Sunday, 15 January 2012

Dampak Psikologis Lagu Dewasa Pada Anak


Tidak semua lagu orang dewasa sesuai untuk anak-anak. Anda setuju?
Bahkan setiap narti memposting tentang lagu anak-anak, tak jarang komentar masuk dari teman-teman beragam.
Misalnya:
- Anak-anak sekarang lebih sering nyanyiin lagu cinta ketimbang lagu anak-anak seusianya.
- Atau komentar begini: sering kita jumpai anak-anak menyanyi, tapi lagunya lagu orang dewasa.
- Bahkan mungkin, anak-anak jaman sekarang malah tidak mengenal lagu anak-anak. Duh...

Apa akibat yang ditimbulkan jika anak-anak dibiarkan menyanyikan lagu-lagu dewasa secara terus menerus? Jika anak-anak dibiarkan terpapar lagu orang dewasa tanpa filter, dikhawatirkan akan timbul dampak psikologis yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak.

Orangtua harus tahu efek psikologis yang akan dialami anak-anak jika dibiarkan begitu saja mendengarkan lagu orang dewasa tanpa pendampingan. Tanpa pendampingan orangtua, anak-anak akan mencari tahu arti lirik lagu yang mereka dengar. Wajar, jika mereka punya rasa ingin tahu yang besar. Tetapi apa jadinya, jika mereka telah terbiasa dengan kata cinta, cium, peluk, dan sebagainya yang sering kali kita temui dalam lirik lagu dewasa?

Tak jarang mereka akan bertanya-tanya arti lagu atau arti kata yang mereka temui. Dan tak jarang pula mereka akan bertanya ke lingkungan pergaulan terdekat, yakni teman. Karena sama-sama tak tahu maka timbul pemahaman yang salah. Tentu saja, pemahaman yang salah ini akan berdampak pada tutur kata dan moralitas anak. Apalagi, di usia tersebut, anak-anak mampu menyerap informasi secara cepat, laksana spoon/busa menyerap cairan. Jika terpapar kata-kata kasar atau tak senonoh, maka akan mudah melekat dalam benak. Mereka akan selalu ingat apa yang telah direkam dalam memorynya.

Untuk itu perlu adanya upaya, minimal dari orangtua, untuk senantiasa mengawasi sekaligus mengarahkan perkembangan anak. Karena lagu tak sekadar hiburan, lagu mempengaruhi setiap pendengar. Beri pemahaman dengan kata-kata yang mudah dia terima sesuai usianya. Ini tentu saja bukan hal mudah, dan merupakan PR bagi kita sebagai orang tua.

Semoga bermanfaat!
Beberapa lagu anak-anak sepanjang masa bisa Anda download disini. http://seputarduniaanak.blogspot.com/2010/04/download-lagu-anak-anak-sepanjang-masa.html


11 comments:

  1. wahh setuju nih~
    rasanya memang tidak cocok dan menggelisahkan jika anak2 sudah mahir mengatakan bahasa-bahasa orang dewasa

    ReplyDelete
  2. Nah, ini nih yang sekarang lagi marak.
    Banyak bener anak2 jaman skarang yang cenderung lebih suka sama lagu dewasa.
    Ya, wajar sih, lagu anak2 jaman sekarang udah jarang, gak kayak dulu lagi.

    ReplyDelete
  3. iya jadi anak jaman sekarang sudah sok dewasa ihh >_< jadi sok tua

    Ditunggu kunjungan baliknya ya ke http://articles.century21.co.id

    ReplyDelete
  4. gara-gara tv dan radio anak-anak jadi nyanyi lagu dewasa

    seandainya lagu anak2 sering diputar tentu ga akan separah ini

    ReplyDelete
  5. kadang2 malah orang tuanya, seneng liatnya anaknya bisa nyanyi, padahal nyanyinya ttg cinta2-an

    ReplyDelete
  6. Artikel yang menarik…
    Salam kenal ya…
    Saya juga punya sebuah blog yang mengupas lagu anak…
    Ada lagu2 anak karya saya di blog tersebut..
    Lagu2nya sangat cocok sebagai media pengajaran anak TK dan PAUD
    Silakan berkunjung ke http://lagu2anak.blogspot.com

    ReplyDelete
  7. Selamat sore,

    saya tertarik untuk share pemikiran saya melalui pendapat saya mengenai artikel ini "Dampak Psikologis Lagu Dewasa Pada Anak", terutama kepada penulis dari artikel ini, kalau memang Anda bersedia bertukar pikiran.

    Merujuk artikel Anda,bisa saya conclude bahwa ada dampak dari mendengarkan lagu dewasa pada anak-anak. Dampaknya adalah anak mulai mengenal dan mencari tau kata-kata yg semestinya blm saatnya mereka tau seperti kata-kata cinta, cium, peluk yang akhirnya berdampak pada tutur kata dan moralitas anak.

    Begini, anak-anak kita mempunyai kehidupan sosial nya sendiri yg dikelilingi oleh berbagi individu yg berbeda baik secara umur dan karakter. Demikian pula lingkungan anak-anak, kita baru bisa memastikan bahwa anak-anak tidak akan mendengar lagu dewasa kalau mereka: 1. dikurung di satu tempat.
    2. ditutup telinganya. hanya dibuka kalau mendengar kata yg baik2 saja.
    3. hidup dihutan atau hidup di area yg jauh dari civilization.
    4. menjadi super duper protected parents.
    5. dll.

    What I'm trying to say is that, mereka pasti lah medengar dan ikut menikmati lagu2 adult kecuali kita melakukan seperti yg saya katakan diatas tadi. Saya juga setuju kalau mereka itu adalah anak-anak apalagi anak-anak di golden age akan cepat menyerap kata-kata baru, dan akan mulai mengucapkan kata tersebut berulang2, tapi itu bukan berarti mereka sudah mengerti anak artinya, jadi jangan disamakan dengan pemahaman kita yg sebagai orang dewasa. Yang anak-anak itu lakukan adalah mereka tidak mengerti artinya tapi mereka sedang explore kata-kata itu, karena itu vocabulary baru untuk mereka. mereka juga akan semakin explore kata baru tersebut untuk melihat reaksi orang sekitarnya ketika mereka mengucapkannya. Jadi ya tugas kita sebagai Adult, ajak mereka untuk berbicara, dan berikan pemahaman kepada anak tentang arti kata tersebut (sehingga anak tau dengan benar artinya), yg kemudian akan membawa mereka ke pemikiran kapan dan bagaimana mereka bisa menggunakan kata-kata baru tersebut.

    Hal ini karena dengan langsung "memaksakan" mereka "anak-anak" untuk mendengarkan lagu anak-anak tidak akan menyelesaikan kekhawatiran kita atau yg Anda sebut dalam artikel Anda "Dampak Psikologis".

    Hal terakhir yg ingin saya sampaikan, bahwa kata-kata "cinta, cium, peluk" ini adalah merupakan salah satu contoh dari penjelasan saya sebelumnya. Kata-kata ini menurut saya, sangat bisa untuk dijelaskan kepada anak-anak. contohnya, saya selalu bilang ke anak-anak saya bahwa saya cinta mereka (I Love You), saya juga selalu bilang ke anak-anak saya, kalau saya ingin peluk mereka, apalagi cium, saya selalu bilang saya ingin cium mereka.

    At the end, untuk penulis, ini adalah sekali lagi hanya sebagai bahan Anda untuk bertukar pikiran. Seperti yg saya bilang sebelumnya ini adalah pendapat saya. Jadi mohon maaf kalau ada perkataan yg kurang berkenan. Terima kasih sbelumnya.

    -Anna-

    ReplyDelete
  8. saya setuju dngn pendapat ibu ana intinya tdk harus mengurung di kamar dan pergi ke hutan untuk menjauhkan anak kita dari kata,lagu.tanda kutp.tinggal gimana kita memfilter.mks

    ReplyDelete
  9. bagus banget artikel... ini sbg. bahan untuk saya mengajar di sekolah,krn masalah ini yg sdg saya hadapi ttg. anak2 yg dg asyiknya mnikmati lagu dewasa. terimaksih

    ReplyDelete
  10. saya sangat senang baca artikel ini...sbg.bahan saya untuk mengajar,krn masalah anak menyukai lagu dewasa sudah mnjadi prmasalahn besar di sekolah, terutama sekolah taman kanak-kanak. terimakasih

    ReplyDelete