Menurut Wikipedia, Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak tubuh yang berlebihan.
Kita tahu bahwa setiap orang memerlukan sejumlah lemak tubuh, yang gunanya untuk menyimpan energi, sebagai penyekat panas, penyerap guncangan dan fungsi lainnya. Rata-rata wanita memiliki lemak tubuh yang lebih banyak dibandingkan pria. Perbandingan yang normal antara lemak tubuh dengan berat badan adalah sekitar 25-30% pada wanita dan 18-23% pada pria.
Seseorang disebut mengalami Obesitas bila:
- Seorang wanita dengan lemak tubuh lebih dari 30%
- Seorang pria dengan lemak tubuh lebih dari 25%
- Seseorang yang memiliki berat badan 20% lebih tinggi dari nilai tengah kisaran berat badannya yang normal.
Obesitas digolongkan menjadi 3 kelompok:
* Obesitas ringan : kelebihan berat badan 20-40%
* Obesitas sedang : kelebihan berat badan 41-100%
* Obesitas berat : kelebihan berat badan & 100% (Obesitas berat ditemukan sebanyak 5% dari antara orang-orang yang gemuk).
Penyebab Obesitas
Secara ilmiah, obesitas terjadi akibat mengonsumsi kalori lebih banyak dari yang diperlukan oleh tubuh. Atau dengan kata lain, yaitu terjadi ketidakseimbangan antara asupan dan pembakaran kalori.
Faktor penyebab Obesitas, diantaranya adalah:
1. Faktor genetik.
Obesitas cenderung diturunkan, sehingga diduga memiliki penyebab genetik. Tetapi anggota keluarga tidak hanya berbagi gen, tetapi juga makanan dan kebiasaan gaya hidup, yang bisa mendorong terjadinya obesitas. Seringkali sulit untuk memisahkan faktor gaya hidup dengan faktor genetik. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa rata-rata faktor genetik memberikan pengaruh sebesar 33% terhadap berat badan seseorang.
2. Faktor lingkungan.
Gen merupakan faktor yang penting dalam berbagai kasus obesitas, tetapi lingkungan seseorang juga memegang peranan yang cukup berarti. Lingkungan ini termasuk perilaku/pola gaya hidup (misalnya apa yang dimakan dan berapa kali seseorang makan serta bagaimana aktivitasnya). Seseorang tentu saja tidak dapat mengubah pola genetiknya, tetapi dia dapat mengubah pola makan dan aktivitasnya.
3. Faktor psikis.
Apa yang ada di dalam pikiran seseorang bisa memengaruhi kebiasaan makannya. Banyak orang yang memberikan reaksi terhadap emosinya dengan makan.
4. Faktor kesehatan.
Beberapa penyakit bisa menyebabkan obesitas, diantaranya:
o Hipotiroidisme
o Sindroma Cushing
o Sindroma Prader-Willi
o Beberapa kelainan saraf yang bisa menyebabkan seseorang banyak makan.
5. Obat-obatan.
Obat-obat tertentu (misalnya steroid dan beberapa anti-depresi) bisa menyebabkan penambahan berat badan.
6. Faktor perkembangan.
Penambahan ukuran atau jumlah sel-sel lemak (atau keduanya) menyebabkan bertambahnya jumlah lemak yang disimpan dalam tubuh. Penderita obesitas, terutama yang menjadi gemuk pada masa kanak-kanak, bisa memiliki sel lemak sampai 5 kali lebih banyak dibandingkan dengan orang yang berat badannya normal. Jumlah sel-sel lemak tidak dapat dikurangi, karena itu penurunan berat badan hanya dapat dilakukan dengan cara mengurangi jumlah lemak di dalam setiap sel.
7. Aktivitas fisik.
Kurangnya aktivitas fisik kemungkinan merupakan salah satu penyebab utama dari meningkatnya angka kejadian obesitas di tengah masyarakat yang makmur. Orang-orang yang tidak aktif memerlukan lebih sedikit kalori. Seseorang yang cenderung mengonsumsi makanan kaya lemak dan tidak melakukan aktivitas fisik yang seimbang, akan mengalami obesitas.
Obesitas tidak hanya terjadi pada orang dewasa, tetapi juga anak-anak. Apa penyebab obesitas pada anak-anak?
Penyebab obesitas pada anak-anak diantaranya adalah:
1. Faktor genetik
Orang tua yang mengalami kegemukan, cenderung mempunyai anak yang kegemukan juga. (lihat paragraf diatas).
2. Makanan cepat saji (fast food)
Sekarang ini banyak sekali kita jumpai makanan cepat saji dalam kehidupan sehari-hari. Ini juga dipicu oleh gencarnya iklan mereka yang sangat menarik bagi anak-anak, dan juga ditambah hadiah mainan yang mereka tawarkan untuk paket anak-anak. (koq jadi nulis uneg-uneg sih?)
3. Makanan ringan dalam kemasan
Misalnya snack, dll.
4. Minuman ringan (soft drink)
Sama seperti makanan cepat saji, minuman ringan (soft drink) terbukti memiliki kandungan gula yang tinggi sehingga berat badan akan cepat bertambah bila mengkonsumsi minuman ini. Rasa yang nikmat dan menyegarkan menjadikan anak-anak sangat menggemari minuman ini.
5. Kurangnya aktivitas fisik
Masa anak-anak identik dengan masa bermain. Dulu, permainan anak umumnya adalah permainan fisik yang mengharuskan anak berlari, melompat atau gerakan lainnya. Tetapi, hal itu telah tergantikan dengan game elektronik, komputer, Internet, atau televisi yang cukup dilakukan dengan hanya duduk di depannya tanpa harus bergerak. Hal inilah yang menyebabkan anak kurang melakukan gerak badan sehingga menyebabkan kelebihan berat badan.
6. Terlalu cepat memberi makanan padat saat bayi (Perlu diperhatikan buat ibu-ibu yang punya balita)
Jika Anda memberi makanan terlalu banyak kepada anak, baik itu ASI atau susu formula ataupun makanan padat, itu akan mengakibatkan terlalu banyak kalori yang diterima anak, dan mereka akan belajar makan terlalu banyak.
Bayi yang minum susu formula, bukan ASI, berisiko mengalami obesitas jika memulai makanan padat terlalu cepat.
Apa solusinya jika mengalami obesitas?
Cara mengatasi obesitas pada anak adalah:
1. Perhatikan makanan yang akan diberikan kepada anak.
Ini sepertinya semua orang tua sudah melaksanakannya. Kalau belum ya, segeralah diperhatikan makanan/asupan yang diberikan kepada anak-anak.
2. Beri bekal ke sekolah dan biasakan sarapan.
3. Perbaiki cara/tehnik mengolah masakan (buat ibu-ibu nih)
4. Buatlah aturan makan
Waktu atau jam-jam makan, buatlah secara teratur.
5. Lakukan kegiatan yang memerlukan gerakan fisik
6. Batasi jumlah jam anak2 saat main game, dll.
7. Untuk batita atau balita, buatlah si kecil tidur dengan lelap.
Penelitian menunjukkan, anak kecil yang tidur dengan lelap dapat mencegah obesitas.
Koq jadi lebih ke mencegah obesitas ya? Ada yang punya masukan lain? tulis di kolom komentar ya! makasih :)
Semoga bermanfaat!
Referensi:
http://id.wikipedia.org/wiki/Obesitas
dan dari keadaan sekitar.
tags: seorang wanita disebut obesitas bila, ukuran seseorang disebut obesitas/kegemukan, perbandingan normal antara lemak tubuh dengan berat badan, fungsi lemak didalam tubuh, disebut obesitas ringan bila, disebut obesitas sedang bila, disebut obesitas berat bila, penyebab obesitas pada anak, mengatasi obesitas pada anak, mencegah obesitas.
Artikel terkait:
Membawa bekal sendiri, yuk!
Memilih permainan anak.
Anak dan internet.
Kita tahu bahwa setiap orang memerlukan sejumlah lemak tubuh, yang gunanya untuk menyimpan energi, sebagai penyekat panas, penyerap guncangan dan fungsi lainnya. Rata-rata wanita memiliki lemak tubuh yang lebih banyak dibandingkan pria. Perbandingan yang normal antara lemak tubuh dengan berat badan adalah sekitar 25-30% pada wanita dan 18-23% pada pria.
Seseorang disebut mengalami Obesitas bila:
- Seorang wanita dengan lemak tubuh lebih dari 30%
- Seorang pria dengan lemak tubuh lebih dari 25%
- Seseorang yang memiliki berat badan 20% lebih tinggi dari nilai tengah kisaran berat badannya yang normal.
Obesitas digolongkan menjadi 3 kelompok:
* Obesitas ringan : kelebihan berat badan 20-40%
* Obesitas sedang : kelebihan berat badan 41-100%
* Obesitas berat : kelebihan berat badan & 100% (Obesitas berat ditemukan sebanyak 5% dari antara orang-orang yang gemuk).
Penyebab Obesitas
Secara ilmiah, obesitas terjadi akibat mengonsumsi kalori lebih banyak dari yang diperlukan oleh tubuh. Atau dengan kata lain, yaitu terjadi ketidakseimbangan antara asupan dan pembakaran kalori.
Faktor penyebab Obesitas, diantaranya adalah:
1. Faktor genetik.
Obesitas cenderung diturunkan, sehingga diduga memiliki penyebab genetik. Tetapi anggota keluarga tidak hanya berbagi gen, tetapi juga makanan dan kebiasaan gaya hidup, yang bisa mendorong terjadinya obesitas. Seringkali sulit untuk memisahkan faktor gaya hidup dengan faktor genetik. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa rata-rata faktor genetik memberikan pengaruh sebesar 33% terhadap berat badan seseorang.
2. Faktor lingkungan.
Gen merupakan faktor yang penting dalam berbagai kasus obesitas, tetapi lingkungan seseorang juga memegang peranan yang cukup berarti. Lingkungan ini termasuk perilaku/pola gaya hidup (misalnya apa yang dimakan dan berapa kali seseorang makan serta bagaimana aktivitasnya). Seseorang tentu saja tidak dapat mengubah pola genetiknya, tetapi dia dapat mengubah pola makan dan aktivitasnya.
3. Faktor psikis.
Apa yang ada di dalam pikiran seseorang bisa memengaruhi kebiasaan makannya. Banyak orang yang memberikan reaksi terhadap emosinya dengan makan.
4. Faktor kesehatan.
Beberapa penyakit bisa menyebabkan obesitas, diantaranya:
o Hipotiroidisme
o Sindroma Cushing
o Sindroma Prader-Willi
o Beberapa kelainan saraf yang bisa menyebabkan seseorang banyak makan.
5. Obat-obatan.
Obat-obat tertentu (misalnya steroid dan beberapa anti-depresi) bisa menyebabkan penambahan berat badan.
6. Faktor perkembangan.
Penambahan ukuran atau jumlah sel-sel lemak (atau keduanya) menyebabkan bertambahnya jumlah lemak yang disimpan dalam tubuh. Penderita obesitas, terutama yang menjadi gemuk pada masa kanak-kanak, bisa memiliki sel lemak sampai 5 kali lebih banyak dibandingkan dengan orang yang berat badannya normal. Jumlah sel-sel lemak tidak dapat dikurangi, karena itu penurunan berat badan hanya dapat dilakukan dengan cara mengurangi jumlah lemak di dalam setiap sel.
7. Aktivitas fisik.
Kurangnya aktivitas fisik kemungkinan merupakan salah satu penyebab utama dari meningkatnya angka kejadian obesitas di tengah masyarakat yang makmur. Orang-orang yang tidak aktif memerlukan lebih sedikit kalori. Seseorang yang cenderung mengonsumsi makanan kaya lemak dan tidak melakukan aktivitas fisik yang seimbang, akan mengalami obesitas.
Obesitas tidak hanya terjadi pada orang dewasa, tetapi juga anak-anak. Apa penyebab obesitas pada anak-anak?
Penyebab obesitas pada anak-anak diantaranya adalah:
1. Faktor genetik
Orang tua yang mengalami kegemukan, cenderung mempunyai anak yang kegemukan juga. (lihat paragraf diatas).
2. Makanan cepat saji (fast food)
Sekarang ini banyak sekali kita jumpai makanan cepat saji dalam kehidupan sehari-hari. Ini juga dipicu oleh gencarnya iklan mereka yang sangat menarik bagi anak-anak, dan juga ditambah hadiah mainan yang mereka tawarkan untuk paket anak-anak. (koq jadi nulis uneg-uneg sih?)
3. Makanan ringan dalam kemasan
Misalnya snack, dll.
4. Minuman ringan (soft drink)
Sama seperti makanan cepat saji, minuman ringan (soft drink) terbukti memiliki kandungan gula yang tinggi sehingga berat badan akan cepat bertambah bila mengkonsumsi minuman ini. Rasa yang nikmat dan menyegarkan menjadikan anak-anak sangat menggemari minuman ini.
5. Kurangnya aktivitas fisik
Masa anak-anak identik dengan masa bermain. Dulu, permainan anak umumnya adalah permainan fisik yang mengharuskan anak berlari, melompat atau gerakan lainnya. Tetapi, hal itu telah tergantikan dengan game elektronik, komputer, Internet, atau televisi yang cukup dilakukan dengan hanya duduk di depannya tanpa harus bergerak. Hal inilah yang menyebabkan anak kurang melakukan gerak badan sehingga menyebabkan kelebihan berat badan.
6. Terlalu cepat memberi makanan padat saat bayi (Perlu diperhatikan buat ibu-ibu yang punya balita)
Jika Anda memberi makanan terlalu banyak kepada anak, baik itu ASI atau susu formula ataupun makanan padat, itu akan mengakibatkan terlalu banyak kalori yang diterima anak, dan mereka akan belajar makan terlalu banyak.
Bayi yang minum susu formula, bukan ASI, berisiko mengalami obesitas jika memulai makanan padat terlalu cepat.
Apa solusinya jika mengalami obesitas?
Cara mengatasi obesitas pada anak adalah:
1. Perhatikan makanan yang akan diberikan kepada anak.
Ini sepertinya semua orang tua sudah melaksanakannya. Kalau belum ya, segeralah diperhatikan makanan/asupan yang diberikan kepada anak-anak.
2. Beri bekal ke sekolah dan biasakan sarapan.
3. Perbaiki cara/tehnik mengolah masakan (buat ibu-ibu nih)
4. Buatlah aturan makan
Waktu atau jam-jam makan, buatlah secara teratur.
5. Lakukan kegiatan yang memerlukan gerakan fisik
6. Batasi jumlah jam anak2 saat main game, dll.
7. Untuk batita atau balita, buatlah si kecil tidur dengan lelap.
Penelitian menunjukkan, anak kecil yang tidur dengan lelap dapat mencegah obesitas.
Koq jadi lebih ke mencegah obesitas ya? Ada yang punya masukan lain? tulis di kolom komentar ya! makasih :)
Semoga bermanfaat!
Referensi:
http://id.wikipedia.org/wiki/Obesitas
dan dari keadaan sekitar.
tags: seorang wanita disebut obesitas bila, ukuran seseorang disebut obesitas/kegemukan, perbandingan normal antara lemak tubuh dengan berat badan, fungsi lemak didalam tubuh, disebut obesitas ringan bila, disebut obesitas sedang bila, disebut obesitas berat bila, penyebab obesitas pada anak, mengatasi obesitas pada anak, mencegah obesitas.
Artikel terkait:
Membawa bekal sendiri, yuk!
Memilih permainan anak.
Anak dan internet.
untung saya kurus yaa. jadi nggak tergolong obesitas.
ReplyDeleteheheheh...
sorry, nanggepin komen disini aja.
mumpung lagi dapet koneksi bagus, mumpung bergadang, sebelum besok mulai sibuk lagi.
jadi emang nggak sempet BW kemana-mana.. sibuk bayar janji utang kontes nih. hahahaha... ^_^
obesitas ini yang ditakuti komlikasinya..macam2
ReplyDeletewah aku mulai agak gendut nih..
ReplyDeletembak Narti, anake tetanggaku endut banget...apa yang endut2 gitu pasti obesitas? sebenere rada ngeri juga kalau ngliyat gendutnya berlebihan, terlebih lagi dia masih anak2. memang kalo gendut katane sehat, buktine kalo ortu merhatiin anaknya...tapi ndak selalu gitu kan? bisa2 malah obesitas ntar, mudahan ndak deh ^^
ReplyDeleteane juga dulu pernah ngalami punya anak gemuk sampai tetangga bilang awas obesitas tapi lambat laun alhamdulillah sekarang tubuh mulai stabil setelah masuk PAUD
ReplyDeleterata rata yg obesitas ini rentan dengan penyakit yaaahh...ngeri dehh mendingan standart aja dehh
ReplyDeletekomeng disini muncul apa gak yah yg tadi mbak..??keknya hilang dehh..
ReplyDeleteObesitas itu karena tidak seimbangnya pola makanan dan energi yang kita keluarkan...
ReplyDeleteNah, kalo saya malah kekurusan mbak :D
ReplyDeleteAndai aja ya yang obesitar bisa mentransfer lemaknya ke saya, aih....pasti keren tuh :))
*ngayal :D
jangan terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung gula....
ReplyDeletewaduh.. anakku suka banget tuh makan chiki2an gt...
ReplyDeletekirain itu isinya angin doank..
jadi gak nyebabin kegemukan..
ternyata malah bisa yah?
harus di kontrol nihhhh,,,
Thx bgt ni artikelnya, jaman sekarang banyak sekali makanan yg mengandung banyak gula, bahaya bgt klo anak konsumsi berlebih, salah satunya yah obesitas.
ReplyDeleteBanyak sekali ya sekarang anak kecil yg obesitas, bahkan ada yg dr lahir udah obesitas. Ini dikarenakan sang ibu menkonsumsi terlalu banyak gula, shg pengaruh ke janinnya
ReplyDeleteGula tu salah satu penyebab obesitas, jaman sekarang banyak banget jajanan yg mengandung gula, mau itu gula alami maupun gula sintetis.
ReplyDeleteselain menjaga makanan anak anak kita harus diberikan kegiatan yg mengeluarkan tenaga spt olah raga ya
ReplyDeletejika obesitas adalah faktor keturunan maka yg punya keturunan hati hati menjaga makanan dan mengurang yg manis manis apalagi zat pemanis
ReplyDeleteyang penting anak anak kita diberikan zat gula ug berlebihan ngeri ya kl dipikir pikir ntar masih kecil udh kena sakit macam2x
ReplyDeletewah thnx infonya keren
ReplyDeleteobesitas itu bisa terjadi karna konsumsi gula yang berlebih.. apalagi sekarang banyak makanan&minuman yg mengandung added sugar (pemanis tambahan)
ReplyDeleteobesitas pada anak bisa berlanjut hingga dewasa,yang pastinya akan sangat berpengaruh pada aktivitas dan kesehatannya..
ReplyDeleteasupan gizi saat balita harus diperhatikan komposisinya agar tidak sampai menimbulkan obesitas..
jauhkan anak dari makanan/minuman yg banyak mengandung added sugar..
karna added sugar adalah salahsatu penyebab obesitas bila dikonsumsi berlebih..
serem ah kalo sampe obesitas.. ga sehat juga kan kl kegemukan...gmn caranya supaya kita ga obesitas yahh???
ReplyDeletemakanya biasain makan makanan sehat dong biar ga obesitas..bisa juga tuh kebanyakan gula... jd di perhatiin deh asupan gula ke tubuh kitaaaa
ReplyDelete@zipy kl kekurusan berarti harus d gemukan .. tetp makan makanan yg sehat juga zip.. supaya sehat gemuk juga bk berati sehat lho
ReplyDeleteSaya mau tanya bunda-bunda di sini, benar gak sih, diberi kapsul minyak ikan bisa mengaikbatkan kegemukan ketika anak memasuki masa remaja.
ReplyDeleteAnak saya umur 4,5 tahun beratnya lebih ringan dari adiknya yang menjelang 3 tahun. keduanya perempuan yang sulung beratnya 12 yang adiknya malah 14 kg. Adiknya kegemukan atau kakaknya yang kurang berat ya
ReplyDeleteObesitas bisa juga karena terlalu banyak mengkonsumsi makanan dan minuman manis atau mengandung gula berlebih. Ayo dijaga yok!
ReplyDeletekurang olahraga dan kurangnya asupan serat seperti sayur dan buah jg bisa jadi penyebab obesitas loh, moms...
ReplyDeleteMau tanya dikit kalau sering mengkonsumsi junk food, seperti burger dan fried chicken, apa benar nantinya kalau anak sudah gede berpotensi obesitas.
ReplyDeleteWahh artikel yang bermanfaat, jujur saya kurang aktifitas fisik, jadi takut terserang obesitas.. :)
ReplyDeletelengkap banget infonya, makasih ya sobat udah ngasih informasi penting ini B)
ReplyDeleteAku mah malah gak bisa Gemuk Mbak haha... kayanya mau makan berapa kali pun badanku gak ada pengaruhnya tuh wkwkwk... ya samaan ama gaphe lah biarpun gemukan aku dikit haha...
ReplyDeleteaduh....kasian y yg gbisa gemuk plagi yg g bisa turun berat badan..... ITU Q BGET DLU Q GBIDSA GEMUK
ReplyDeleteDAH COBA APA J TETP J BERAT BADAN 36KG,,,TPI SEKARANG SYUKUR DAH BISA NAIK 2KG DALAM 1MINGGU,,,temn q juga terbantu turun bb 4hri 2kg...solusine klo kami dengan nutrisi... klo temen2 mau bisa konsultasi k no vita 085261200559... klo temen2ada solusi lain bisa 2 kasih tau... kita boleh shering kan,.,,,
bingung juga ya cari susu yang tdk ada added sugar gitu
ReplyDeleteSusu bikin gemuk...ga minum susu ntar tulang cepat kropos...hem bingung...apalagi buat anak, kan susu bagus buat anak tp klo karna salah susu jd obesitas kan ga bgt
ReplyDeletekebanyakan anak yg sejak kecil minum sufor cenderung lebih mudah terkena obesitas, harus bener2 klo milih susu buat anak, ga berani yg manis2
ReplyDeleteBetul mba susan...apalagi kalau dudu formulanya ber added sugar...
ReplyDeletekecenderungan obesitas lebih besar.
Lalu, ka VGmerry
ReplyDeletemasa kalau sudah tidak mium ASI gak boleh minum susu formula sih?
nah kalau seperti itu, kita mesti mencari yang gak ada added sugarnya yah?
ada gak sih?
iya saya juga bingung cari susu formula yg tdk ada added sugarnya
ReplyDeletesusah yah kalau udah obesitas gt....
ReplyDeleteserem nih sama kasus2 kaya gini..
kalau udah kejadian, susah banget ngobatinnya.. mungkin ada cara gak biar si kecil gak terkena kasus obesitas? soalnya kan kalau masih kecil gitu kita pengennya anak kita tuh makan yang banyak, biar gak kelaperan...
lebih baik mencegah dari pada mengobati.. :)
ReplyDeletebuat ibu2 yang baru mulai anaknya lepas dari ASI, lebih baik cari sufor yang baik untuk pertumbuhannya..
cari yang tidak mengandung gula tambahan.. soalnya kan banyak banget tuh gula tambahan di tiap2 makanan atau minuman.. gak terlepas juga buat si kecil...
biar anak ga obesitas jgn terlalu byk d kasih gul mom....kl bs susunya juga yg no added sugar yaaa
ReplyDeleteserem yah kl sampe anak obesitass....makanya biasain deh pola makan sehat.. susunya juga jgn yg byk mengandung gula ga baik juga
ReplyDeletekasian kalau anak sejak kecil udah obesitas..rentan kena penyakit..jadi harus benar2 dijaga asupan gulanya..
ReplyDeleteapalagi sufor banyak yg mengandung added sugar,yg bikin anak cepet gemuk..
mendingan susah gemuk kali yaa drpd susah kurus nyiksa diri buat diet ketat hehehe.. gw aja biasain anak gw gak makan banyak dan manis2 biar gedenya nanti dia gak tersiksa krn kegemukan. biarin kurus yg penting sehat dan proporsional.
ReplyDeleteiya nie banyak diberitakan added sugar itu bahaya...jd serem ya
ReplyDeleteiya jangan biasakan juga anak kita minum susu yg ada added sugarnya krn bisa kena diabetes dan obesitas juga khan
ReplyDeletejangan sampe deh anak kita obesitas karna susu yg diminumnya mengandung added sugar
ReplyDeleteserem juga kurus kurang gizi, gemuk kelebihan gizi jd obesitas makanya sekarang cermat ya pilih susu apalagi buat anak kita yg masu kecil
ReplyDeletehati2 klo milih susu buat anak, kebanyakan konsumsi yg manis2 bisa bikin anak obesitas. Pilih susu yg no added sugar aja.
ReplyDeletebetul, sekarnag kan ada tuh susu tanpa tambahan gula.
ReplyDeleteWaktu saya cek labelnya, saya gak percaya, kok bisa yah ada susu yang gulanya 0
tapi saya beli juga, dan ternyata setelah saya coba, manisnya tidak seperti susu sebelumnya. dan untungnya anak suka, jadi gak repot deh ^^
pilih susu musti cermat banget ni....buat masa depan anak supaya ga kena obesitas maupun diabetes nantinya....
ReplyDeleteminum susu tanpa added sugar...iya2 mesti dilarang tuh.
ReplyDeletekelebihan gula mengakibatkan obestias dan sedert penyakit lainnya kan.
saya tadi cari2 di google, hasilnya bukan main banyaknya penyakit akibat gula.
(untungnya sekarang sudah ada kan yah)
obesitas itu kan biasanya dampak dari added sugar, tapi ga nyangka bgd yah kalau ternyata dampak dari obesitas itu bisa banyak, bermacam2 dan ngeri bgd...jadi hrs ekstra hati2 bgd nih dalam memilih makanan dan susu untuk anak2 kita supaya ga pada obesitas
ReplyDeleteduh obesitas emang ngeri bgd yah dampaknya luas bgd...kalau gitu mending kita cegah dari skrg ya dari pada nanti anak kita kena dampaknya bisa gawat bgd dehh..kasian juga kan anaknya..
ReplyDeleteuntungnya aku memang memberikan anakku susu yang no added sugar biar ia ga obesitas karena anakku itu susah sekali makan nasi, jadi aku upayakan mencari susu yang no added sugar karena ia lebih sering minum susu..
ReplyDeletesalah satu penyebab obesitas yg sering dikonsumsi tanpa disadari adalah kandungan added sugar/pemanis tambahan..
ReplyDeletepadahal zat ini ada di banyak makanan/minuman..bahkan ada di dalam susu formula untuk balita..
saat kita mengkonsumsi added sugar tidak ada nutrisi penting yg bisa didapat.. dan karena added sugar hanya memberikan kalori, maka sering disebut sebagai makanan kematian atau sebagai pemakan nutrisi..jadi makin banyak added sugar yg dikonsumsi berarti makin banyak nutrisi yang hilang..
ReplyDeletejadi kalau ingin sehat, kita harus menjauhi added sugar..
dan hal ini harus dimulai sejak anak usia dini,diawali dengan memilih susu formula yg tidak menggunakan added sugar,agar anak bisa lebih sehat..
iya,.. betul banget tuh..
ReplyDeleteobesitas kadang sering gak disadarin, kalau ternyata tuh dah mulai memupuk lemak.. lama2 jadi obesitas deh..
makanya semuanya harus diatur.. supaya tidak dikonsumsi berlebihan.. kalo ada produk atau makanan atau minuman yang tidak mengandung gula tambahan, lebih baik mengkonsumsi itu.. mengurangi resiko hal2 yg tidak diinginkan..
biar anak ga obesitas kurangin asupan gulanya dehh jgn kasih anak makan2 an yg manis2...
ReplyDeletebanyak juga ya penyakit yg bisa d timbulkan dari added sugar.... extra hati2 deh bunda...pilih sufor nya juga yg 0 gram gulanya biar aman yahhh
ReplyDeleteaku biasain bgt anak ga jajan dan ga konsumsi manis2 takut bgt bunda kl sampe anak jd obesitas krn kelalaian kita sebagai ortu, sampe sufor aja aku pilih yg no added sugar lho...
ReplyDeletemakanya dari sekarang kita kurangi asupan gula nya terlebih dari susu anak anak kita
ReplyDeletengeri banget nih obesitas.. makanya jgn dibiasain kalap deh kalo liat makanan, apalagi kalo perempuan obesitas kynya laki jg takut hehehe...
ReplyDeleteiya kalo buat anak2, kita harus cegah obesitas sedini mungkin.. kasian kan nanti perkembangannya jd ga wajar, blm lagi psikologisnya kalo minder.. kalo emang ada susu yg bagus ya coba aja..
ReplyDeletekalo anakku sie susunya yang ga manis krn dia ga begitu suka dan takut jadi obesitas ....
ReplyDeletebuat aku tuh yg namanya hidup sehat harus dimulai dr kecil....dr mulai makanan sampai lingkungan....blm lg dukungan dan turut serta keluarga...
ReplyDeleteObesitas tu ga ada habisnya ya....tapi yg namanya makanan yg bikin gemuk dan ga sehat makin bertebaran...malah susu anak juga skrg
ReplyDeletewah ternyata banyak bgt ya faktor2 yang menyebabkan obesitas, aku pikir selama ini hanya gula tambahan aja ternyata hal2 kecil juga bisa menyebabkan obesitas ya? tapi untungnya pencegahannya bisa dilakukan sehari2 juga ya.
ReplyDeletemesti hati2 dan pinter lagi nih ya, jangan sampai anak2 kita terkena obesitas deh, kasihan juga. mesti jaga pola makan dan melihat aktivitas anaknya jangan sampai terjadi penumpukan.
ReplyDeleteDejavu nih..kayaknya sy pernah baca blog kakak deh...
ReplyDeletetapi tq yah mengingatkan saya
kalau kebanyakan minum susu.. bisa menyebabkan obesitas ga ya?
ReplyDeletega hanya susu yg terdapat gula tambahan, masih banyak makanan & minuman yg lain yg perlu diperhatikan juga
ReplyDeleteKlo susunya da aman sih da sedikit tenang yah, tgl jaga makanan yg lainnya...
ReplyDeleteJaga pola makan itu perlu, jangan biasain anak2 makan makanan yg manis2
ReplyDeletemenjaga anak dari obesitas sejak kecil...nice info..Tq
ReplyDeleteObesitas itu mesti dicegah yah..kalau sudah obesitas susah turuninnya deh.
ReplyDeleteapalagi kalau sudah parah, malah menarik segala macam penyakit deh
salah satu cara menjauhi obesitas itu dengan memberi anak susu yg tidak ada gula tambahannya (khususnya balita) karena balita konsumsi terbanyaknya susu..
ReplyDeleteyupp betul tuh kalau untuk bayi sih asupan yang paling banyak dikonsumsi kan susu jadi ya diperhatiin tuh susunya yang baik.
ReplyDeletekasus anak obesitas itu ga bisa dianggep remeh..kadang masih banyak orang tua yang cuek akan kasus obesitas dini pada anak, padahal kalau sudah terkena dampaknya kan kasian anaknya.. belum lagi dari obesitas anak juga bisa jadi diabetes..nah kalau udah yang satu ini sih bahaya dehh..
ReplyDelete