Orangtua seringkali menemukan coretan-coretan pada dinding rumah yang dilakukan oleh si kecil. Betul? Mengapa anak kecil suka sekali mencoret-coret?
Kelakuan ini seringkali membuat orangtua menjadi kesal dan marah, karena tembok rumah yang tadinya bersih jadi kotor. Biasanya anak kecil belum bisa menggambar bentuk yang benar, sehingga coretan yang ada masih belum terbentuk. Namanya juga belajar, tentu memerlukan proses.
Meskipun kondisi ini tidak menyenangkan dan membuat rumah terlihat kotor, sebaiknya orangtua tidak memarahi atau membentak si kecil. Namun beritahukan pada anak di mana seharusnya ia boleh menggambar atau mencoret-coret. Sebagai solusinya, sediakan pula sarana seperti buku gambar, kertas kosong dan crayon ukuran besar sehingga anak mudah untuk memegangnya. Bagi anak yang masih kecil, tetap dalam pengawasan agar jangan sampai crayon dimasukkan ke mulut, misalnya.
Kebiasaan mencoret-coret ini merupakan salah satu cara untuk melatih perkembangan motorik halusnya, perkembangan ini nantinya akan dibutuhkan untuk membantu anak menulis dan menggambar.
Kegiatan ini juga menjadi sarana bagi si kecil untuk mengungkapkan atau mengekspresikan dirinya, meskipun gambar yang dihasilkan terkadang tidak bisa dimengerti oleh orangtua.
Coretan yang dihasilkan oleh si kecil berbeda-beda tergantung pada usianya, yaitu:
1. Coretan acak terjadi pada usia 12-30 bulan (2,5 tahun)
Pada usia ini anak masih belajar untuk memegang pensil warna dan membuat tanda atau garis di atas kertas. Anak-anak cenderung mengalami kenikmatan kinestetik, yaitu kesenangan atau kenikmatan untuk bergerak dan membuat tanda. Coretan yang dihasilkan masih acak dan tidak teratur serta cenderung menghasilkan garis panjang sepanjang kertas atau tembok.
2. Coretan terkontrol terjadi pada usia 2,5-3 tahun
Pada usia ini anak mulai menggunakan gerakan pergelangan tangan, mengontrol coretannya dan membuat gambar yang lebih kecil. Namun coretan yang dihasilkan belum sepenuhnya bisa dimengerti orang lain, dan juga anak masih suka menggambar atau mencoret-coret tembok.
3. Coretan yang dihasilkan mulai berbentuk, terjadi pada usia 3-4,5 tahun
Anak-anak mulai memegang crayon dengan menggunakan jari serta sudah mampu membuat berbagai garis dan bentuk serta gambarnya sudah mulai bisa dimengerti. Selain itu anak-anak juga cenderung ‘mengisahkan’ atau ada cerita di balik gambar yang dibuatnya. Terkadang, Salma lebih seru cerita dari mulut mungilnya dibandingkan hasil coretannya....hehe....
4. Preskematik terjadi pada usia 4,5-7 tahun
Anak mulai menggambar simbol-simbol seperti garis yang meliuk-liuk, lingkaran, spiral, angka-angka dan sesuatu yang mulai menyerupai objek sebenarnya. Tapi anak-anak masih belajar untuk mengungkapkan sesuatu pada orang lain melalui gambarnya.
Orangtua sebaiknya tidak melarang kegiatan anaknya ini, karena banyaknya larangan yang diterima oleh si kecil akan menghambat sisi kreativitas anak untuk berani mengekspresikan dirinya. Selain itu larangan yang diberikan atau memarahinya tidak akan memberitahu anak mana yang salah dan mana yang benar.
Karena itu orangtua harus menyediakan sarana bagi anak untuk menggambar, serta memberitahu dan memberi pengertian pada anak dimana saja anak boleh menggambar dan daerah mana saja yang tidak boleh.
Memang tidak mudah dan tidak cukup sekali saja memberitahunya, untuk itu orangtua harus sabar dan mengulanginya terus, serta jangan lupa untuk memberi anak pujian jika ia berhasil menggambar di tempat yang benar.
Diadaptasi dari detikhealth
Semoga bermanfaat!
Tapi menikmati hasil coretan anak kecil, kadang menemukan hal unik juga loh... :)
tags: anak suka coret-coret, mengatasi anak suka mencoret, solusi anak suka coret-coret, hasil coretan anak mulai terbentuk, kapan mengajari anak menulis.
Baca yang ini juga yuk:
Membuat anak suka belajar.
Kelakuan ini seringkali membuat orangtua menjadi kesal dan marah, karena tembok rumah yang tadinya bersih jadi kotor. Biasanya anak kecil belum bisa menggambar bentuk yang benar, sehingga coretan yang ada masih belum terbentuk. Namanya juga belajar, tentu memerlukan proses.
Meskipun kondisi ini tidak menyenangkan dan membuat rumah terlihat kotor, sebaiknya orangtua tidak memarahi atau membentak si kecil. Namun beritahukan pada anak di mana seharusnya ia boleh menggambar atau mencoret-coret. Sebagai solusinya, sediakan pula sarana seperti buku gambar, kertas kosong dan crayon ukuran besar sehingga anak mudah untuk memegangnya. Bagi anak yang masih kecil, tetap dalam pengawasan agar jangan sampai crayon dimasukkan ke mulut, misalnya.
Kebiasaan mencoret-coret ini merupakan salah satu cara untuk melatih perkembangan motorik halusnya, perkembangan ini nantinya akan dibutuhkan untuk membantu anak menulis dan menggambar.
Kegiatan ini juga menjadi sarana bagi si kecil untuk mengungkapkan atau mengekspresikan dirinya, meskipun gambar yang dihasilkan terkadang tidak bisa dimengerti oleh orangtua.
Coretan yang dihasilkan oleh si kecil berbeda-beda tergantung pada usianya, yaitu:
1. Coretan acak terjadi pada usia 12-30 bulan (2,5 tahun)
Pada usia ini anak masih belajar untuk memegang pensil warna dan membuat tanda atau garis di atas kertas. Anak-anak cenderung mengalami kenikmatan kinestetik, yaitu kesenangan atau kenikmatan untuk bergerak dan membuat tanda. Coretan yang dihasilkan masih acak dan tidak teratur serta cenderung menghasilkan garis panjang sepanjang kertas atau tembok.
2. Coretan terkontrol terjadi pada usia 2,5-3 tahun
Pada usia ini anak mulai menggunakan gerakan pergelangan tangan, mengontrol coretannya dan membuat gambar yang lebih kecil. Namun coretan yang dihasilkan belum sepenuhnya bisa dimengerti orang lain, dan juga anak masih suka menggambar atau mencoret-coret tembok.
3. Coretan yang dihasilkan mulai berbentuk, terjadi pada usia 3-4,5 tahun
Anak-anak mulai memegang crayon dengan menggunakan jari serta sudah mampu membuat berbagai garis dan bentuk serta gambarnya sudah mulai bisa dimengerti. Selain itu anak-anak juga cenderung ‘mengisahkan’ atau ada cerita di balik gambar yang dibuatnya. Terkadang, Salma lebih seru cerita dari mulut mungilnya dibandingkan hasil coretannya....hehe....
4. Preskematik terjadi pada usia 4,5-7 tahun
Anak mulai menggambar simbol-simbol seperti garis yang meliuk-liuk, lingkaran, spiral, angka-angka dan sesuatu yang mulai menyerupai objek sebenarnya. Tapi anak-anak masih belajar untuk mengungkapkan sesuatu pada orang lain melalui gambarnya.
Orangtua sebaiknya tidak melarang kegiatan anaknya ini, karena banyaknya larangan yang diterima oleh si kecil akan menghambat sisi kreativitas anak untuk berani mengekspresikan dirinya. Selain itu larangan yang diberikan atau memarahinya tidak akan memberitahu anak mana yang salah dan mana yang benar.
Karena itu orangtua harus menyediakan sarana bagi anak untuk menggambar, serta memberitahu dan memberi pengertian pada anak dimana saja anak boleh menggambar dan daerah mana saja yang tidak boleh.
Memang tidak mudah dan tidak cukup sekali saja memberitahunya, untuk itu orangtua harus sabar dan mengulanginya terus, serta jangan lupa untuk memberi anak pujian jika ia berhasil menggambar di tempat yang benar.
Diadaptasi dari detikhealth
Semoga bermanfaat!
Tapi menikmati hasil coretan anak kecil, kadang menemukan hal unik juga loh... :)
tags: anak suka coret-coret, mengatasi anak suka mencoret, solusi anak suka coret-coret, hasil coretan anak mulai terbentuk, kapan mengajari anak menulis.
Baca yang ini juga yuk:
Membuat anak suka belajar.
Assalamu'alaikum Ning ...
ReplyDeleteKebetulan saya punya amanah yang masih berumur 20 bulan, dan terbukti bahwa masa kinestetik telah berlangsung. Setiap mas nya yang SD dan SMP belajar, dipastikan akan minta juga buku dan pen selanjutnya bisa ditebak akan membuat benang ruwet.
Kami membiarkan dia menelusuri dunianya. dan Mas Akmal (namanya) dengan ekspresi senang melakukannya
Tips yang sangat bermanfaat mba.
ReplyDeletekebetulan si kecil lagi seneng2nya curat-coret ni.
wah iya,,kaya adek ku,,semua tembok dicorat-coret,,,tembok rumah jadi tempat pameran lukisannya dia,,heheh,,
ReplyDeleteaku juga punya ponakan kecil yang suka coret coret dinding mbak....
ReplyDelete@ Djangan Pakies, wa'alaikumsalam
ReplyDeletesaya juga punya adek kecil yang suka coret coret dinding,,
ReplyDeletesaya pernah melihat seorang anak kecil suka corat coret diding, tp kok orang tuanya malah memarahinya yh
ReplyDeletewah..artikel yang sangat mantap nih...ehm..orang yang pengertian nih kayaknya ma anaknya...ckckckck
ReplyDeleteMemang sih corat-coret di dinding sebenarnya bukan menjadi kebiasaan terburuk buat si anak.
ReplyDeleteTapi alangkah baiknya harus dicar media pendukung lain buat menyalurkan aksi corat coret si anak.
Dibeliin papan tulis misalnya.
Soalnya repot juga kalo harrus sering2 ngecat tembok rumah, wkakkakaka...
tips yang bermanfaat bagi yang punya anak balita
ReplyDeletetips yang bermanfaat bagi orangtua bijaksana yang memiliki putra-putri balita
ReplyDeleteartikel yang sangat bermanfaat bagi para orangtua bijaksana
ReplyDeleteartikel yang bagus dan bermanfaat bagi orangtua bijaksana
ReplyDeleteNamanya juga anak kecil mbak, jadi harus terus dibimbing yang penting kita harus telaten
ReplyDeletesalam sobat
ReplyDeleteternyata coretan ada maknanya sesuai dengan usia anak.
sip mba,saya jadi tahu.
artikelnya aQ Bookmark aja dulu,,,,,,bwt dipelajari klo dah punya anak,,Isya Allah....thank U banyak..
ReplyDeletesubhanallah..ternyata coretan dilihat dari perkembngan anak ada maknanya juga...artikel yang sangat bermanfaat....
ReplyDeleteitu bagus sob, anak kecil memang senang corat coret, itu tandanya mereka sedan belajar berkreasi
ReplyDeleteiya bener juga tuh mbak narti kbanyakan rumah yg ada anak kecilnya pasti dehh penuh dengan coretan dindingg
ReplyDeleteYang penting anak-anak di sediakan tempat dan di salurkan untuk selalu dapat mengekspresikan dirinya melalui goresannya, tanpa kekangan.
ReplyDeleteDengan mengatasi permasalahan yang kecil; maka, kita dapat mengatasi permasalahan yang besar.
Sukses selalu
Salam ~~~ "Ejawantah's Blog"
saya malah lebih senang melihat anak-anak menggambar..terlihat aktif dan menyenangkan..
ReplyDeletesaya jadi ingat waktu kecil suka menggambar dimanapun ada latar untuk digambar,,hehe
biarkan dy berkreasi :)
ReplyDeleteIya juga ya Mbak haha.... kayanya udah naluri anak2 tuh... mending biarin aja, kan bisa dicat lagi... trus sesekali diajak coret2 di buku gambar jadi ntar pindah sendiri hhe..
ReplyDeletesalam kenal n izin follow kawan
ReplyDeleteterima kasih
info yang bagus kawan
ReplyDeletebisa di terapkan pada sikecil
makasih ya
tipsnya bermanfaat nih..
ReplyDeletekebetulan banget.. si kecil suka corat coret.. gak bisa lihat ada kertas kosong.. :P