Alhamdulillah kemarin (sekarang hari kedua puasa) puasa berjalan lancar. Meskipun saat ini di Qatar sedang musim panas (summer) yang mana suhu mencapai 50o Celcius. Tentu bukan hal mudah untuk menghadapi cuaca yang seperti itu, terlebih kami yang datang dari negara tropis.
Pada malam sholat tarawih, alhamdulillah banyak juga ibu-ibu yang ke masjid. Loh emang biasanya gimana?
Disini, kebanyakan perempuan itu tinggal di rumah. Hari-hari biasa jarang ada jamaah perempuan yang sholat di masjid. Saya sekeluarga tinggal di ibukota Qatar yaitu Doha, dimana banyak juga kaum papa. Mereka malah sudah tinggal disini puluhan tahun, tinggal sendiri (laki-laki), anak-istri tinggal di negaranya. Disini banyak orang Pakistan, dan pendatang dari negara-negara lainnya yang sudah menetap disini puluhan tahun, mereka banyak juga yang sudah tua (jadi inget orang tua di kampung), mereka masih bekerja demi menyambung hidup, kadang bergerombol di pinggir-pinggir jalan untuk menanti sebuah pekerjaan. Mereka sama sekali gak mengemis loh...
Biasanya disuruh untuk mengangkat-ngangkat barang, atau kalau ada orang pindah rumah, jasa mereka tentu sangat dibutuhkan. (Disini karena kebanyakan orang tinggal di apartemen, villa, dll, jadi pindah rumah itu sudah hal biasa. Terlebih jika uang sewa rumah naik, jalan terbaik ya nyari rumah yang lebih murah. Kecuali kalau uang perumahan dari perusahaan masih mencukupi, tidak pindah rumahpun gak masalah).
Nah dari sekian banyak penduduk disini yang kebanyakan adalah pendatang, kebanyakan dari mereka adalah laki-laki yang tidak membawa family atau keluarganya. (Ada batas minimal gaji/pendapatan per bulan untuk bisa stay/tinggal disini bersama keluarganya). Yang dibawah standart ya tidak boleh membawa keluarganya.
Bisa kebayang jika kebanyakan yang tinggal disini adalah laki-laki, jadi masjid itu kebanyakan jamaahnya ya laki-laki. Untuk perempuan, disedikan ruang khusus untuk sholat, masjid yang dihari-hari biasa tidak ada ruang khusus untuk perempuan, baru dibuatkan sekat menjelang bulan Ramadhan seperti sekarang. Nah pas sholat tarawih hari pertama kemarin, di masjid dekat rumahku, tempat sholat untuk laki-laki sampai penuh, bahkan sampai halaman sedangkan untuk perempuan tidak penuh.
Untuk yang laki-laki, dapat tempat sholat di luar atau di halaman itu berarti panas. Loh malam hari koq panas? iya, kalau musim panas, malam haripun udara panas. Air wudhupun masih hangat. Kebayang kalau siang, di rumah air harus didinginkan di ember terlebih dulu atau tempat penampungan air yang lain.
Nah dapat tempat sholat di luar ini artinya harus rela sholat sambil keringat bercucuran. (kayak kerja apa aja yah?). Kalau mau dapat tempat sholat di dalam, yang ada AC-nya ya harus berangkat segera setelah adzan berkumandang.
Untuk perempuan, karena yang berangkat sedikit (gak penuh gitu), ya dapat di dalam ruangan semua, artinya ada AC. Nah kemarin ada kejadian seperti ini. Disini, untuk tempat-tempat sholat, entah masjid atau mushala yang di mall-mall, selalu ada kursi (biasanya kursi plastik) yang disediakan untuk orang-orang khusus. Entah sakit apa saya gak tahu, tapi ada saja yang sholat sambil duduk begitu. Nah kemarin di masjid itu, ada yang sholat pakai kursi gitu, dia ambil tempat di tengah shaf. Otomatis di belakang dia tidak bisa ditempati jamaah lainnya, karena tidak muat untuk sujud. Yang aku heran, kenapa dia gak ambil tempat di pinggir shaf? jadi shaf dibelakangnya bisa rapat, tidak bolong-bolong begitu? Ada juga sih yang ngerti, sholat pakai kursi dan ambil tempat dipinggir. Dan ketika pulang, mereka jalan biasa tuh? ataukah badan merasa sakit ketika dipakai untuk sujud dll?
Alhamdulillah kita yang diberi kesehatan, sholat bisa sempurna gerakannya, dan tentu ada banyak manfaat dari semua gerakan-gerakan sholat, mulai dari tabiratul ikhram, ruku, sujud hingga salam. Subhanallah...
Tadi mau ngomongin cuaca dan sholat tarawih jadi panjang lebar sih? kali ini bukan ngomongin soal anak-anak, tapi serba-serbi, gakpapa ya :)
Untuk masalah cuaca, alhamdulillah anakku bisa melewatinya, dan memang sekolah masih libur artinya bisa tinggal di dalam rumah saja. Dan bisa selesai hingga waktu berbuka puasa. Untuk saat ini, bisa dikatakan puasanya lama (jamnya) karena pukul 03.35 sudah adzan Subuh dan pukul 18.20 baru adzan Maghrib.
Tentu banyak hikmahnya bagi kami yang tinggal disini.
Semoga kita bisa menikmati indahnya bulan suci Ramadhan kali ini dan menjumpai lebih banyak lagi kemikmatan dari Allah SWT. aminn...
Wihiii...selamat puasa ya mbak :)
ReplyDeleteGilee ya, panas bener tuh.
Di jayapura aja 33 derajat C panasnya udah gak ketulungan -_-"
selamet berpuasa ya mbk mohon maaf lahir batin xixix..
ReplyDeletedi tempat saya juga panas tapi tak sepas disana, coz masih banyak pohon2 ^^
Marhaban Ya Ramadhan
ReplyDeleteSelamat Menunaikan Ibadah Puasa
bisa ngebayangin panasnya. secara kalo di Surabaya siang hari aja udah panasnya aujubilah, apalagi di Qatar yang konon katanya jumlah pohonnya lebih dikit.. dan iklimnya yang kering.
ReplyDeleteyaa kalo niatnya ibadah dan ikhlas kan seberat apapun tantangannya hajar aja.
duh, seneng yaa bisa ngerasain puasa di negeri orang. kayaknya sering bolak-balik Qatar ya??.. hebriing euy
semoga orang indonesia yang di Qatar diberi kekuatan ekstra untuk menjalankan puasa disana, di tempat yang begitu panasnya....
ReplyDeletedi qatar ya? Semoga lancar pusanya mba..
ReplyDeletemet menunaikan ibadah puasa moga diberi kemudahan sekeluarga. mhn maaf lahir batin...
ReplyDeletehuaaa, sampe 50??? duh kalau aq disana gmn tuh, kuat gak ya???
ReplyDeleteto all, terima kasih banyak atas doa dan supportnya.
ReplyDelete@ Gaphe, bolak-balik Qatar? ya begitulah :)