ReplyDeletedemi kemajuan sang buah hati, kasih sayang perlu ditekan sedikit saja...!!!
wah disini emang infonya keren-keren sangat bermanfaat khususnya untuk kaum ibu..hihhihi.
ReplyDeleteBener banget mbak...
ReplyDeleteMengarahkan dan menunjukkan...
Bener banget.
ReplyDeleteSaya setuju.
Orang tua jangan mengekang si anak.
Biarkan dia berekspresi dan mengambil tindakan dengan pantauan dari ortu pastinya.
Moga aja semua ortu bisa menerapkan tips ini.
ReplyDeleteKan ada tuh, ortu yang egous, mau menang sendiri.
Padahal yang ada, anaknya jadi kurang kreatif.
Maknyus lg nich Mbak Narti dan bs dijadikan referensi nich buat para orang tua dan bagi saya bisa menambah ilmu serta berjaga-jaga agar tau untuk berbuat yang terbaik bila kelak punya momongan hehehe,slm...:D
ReplyDeleterefrensi buat saya kedepannya :)
ReplyDeleteartikelnya bagus. harus aku suruh baca nih orang tua yang suka maksa2 anaknya :p
ReplyDeletebetul sekali, bimbing dan arahkan serta berikan contoh-contoh nyata dalam keseharian anak, sehingga anak tidak beranggapan bahwa orang tuanya hanyalah pandai sebatas teori saja
ReplyDeleteWahh betuul3x.. Kalo menghadapi anak jangan langsung menghakimi dan seharusnya melihat dulu potensi anak, biar anak bisa tumbuh kembang sesuai dengan pottensinya..
ReplyDeletesalam sobat
ReplyDeletewah sya termasuk yg selalu cemas dan mengkhawatrkan anak mba,
ternyata menghambat kemampuan sikecil ya,,
ok deh saya ngga perlu lagi begitu.
Bener tuh Sob...yg paling penting jangan terlalu cemas sm Kelakuan si anak......
ReplyDeleteOke lah, thanks Ilmunya Sob, Sangat bermanfaat bagi yang belum punya anak nih. Jadi jangan selalu mengarahkan anak seperti yang kita kehendaki ya Sob.
ReplyDeletesaya setuju banget dengan paragrap terakhir, memang seharusnya anak juga mendapatkan hak untuk memilih dan menentukan sesuatu, orang tua tidak boleh menghakimi begitu saj dengan plihan yg di anggap kurang baik menurut mereka..
ReplyDeleteSukses Slalu!
berati cuma mengarahkan saja mungkin ya mba?
ReplyDeletejangan bilang TIDAK!!! JANGAN!!
apalagi main GAMPAR
Trims ya petunjuknya. Sebagai ayah dari dua putera yang masih kecil2, petunjuk seperti ini sangat berharga.
ReplyDeleteMaknyus Mbak infonya dan ijin simpan dulu nich...:D
ReplyDeleteinfo yg bermanfaat buat Putra...thanks Mba...
ReplyDeletembak narti seorang guru TK ya?kok tau lebih masalah ank2 heheh
ReplyDeletesmoga kelak aku bisa menjadi orang tua yang baik buat anak2ku
ReplyDeletehmmm begitu yaw
ReplyDeleteanak memang harus diawasi pertumbuhanya oleh orang tua
:D
masalah keluarga juga bisa mba, misal kedua orang tuanya cerai sewaktu anaknya masih kecil, hal ini bisa berpengaruh secara psikologis ke anak sampai dewasa, sehingga kemampuan si anak pun tidak akan maksimal.
ReplyDeleteDunia anak memang sangat penting, ibarat sebuah gedung bertingkat dibangun dengan pondasi yang kurang kokoh, sewaktu sudah selesai dibangun dan ada kerusakan, maka perbaikan yang harus dilakukan tidaklah sedikit dan yang pasti susah diperbaiki.
BTW,komenku kaya orang bener aja ya mba,hihi.. :)
Setuju sekali mbak..
ReplyDeletekita pernah merasakan kecil..
dan sungguh tidak enak ketika kita dipaksa..
jadi sekrg diasaat kita tua kita tidak mengulangi hal yang sama..
artikel yg bermanfaat
kasian anak terlalu di kekang..jadi gak berkembang pemikirannya..biarkan dia yang putuskan asalkan kita arahkan dia u/ siap bertanggung jawab dalam pilihannya..
ReplyDeleteya udah pasti dong mbak...jgn ortu aja yang memilih..biarkan dia aja...benar juga dimensi muslimah..asalkan arahkan dia u/ siap bertanggung jawab dalam hal pilihannya...
ReplyDeleteditunggu artikel terbarunya lho mbak :)
ReplyDeletekuhadir lagi mb narti. assalamualaikum dan selamat pagi :)
ReplyDeleteinfo yg bermanfaat...
ReplyDeletemkasih..infonya...
ReplyDeleteterima kasih artikel sangat pas karena saya punya anak kecil
ReplyDeletethank
Yup, sebenarnya bukan memaksa, tapi memberi solusi pilihan yang terbaik dari pengalaman yang telah ada.......
ReplyDeletesalam sobat
ReplyDeletetrims mba atas sharingnya
saya jadi tambah tahu tentang penghambat kemampuan sikecil
Nice info, thank u bu
ReplyDeletesaya setuju dengan pendapat si rizki emang anak kecil itu tidak boleh di paksa biarkan saja apa yang dia mau kita yang penting tida lengah ngawasinya.
ReplyDeletekalo kita terlalu diktator ama anak bisa-bisa si anak tambah badung.
ReplyDelete