Tuesday, 3 July 2012

Tips Mengatasi Anak Yang Hiperaktif


Perhatian:
Tulisan dibawah ini adalah teori, yang dalam kenyataannya mungkin jauh lebih sulit dalam mengatasi anak hiperaktif. Orang sering berkata bahwa 'baca teori itu mudah, pada kenyataannya jauh lebih sulit'. Untuk itu, apabila Anda mempunyai anak yang hiperaktif, alangkah lebih baiknya bila Anda bergabung dengan para orang tua yang mempunyai kasus yang sama, mungkin lewat forum, dll. Dengan demikian Anda akan mendapatkan masukan yang lebih banyak, bisa bertukar pikiran dengan leluasa karena sama-sama menghadapi anak yang hiperaktif dalam kesehariannya. Masukan tentu akan berbeda jika diberikan oleh orang yang tidak mempunyai anak hiperaktif.

Narti bukan berarti mengucilkan Anda yang punya anak hiperaktif loh ya... Atau Anda mungkin mau sharing pengalaman Anda selama menghadapi anak yang hiperaktif kepada para pembaca? silakan tulis di kolom komentar yah...pakai nama samaran juga boleh koq :)
Terima kasih sebelumnya.

***

Anak hiperaktif dimasukkan ke dalam kategori anak-anak yang mengidap ADHD atau  Attention Deficit Hyperactivity Disorder. Perlu diketahui, anak hiperaktif memang selalu bergerak dan terkesan nakal. Keinginan mereka harus dipenuhi sesegera mungkin dan tidak jarang anak hiperaktif akan melakukan sesuatu secara tiba-tiba tanpa dipikir terlebih dahulu.

Gangguan ini umumnya terjadi pada anak-anak yang berusia 7 tahun ke bawah, dan tentunya untuk mengatasi anak hiperaktif ini membutuhkan kesabaran yang besar serta perhatian, khususnya dari orang tua anak yang bersangkutan.

Ada banyak cara mendidik anak hiperaktif. Misalnya saja dengan menerapkan disiplin anak tanpa harus menghukumnya secara berlebihan. Disiplin anak ini bisa dimulai dengan mengadakan perjanjian-perjanjian kecil antara orang tua dan anak, supaya anak hiperaktif lebih mengerti apa yang baik dan benar dengan cara yang tidak menyinggung mereka.

Anak hiperaktif pada umumnya memiliki kecerdasan yang mengagumkan, namun hal ini sering tidak disadari oleh para orang tua karena kekhawatiran mereka. Jadi kecerdasan anak juga harus diperhatikan, dan lebih baik diarahkan ke hal-hal yang positif seperti hobi dan kegemarannya sehingga anak hiperaktif bisa menyalurkan keaktifan dan tenaga mereka pada hal yang tepat.

Yang terpenting harus dilakukan orang tua adalah tetap menjaga komunikasi dengan si anak dan memberikan kasih sayang lebih serta perhatian akan segala tingkah lakunya.

Selain itu, faktor makanan ternyata berpengaruh terhadap perilaku anak hiperaktif. Anak-anak umumnya menyukai makanan ringan dan manis. Makanan-makanan tersebut biasanya mengandung zat penambah rasa, pewarna, dan pemanis buatan yang bisa mendorong aktifnya hormon yang menyebabkan  kegelisahan pada anak.

Khusus bagi anak hiperaktif, sebaiknya jauhkan dari makanan-makanan yang mengandung zat-zat tersebut. Akan sangat membantu jika konsumsi anak hiperaktif lebih ditujukan pada makanan yang mengandung kalsium dan magnesium seperti sayuran dan kacang-kacangan karena terbukti makanan-makanan tersebut bisa membuat anak lebih tenang.

Jika Anda adalah orang tua yang mengalami permasalahan ini, janganlah terlalu cemas dan panik. Akan lebih baik jika anda berkonsultasi pada dokter dan menerapkan beberapa cara di atas.

Memiliki anak yang aktif dan ceria, orangtua mana pun pasti bahagia. Tapi jika anak terlampau aktif dan tak bisa diam, pasti Bunda kewalahan juga. Misalnya, ketika waktunya makan, ia malah sibuk lari-larian ke sekeliling penjuru rumah. Ketika bermain pun tak jarang ia mengalami kecelakaan kecil seperti tersandung atau terantuk sesuatu hingga memar. Namun, Bunda juga jangan lekas-lekas mengecapnya bandel. Karena itu, Bunda perlu mengetahui langkah-langkah dasar dalam menghadapi anak hiperaktif.

Berikut ini langkah-langkah dasar untuk menghadapi anak hiperaktif:

1. Atur pemberian makanan yang mengandung gula atau karbohidrat sulingan berkadar tinggi, seperti nasi putih atau berbagai produk olahan tepung, agar tidak berlebih.
Hindari juga penyedap rasa serta pemanis dan pewarna buatan. Asupan yang tepat untuk membantu Bunda menghadapi anak hiperaktif adalah makanan yang mengandung kalsium dan magnesium (seperti sayur-mayur, kacang-kacangan, dan biji-bijian). Selain itu, karena pergerakan anak hiperaktif sangat dinamis, metabolisme tubuhnya pun relatif cepat sehingga ia butuh asupan lebih sering daripada anak yang lain.

2. Menghadapi anak hiperaktif juga membutuhkan banyak kesabaran. Menerapkan kedisiplinan itu penting, tapi usahakan untuk tidak berlebihan dan otoriter. Terutama untuk anak hiperaktif, tekanan dan omelan hanya akan membuatnya semakin berontak. Jadi, dalam keadaan sejengkel apa pun, Bunda sebaiknya berusaha menenangkan diri dan menegur si kecil dengan cara yang lebih persuasif seperti bujukan yang halus dan memberikan penjelasan.

3. Pada beberapa kasus, menghadapi anak hiperaktif mungkin memerlukan pemberian obat sesuai dengan petunjuk dokter. Misalnya, penggunaan antidepresan seperti ritalin, dexedrine, desoxyn, adderal, cylert, buspar, dan clonidine. Akan tetapi, sebisa mungkin hindari penggunaan obat-obatan seperti itu. Jika Bunda sudah merasa bahwa hiperaktif si kecil sudah mustahil untuk ditangani sendiri, bawa ia bertemu psikolog anak untuk menjalani terapi cognitive behavior untuk menumbuhkan self control dalam dirinya.

4. Anak hiperaktif biasanya memiliki energi berlebih. Jadi, ada baiknya jika Bunda menemani si kecil menjalani aktivitas fisik seperti bermain di lapangan untuk menyalurkan energi tersebut. Ketika ia merasa lelah, Bunda juga bisa menemaninya dengan membacakannya cerita ringan sambil bersantai di rumah untuk melatih kemampuannya berkonsentrasi. Karena, pada dasarnya anak hiperaktif memiliki potensi intelegensi yang luar biasa ketika ia mampu berkonsentrasi.

Bagi Anda yang tidak ingin menggunakan obat-obatan atau suplemen, berikut ini ada cara alami baik fisik maupun psikologis untuk menangani energi berlebih dan menenangkan anak hiperaktif:

1. Bantu anak hiperaktif mengatur napasnya ketika anak ingin menenangkan diri, terutama jika anak merasa marah atau frustasi.
Suruh anak untuk mengambil napas dalam-dalam, hirup napas dari hidung dan buang melalui mulut secara perlahan.

2. Hilangkan stres pada anak hiperaktif dengan membiarkan anak mandi busa atau mandi air garam hangat.
Tambahkan satu atau dua mainan sederhana ke dalam bak mandi, tapi hindari memberi anak terlalu banyak mainan.

3. Beri stimulasi fisik pada anak hiperaktif dengan memberinya pijatan lembut. Sentuhan hangat dari Anda akan membuat anak tahu bahwa Anda mencintainya, selain itu, gerakan pijatan memiliki efek menenangkan.

4. Taruh perlengkapan aktivitas atau mainan yang dapat membuat anak tenang. Perlengkapan aktivitas atau mainan anak yang tenang antara lain teka-teki, cat, peralatan membuat perhiasan, dan buku-buku favorit.
Taruh di dekat mainan anak yang lain, sehingga anak bisa menggunakannya saat dia ingin tenang sebentar.

5. Atur suasana ruangan dengan menjaga pencahayaan yang redup atau menyetel musik relaksasi ketika anak hiperaktif butuh ketenangan.

6. Lakukankah aktivitas secara rutin setiap harinya, sehingga anak hiperaktif tahu apa yang mereka harapkan dan apa yang diharapkan dari mereka. Persiapkan anak ketika akan melakukan aktivitas yang tidak biasa dan jelaskan apa yang akan terjadi.
Selain itu, diskusikan juga bagaimana cara mereka tetap tenang bahkan dengan kegembiraan yang mungkin akan mereka alami dari kegiatan yang berbeda tersebut.

7. Hindarkan anak dari minuman dingin, gula, susu manis, pewarna makanan, dan bahan pengawet dalam makanan yang bisa menyebabkan agitasi. (Agitasi = pancingan, huru-hara, dll. Artinya hindari anak dari makanan-makanan tersebut karena akan menghasilkan energi berlebih yang membuat anak makin hiperaktif).

8. Sediakan waktu untuk menampung energi ekstra, seperti lari berkeliling dan berolahraga.

Ini akan membantu anak hiperaktif tahu bahwa ada waktu dan tempat untuk melepaskan kelebihan energi, sehingga membantu anak tetap tenang dalam situasi lainnya.

Diambil dari berbagai sumber.
Semoga bermanfaat!

Baca juga yang ini:
Cara bijak memilih susu formula untuk anak

29 comments:

  1. Anak saya klo di bilangin malah penasaran..jadi ya lebih baik lagi ditunjukin kemungkinan terjadi akibatnya. Contohnya waktu aku pulang dari kerja biasanya anakku berlari menghampiriku dan mesti dekat dengan knalpot sepeda, setiap kali dibilangin panas malah gak mau mengerti, jadi akhirnya lebih baik kupengangkan pada knalpot saja, jadi besoknya dia tidak berani lagi pegang knalpot karena tahu panasnya.

    ReplyDelete
  2. Saya punya adik yang super hiperaktif..kadang nga bisa diem bergerak terus kalau dipegang suka ngelawan...

    Adek saya ini kalau sudah berdiri bisa kemana2..disuruh diem nga mau...

    ReplyDelete
  3. untuk jawaban dr pertanyaan 1,anak u mesti di ceburin ke air biar dia latihan pernapasan,dan akhirnya dia jadi capek jadi pules deh tidurnya.

    ReplyDelete
  4. postingan ini kayanya lebih pas dibaca sama kang rawins... lha wong barusan aku baca postingannya juga tentang anaknya yang demen maen air kok... haha... tapi klo buatku pribadi sih, aku lebih suka nganggap anak hiperaktif sebagai anak yg sehat... :)

    ReplyDelete
  5. nongol disini stlh lama tak berkunjung.... apa kabar, minal aidin wal faidzin

    ReplyDelete
  6. saya lagi kebingungan dan merasa bersalah juga sedih,anak saya sangat aktif dan kesulitan konsentrasi,setiap hari disekolah ibu gurunya pasti melaporkan apa yang di lakukannya di kelas,dia akan semakin hilang konsentrasinya bila temannya selesai duluan atau pulang duluan mengerjakan soal

    ReplyDelete
  7. Kasih kencur ces pleng

    ReplyDelete
  8. Hi....

    Nice blog with a lot of new information,
    Thanks for sharing

    ReplyDelete
  9. Pusat Terapi dan Tumbuh Kembang Anak (PTTKA) Rumah Sahabat Yogyakarta melayani deteksi dini anak berkebutuhan khusus dengan psikolog, terapi wicara, sensori integrasi, fisioterapi, behavior terapi, Renang& musik untuk anak berkebutuhan khusus, terapi terpadu untuk autism, ADD, ADHD, home visit terapi & program pendampingan ke sekolah umum. informasi lebih lanjut hubungi 0274 8267882

    ReplyDelete
  10. Jadi inget dengan salah satu keponakan saya yang tinggal di jakarta, dia hiperaktif. Kadang pusing kalo liat tingkah lakunya... Kesana-kesini ga mau diem...

    ReplyDelete
  11. Great Blog..!!!! Keep Blogging....

    ReplyDelete

  12. boleh juga tutorialnya, di save page as dulu ahhh

    ReplyDelete
  13. Kasus saya sama seperti Ibu Lilis, baru 2 bulan masuk kelas I SD anak saya tidak dapat diam dikelas, mengganggu temannya, semua guru kewalahan menanganinya, akhirnya anak saya dikeluarkan dari sekolah dan saya sudah coba konsultasi dokter ke ADHD Centre di Gading Serpong, Tangerang. Dokter mengatakan agar saya dapat mencari sekolah yang jumlah muridnya sedikit, sekarang saya juga bingung harus menyekolahkan anak saya dimana ? karena saya trauma kalau saja kasus serupa terulang kembali, bagaimana anak saya dapat beradaptasi bila sebentar harus pindah-pindah sekolah, bagaimana masa depan anak saya ? Dirumah saya pun mencoba terapis anak saya sendiri dengan menemaninya mewarnai ataupun menulis/belajar memang anak hiperaktif butuh perhatian lebih, anak saya lebih cepet belajar dengan cara menghafal daripada menulis, motorik halusnya kurang (tulisannya tidak bagus) butuh kesabaran tinggi menghadapinya. Sebelumnya anak saya tidak terlalu banyak bicara, tetapi dengan kasus ini saya selalu coba berbicara dan sering bertanya untuk memancing dia bicara sekarang sudah lumayan anak saya sudah mau berinteraktif misalnya dengan meminta tolong untuk mengambilkan sesuatu, minta makan, dsb. Saya yakin ini hanyalah ujian/cobaan yang Tuhan berikan, bila kita menjalankan dengan sabar dan ikhlas saya yakin semuanya akan berakhir indah pada waktunya. Buat Bu Lilis, semangat ya bu... jangan pernah putus asa menghadapi anak kita yang unik dan special.... selalu berdoa dan ingat Tuhan tidak pernah tidur......

    ReplyDelete
  14. waah...kayaknya baca teorinya aja sulit apalagi prakteknya? jika anak anda termasuk hiperaktif sebenarnya ada cara lain yang lebih alami & terbukti prgresnya cepat. Kunjungi blog antonherwanto.blogspot.com
    sebelum semua terlambat !

    ReplyDelete
  15. anak saya berumur 3 tahun, dan dia super duper hyperaktif, sampe saya kehilangan akal, kalo di larang pasti ga akan mau,lebih menjadi2.. tapi intelengensi daya ingatnya sungguh luarrrr biasa.. thx yahh buat semua tipsnya... ;)

    ReplyDelete
  16. wahyuni/sorong papua21 October 2012 at 10:44

    anak saya baru 2 tahun,tp hyperaktifx kebangetan.
    ga bs diem,biar udah diksh mainan.hobix lari-larian dipnjuru rmh,trus klo dibawa keluar rmh misalx ke taman,pasti lgsg lari-lari.sy jdix malah sering khwtir gmn klo dia smpe jtuh atw kesandung???
    walaupun gt,anak sy trmasuk pinter,cpt tanggap trus cpt bljr hal-hal baru.mksh bwt infox ya...

    ReplyDelete
  17. Anak saya laki" umur 2tahun,dia Ĵΰǵǟ anak yg hyperaktif.anaknya ga pernah mau diam.cuma kadang kalo pas jalan keluar rumah yg dia kejar selalu jalan raya yg ramai lalulintas. Itu yg membuat saya suka kawatir. Namun cara pola pikir dan daya ingatnya sangat kuat.

    ReplyDelete
  18. anak ku perempuan umur 3th,mempunyai anak hiperaktif kdang membuat aku jdi setres sndri,tpi aku ttp bangga sama anak ku d blik sikap hiperaktif ny dia lbih pintar d bnding kn tman s'usia ny......

    ReplyDelete
  19. helloo semua.. saya anak muda yang baru saja berrumah tangga selama 2 tahun.. saya mempunyai anak baru ber umur 1 setengah tahun... hyperaktif membuat saya senang dan bahagia, tuhan sudah memberikan hadia dan titipan yang sangat berlimpah
    begitu banyak blog dan buku' yang saya pelajari mempunyai anak aktif itu bagus dibanding anak yang tidak aktif.. dari segi perkembangannya dan fisiknya.. jadi buat teman-teman jangan pernah takut mempunyai anak yang sangat aktif... justru itu bagus sekali... tergantung kita cara menghadapi anak seperti apa walau kadang saya suka bingung.. tapi saya tetap selalu mengajak anak saya berkomunikasi,selayaknya sahabat dan buat dia nyaman. dan jangan pernah memarahinya, tapi diajak untuk merasakan apa yang ia lakukan dengan tingkahnya sendiri.. dari pengalaman saya dari ia merasakan apa yang ia lakukan anak yang aktif akan lebih berfikir dan mendapatkan pengalaman yang baru.. kuncinya adalah bersabar dan berusaha... itu saja dari saya

    ReplyDelete
  20. Asslm.. anakku 1 th 10 bln, hiperaktif luar biasa,lari2 di dlm rumh, teriak2, tidak bs focus terhadap sesuatu, tp skr sdh mau nurut setelah kami sering main bersama, sebelum tidur kdg kami bernyanyi, sering berpelukan dan cerita2, walau dia blm lancar bicara, tunjukan bahwa anda menyayangi dan mencintai dia, insyaallah anak anda bs lbh focus dan nurut..

    ReplyDelete
  21. Anaku umur 2,5th,tp gak tahan aktifnya.stiap dkasih tau malah ngebalikin omongan.kasar gak pernah denger apa yg dkasih tau sama orgtuanya.seharian kerjaanya lari n muter gak bsa diem.klosaya kurung drumah malah makin berontak n emosi.

    ReplyDelete
  22. saya jg pny kasus yg sama dgn ibu lilis dan ibu ellen.anak saya baru kelas 1 SD.setiap hari laporan yg saya terima di sekolah ga pernah enak.kalau disekolah dia tdk mau menulis dan membaca.ulangan pun ga pernah diselesaikan.kalau disuruh cepat menyelesaikan,dia ga mau akhirnya ya nangis.
    kalau siang pun dia ga mau tidur.makannya pun sulit.makanan yg disukainya gula-gula dan snack ringan begitu.padahal saya sudah menyiapkan roti didalam tasnya tapi ga pernah dimakan.
    kalau belajar susah konsentrasi

    ReplyDelete
  23. Seperti halnya ibu lilis dan ibu ellen, saya juga mempunyai anak laki2 kelas I SD yang sangaaaatt aktiv. Sejak masuk SD ini entah sudah berapa kejadian yang dia lakukan.. mengganggu temannya, iseng, tidak disiplin di sekolah, kalau mengerjakan sesuatu slalu terburu2,sulit berkonsentrasi, dan bila mengerjakan sesuatu tanpa dipikir lebih dahulu akibatnya. apabila dimarahi/dinasehati dia baru sadar apa yg telah dia perbuat.
    Memang hampir tiap hari setiap jemput sekolah saya jadi deg2an apalgi yang dia perbuat hari ini. karena saya juga takut melukai teman yang lain. Terus terang..saya sebetulnya bosaaan banget dengan laporan2 tidak enak entah dari guru, ortu2 lain,dan teman2nya, tp sbagi ortu gak mungkin saya cuek bgtu saja.
    Sebenarnya dalam soal nilai pelajaran dia tidak kurang, nilai2 dia minimum 80 selalu dia raih di sekolah. Gurunya selalu bilang, seharusnya apabila dia lbh konsen nilainya bisa lebih dari ini. banyak yang bilang olahraga yg baik utk anak aktif adalah berenang, tapi sudah bberapa guru renang menolak mengajarkan dia, karena katanya anaknya masih kepingin main terus, hiksss.. :( mungkin harus guru privat yah...
    For parents yang punya anak aktive, kita tetap semangat yaa.. kita yakin suatu saat anak2 kita akan menjadi anak yang hebat karena mereka memiliki 'SESUATU' yang belum tentu orang lain miliki. Disamping itu tetap memberi semangat kepada mereka, puji2an, pelukan.. karena saya sndiri membedakan , justru bbrapa kali memarahi anak saya malah tidak membuat dia lbh baik, tapi apabila dengan kata2 penuh kasih dia lebih mendengarkan...(walaupun bsknya terulang lagi sihh)... tapi saya pun akan berusaha terus dan jangan pernah bosan memberikan pengarahan.
    Atau ada yg bisa kasih info psikolog yang cocok utk kasus anak saya ? atau info kegiatan yg baik untuknya..? tq..

    ReplyDelete
  24. Murid2 saya lebih dari 1 anak yang hiperaktif dalam 1 kelas...punya tips untuk mengatasi anak yg hiperaktif secara kolektif g?tolong di bagi y?thanks

    ReplyDelete
  25. Saya mempunyai anak umur 6 tahun yg hyperaktif. Awalnya saya menganggap dia hanya aktif tetapi setelah dia di TK B kami baru menyadari kalau anak kami sedikit berbeda dengan teman2 sebayanya. Alhamdulilah ternyata dia anak yang cerdas, pandai mengaji dan membaca tetapi memang kelemahannya tulisannya yg jelek. Mari ibu2, tetap semangat. Anak Hyperaktif adalah amanah untuk kita bimbing menjadi hamba Allah yang beriman. Allah percaya pasti kita bisa karena Allah tdak akan memberikan cobaan melebihi kemampuan hambanya.

    ReplyDelete