Kadang si kecil menangis, menjerit-jerit atau mengatakan sesuatu yang tidak Anda pahami, apalagi jika bicaranya memang belum jelas. Namanya juga anak-anak...itu adalah hal biasa. Namun jangan dibiarkan. Cara terbaik untuk mencegah kemarahan si kecil adalah mengetahui penyebab yang memicu kemarahannya. Anda harus sabar dan siapkan diri Anda untuk menghadapinya.
Di bawah ini kategori umum pemicu kemarahan anak, di antaranya yaitu:
1. Kelaparan atau kelelahan
Anak mengalami masalah biologis, atau sesuatu yang berkaitan dengan kondisi tubuhnya, seperti lapar atau lelah. Itu sebabnya para ibu biasanya membekali diri dengan snack yang mengenyangkan saat bepergian dengan balitanya. Seperti di Qatar sini yang memang tidak mudah menjumpai warung di pinggir jalan, jadi membawa bekal buat anak-anak sangatlah penting. Bahkan saat menunggu pesanan makanan di restoran pun, kadang-kadang ada ibu yang sudah memberikan biskuit untuk anaknya.
Agar anak-anak tidak kelelahan saat berjalan-jalan, tetapkan jadwal istirahat dalam rencana perjalanan Anda, dan jangan sampai terlalu malam. Selain itu, pertimbangkan juga stimulasi macam apa yang dapat dinikmati anak-anak. Ada yang menyukai taman bermain yang riuh-rendah, ada pula yang lebih menyenangi kegiatan yang lebih tenang seperti mewarnai.
2. Kurang aktivitas
Si kecil yang dibiarkan menganggur dalam waktu yang cukup lama akan merasa bosan. Ia lalu akan berusaha menciptakan aktivitas sendiri jika Anda tak mampu melakukannya, namun “aktivitas” ini bisa berarti bertengkar dengan kakak atau saudaranya, atau bertingkah semaunya sendiri. Anda bisa menyiapkan kotak permainan berisi puzzle favoritnya, games, buku mewarnai, video, atau apa pun yang bisa membuatnya tenang di sela-sela jadwal kegiatan Anda. Misalnya, di mobil saat menempuh perjalanan yang panjang, atau di tengah antrian.
3. Dipaksa melakukan sesuatu
Kebanyakan anak akan merasa stres jika diminta mengerjakan PR, membantu di rumah (seperti mencuci piring atau menyapu), atau mencoba kegiatan baru. Bila memang sudah waktunya bagi anak untuk melakukan tugas-tugasnya, buatlah agar suasananya menyenangkan. Berikan reward bila ia berhasil menyelesaikan tugasnya (namun hati-hati, jangan sampai ia hanya mau melakukan tugas karena ada reward yang menunggu). Jika anak takut melakukan sesuatu yang baru, jangan memaksanya, lebih baik bantu ia mengatasi kekhawatirannya dengan membiarkannya mengamati aktivitas itu lebih dulu. Setelah itu minta ia untuk mencoba ikut bermain.
4. Dibiarkan menunggu
Anak akan kesal jika tidak bisa mendapatkan apa yang ia mau, atau harus berhenti melakukan sesuatu yang menyenangkan. Namun akan lebih mudah baginya jika ia tahu kapan akan mendapatkannya. Jadi, pastikan Anda menepati kapan harus memenuhi janji Anda. Jika Anda akan mengunjungi suatu tempat dimana anak menginginkan sesuatu yang tidak mungkin ia peroleh, katakan sebelumnya. Sampaikan bahwa jika ia mampu melalui kegiatan itu tanpa komplain, ia akan mendapatkan yang lain. Bila ia harus berhenti melakukan sesuatu yang menyenangkan, cobalah untuk melakukan perubahan itu dengan lebih mudah. Misalnya, sebagai imbalan karena ia mau berhenti bermain di area bermain anak dan pulang tanpa acara menangis, ia akan mendapatkan es krim.
5. Keyakinan dirinya terancam
Anak pun bisa bersikap perfeksionis! Ia tidak sanggup menanggung kesalahan atau kegagalan saat mengerjakan PR, kalah bermain game, atau saat mewarnai gambar pensilnya mencoret sampai keluar dari garis. Bila si kecil termasuk anak perfeksionis seperti ini, ingatkan dia sebelum mulai melakukan kegiatannya bahwa Anda lebih menghargai usahanya daripada kesempurnaan hasilnya.
6. Tidak mendapatkan perhatian
Beberapa anak akan kecewa jika kakek-neneknya mengabaikan mereka untuk memperhatikan saudara atau orang dewasa lainnya. Anak-anak tidak bisa disuruh menunggu perhatian dari orangtua ketika mereka tahu kapan akan mendapatkannya. Jadi, pastikan Anda menepati janji kapan harus mengalihkan perhatian padanya. Bila Anda harus melakukan hal lain yang lebih penting, minta mereka untuk tetap di dekat Anda. Seringkali, kedekatan itu sudah cukup memuaskan mereka untuk sementara. Ajarkan juga si kecil cara yang benar untuk meminta perhatian, dan duduk dengan sabar daripada membuat ulah. Jika mereka dengan manis minta bermain, berikan perhatian Anda seutuhnya. Bagaimana pun juga, perhatian adalah hadiah paling ternilai yang dapat Anda berikan.
Sumber kompas[dot]co[dot]id
Semoga bermanfaat!
tags: anak marah, hal yang memicu anak jadi marah, kemarahan anak, sebab anak jadi marah, menghargai usaha anak, memberi perhatian kepada anak,
Baca juga:
Tanda-tanda anak yang mengalami kelelahan.
Stimulasi perkembangan anak.
Mengatasi anak yang ketakutan.
5 Tipe ibu.
Di bawah ini kategori umum pemicu kemarahan anak, di antaranya yaitu:
1. Kelaparan atau kelelahan
Anak mengalami masalah biologis, atau sesuatu yang berkaitan dengan kondisi tubuhnya, seperti lapar atau lelah. Itu sebabnya para ibu biasanya membekali diri dengan snack yang mengenyangkan saat bepergian dengan balitanya. Seperti di Qatar sini yang memang tidak mudah menjumpai warung di pinggir jalan, jadi membawa bekal buat anak-anak sangatlah penting. Bahkan saat menunggu pesanan makanan di restoran pun, kadang-kadang ada ibu yang sudah memberikan biskuit untuk anaknya.
Agar anak-anak tidak kelelahan saat berjalan-jalan, tetapkan jadwal istirahat dalam rencana perjalanan Anda, dan jangan sampai terlalu malam. Selain itu, pertimbangkan juga stimulasi macam apa yang dapat dinikmati anak-anak. Ada yang menyukai taman bermain yang riuh-rendah, ada pula yang lebih menyenangi kegiatan yang lebih tenang seperti mewarnai.
2. Kurang aktivitas
Si kecil yang dibiarkan menganggur dalam waktu yang cukup lama akan merasa bosan. Ia lalu akan berusaha menciptakan aktivitas sendiri jika Anda tak mampu melakukannya, namun “aktivitas” ini bisa berarti bertengkar dengan kakak atau saudaranya, atau bertingkah semaunya sendiri. Anda bisa menyiapkan kotak permainan berisi puzzle favoritnya, games, buku mewarnai, video, atau apa pun yang bisa membuatnya tenang di sela-sela jadwal kegiatan Anda. Misalnya, di mobil saat menempuh perjalanan yang panjang, atau di tengah antrian.
3. Dipaksa melakukan sesuatu
Kebanyakan anak akan merasa stres jika diminta mengerjakan PR, membantu di rumah (seperti mencuci piring atau menyapu), atau mencoba kegiatan baru. Bila memang sudah waktunya bagi anak untuk melakukan tugas-tugasnya, buatlah agar suasananya menyenangkan. Berikan reward bila ia berhasil menyelesaikan tugasnya (namun hati-hati, jangan sampai ia hanya mau melakukan tugas karena ada reward yang menunggu). Jika anak takut melakukan sesuatu yang baru, jangan memaksanya, lebih baik bantu ia mengatasi kekhawatirannya dengan membiarkannya mengamati aktivitas itu lebih dulu. Setelah itu minta ia untuk mencoba ikut bermain.
4. Dibiarkan menunggu
Anak akan kesal jika tidak bisa mendapatkan apa yang ia mau, atau harus berhenti melakukan sesuatu yang menyenangkan. Namun akan lebih mudah baginya jika ia tahu kapan akan mendapatkannya. Jadi, pastikan Anda menepati kapan harus memenuhi janji Anda. Jika Anda akan mengunjungi suatu tempat dimana anak menginginkan sesuatu yang tidak mungkin ia peroleh, katakan sebelumnya. Sampaikan bahwa jika ia mampu melalui kegiatan itu tanpa komplain, ia akan mendapatkan yang lain. Bila ia harus berhenti melakukan sesuatu yang menyenangkan, cobalah untuk melakukan perubahan itu dengan lebih mudah. Misalnya, sebagai imbalan karena ia mau berhenti bermain di area bermain anak dan pulang tanpa acara menangis, ia akan mendapatkan es krim.
5. Keyakinan dirinya terancam
Anak pun bisa bersikap perfeksionis! Ia tidak sanggup menanggung kesalahan atau kegagalan saat mengerjakan PR, kalah bermain game, atau saat mewarnai gambar pensilnya mencoret sampai keluar dari garis. Bila si kecil termasuk anak perfeksionis seperti ini, ingatkan dia sebelum mulai melakukan kegiatannya bahwa Anda lebih menghargai usahanya daripada kesempurnaan hasilnya.
6. Tidak mendapatkan perhatian
Beberapa anak akan kecewa jika kakek-neneknya mengabaikan mereka untuk memperhatikan saudara atau orang dewasa lainnya. Anak-anak tidak bisa disuruh menunggu perhatian dari orangtua ketika mereka tahu kapan akan mendapatkannya. Jadi, pastikan Anda menepati janji kapan harus mengalihkan perhatian padanya. Bila Anda harus melakukan hal lain yang lebih penting, minta mereka untuk tetap di dekat Anda. Seringkali, kedekatan itu sudah cukup memuaskan mereka untuk sementara. Ajarkan juga si kecil cara yang benar untuk meminta perhatian, dan duduk dengan sabar daripada membuat ulah. Jika mereka dengan manis minta bermain, berikan perhatian Anda seutuhnya. Bagaimana pun juga, perhatian adalah hadiah paling ternilai yang dapat Anda berikan.
Sumber kompas[dot]co[dot]id
Semoga bermanfaat!
tags: anak marah, hal yang memicu anak jadi marah, kemarahan anak, sebab anak jadi marah, menghargai usaha anak, memberi perhatian kepada anak,
Baca juga:
Tanda-tanda anak yang mengalami kelelahan.
Stimulasi perkembangan anak.
Mengatasi anak yang ketakutan.
5 Tipe ibu.
makasih infonya...
ReplyDeletebelajar dulu sebelum punya.
xixixi... :D
salam Q utk mu sobat blogger
ReplyDeletemohon konfirmasi utk postingan Q yang terakhir walaupun terakhir itu untuk sementara
Artikel yang sangat-sangat bermanfaat! trims telah berbagi artikel ini! Sebagai orangtua kami akan ekstra perhatian terhadap anak!
ReplyDeleteArtikel yang sangat bermanfaat...
ReplyDeleteMakasih mbak artikelnya.
ReplyDeleteKita harus bisa memahami karakter anak.
Sehingga kita juga bisa mengantisipasi sejak dini.
Perhatian, itu yang harus kita miliki juga.
"lah wong orang dewasa juga kalau kurang diperhatikan kadang sedih"
Nice post!
ReplyDeleteKalau kita sudah bisa memahami hal ini, berarti kita akan bisa meminimalkan adanya tangisan dari buah hati kita.
Artikel iini buat persipan nanti ehehehe
Makasih mbak Narti. Artikelnya selalu berguna.
Wah,, info'na berguna bnged nie,,, ntar tak praktkin, klo dah pny ank,, tp kpn y? Kwin aj lom? Wkwkwkwk
ReplyDeletemakasih sharingnya mbak jadi tahu nich kalau anak kecil marah
ReplyDelete@ mba Ica, hmmm...benar juga ya?
ReplyDeletesaya pernah mengalami semua itu mbak.........masa lalu saya pahit
ReplyDeleteBener mbak, pemicu kemarahan anak mesti dicari tahu, akar permasalahannya.
ReplyDeleteKalo boleh membuat istilah, saya menyebutnya "ANAK juga MANUSIA"... kadang yang dewasa terlalu meremehkan anak... aahh hanya anak anak!!!
ReplyDeleteMereka kan juga perlu perhatian, bimbingan, dan pengertian dari kita yang lebih dewasa.
Eeeh koq ngelantur, makasih berbaginya... sangat bermanfaat buat si kecil
info yang sangat bermanfaat.. iya mba kita harus mengerti dan memahami 'bahasa anak'..
ReplyDeletesalam sobat
ReplyDeletetrims sharingnya mba,,
saya jadi tahu penyebab anak marah,
memang ya kita kadang ngga paham.
thanks mba, saya simpen dulu buat nanti klo udah punya bayi. :D
ReplyDeleteSaat anak saya marah2, saya biasanya mencoba menenangkannya dengan mengajak bermain puzzle atau mewarnai gambar. Biasanya berhasil...
ReplyDeleteYang penting kita tidak boleh terbawa emosi saat melihat anak marah. Kalau sama2 marah, wah seperti perang deh...
ReplyDeleteMakasih infonya mbak dan bermanfaat bgt,biar gw ntar gak kaget klo sdh punya momongan hehehe...:D
ReplyDeleteNice tips. Secara saya masih gaptek neh.
ReplyDeleteSelamat pagi mbak...
ReplyDeletegreat post
ReplyDeleteblog yang sangan edukatif mbak,meteri n ya sangat bermanfaat,,,
ReplyDeleteunik pokoknya,salut dengan ide pembuatanya..
makasih mbak,salam kenal ya mbak..
hmmmm.... gt ya Mbak, pantes aja anak saya dulu suka nangisan, mungkin karna kecapekan juga kali ya, hehee...
ReplyDeleteWah ni sifat ku kecil,,, bakalan marah kalau yang aq inginin gak dbelikan,,,
ReplyDeletesaia sndiri masi anak"
ReplyDeletemaksudnya apa sob kotak komentarnya membinggungkan, coba dijelaskan?
ReplyDeletethanks
mampir dan menawarkan rumah idaman....
ReplyDeleteselamat malam mbak makasih udah mau berbagi jadi tahu penyebab anak marah,
ReplyDeletemakasih nich artikelnya,bermanfaat banget...
ReplyDeletesangat menarik dan edukatif...
ReplyDeletesemangat terus,,,
Waaah banyak masukan yg saya dapat dari sini :) Thanks!
ReplyDeleteMbak dapet salam dari Yulia dia calon istriku mbak katanya saya harus banyak belajar dari blog nya mbak....karena dia tau masa lalu saya yang sering di kerasi orang tua dan dia takut saya melakukan hal yang sama pada anak kami kelak.... moga aja ndak ya mbak makasih banyak!!!
ReplyDelete@ Aditya, wa'alaikumsalam...salam kenal juga buat mba Yulia. Semoga semua baik-baik saja dan aku juga masih proses belajar.
ReplyDeleteKlo anak sy susah diatur mbak,,padahal sering dimanja,apa krn jarang dimarahi kali ya jd nakal,,mksh ..
ReplyDeletekelaperan bisa mmbuat marah anag yaw hikz jadi takut kelak klo menikah gk bisa ngasih mkn anak :D
ReplyDeleteberkunjung dan ditunggu kunjungan baliknya
salam blogger
makasihh
:D