Penanaman pola makan anak sudah bisa dimulai sejak ia diperkenalkan pada makanan padat, yaitu di usia 6 bulan. Selain menanamkan jam-jam makan, juga mengenalkan aneka jenis bahan makanan dalam nasi tim atau dengan istilah penganekaragaman pangan melalui nasi tim.
Pada usia ini, anak punya daya ingat kuat atau memori yang sangat tajam, sehingga apa yang sudah dikenalkan di usia ini akan dikenal terus di usia selanjutnya.
Penanaman perilaku makan termasuk jam-jam makan perlu ditanamkan sejak usia dini agar anak punya disiplin makan, baik waktu makan maupun jenis makanannya.
Gizi Seimbang
Gizi seimbang yaitu gizi yang sesuai dengan kebutuhan tubuh melalui makanan sehari-hari sehingga tubuh bisa aktif dan sehat optimal, serta tak terganggu penyakit atau tubuh tetap sehat.
Gizi seimbang dapat dipenuhi dengan pemberian makanan sebagai berikut:
1. Sumber hidrat arang.
Beras, roti, makaroni, tepung beras, tepung maizena, tepung kacang ijo, terigu, dan havermout, jagung, singkong, dan lainnya.
2. Sumber protein.
Susu, daging, ikan, ayam, hati, tahu, tempe, keju, kacang hijau, kacang-kacangan lain, dan sebagainya.
3. Sumber vitamin dan mineral.
Sayuran: bayam, kangkung, labu siam, labu kuning, buncis, wortel, oyong, dan lainnya.
Buah-buahan: pepaya, jambu biji, air jeruk, pisang, melon, alpokat, dan lainnya.
Untuk menu seimbang perlu disusuri dari ketiga golongan bahan makanan di atas yang jumlah kalorinya disesuaikan umur anak.
Contoh: untuk usia 3 tahun diperlukan lebih kurang 1.300 kalori. Dengan bahan makanan dapat digambarkan sebagai berikut:
Kebutuhan makanan di atas perlu diatur agar merata dalam sehari bisa diterima anak. Sesuai pola makan keluarga, satu hari terdiri dari: sarapan, selingan jam 10.00 dan susu, makan siang jam 12.00, selingan jam 16.00, makan malam jam 18.00, dan mau tidur minum susu.
Dengan membagi pola makan di atas, kebutuhan makanan akan terpenuhi dalam sehari. Tanpa sarapan, tentu makanan harus dibagi dalam porsi besar yang mungkin tak bisa dihabiskan.
Selain itu, perlu juga kita menerapkan pola makan seperti pola makan keluarga pada usia sedini mungkin. Jadi, sarapan merupakan pola makan keluarga yang sangat penting di mana anggota keluarga akan melakukan kegiatan agar ada cadangan energi sampai makan siang.
Sejak balita, selain dibentuk pola makan yang baik, tentu anak juga perlu diberi kesibukan sambil belajar meski hanya bermain. Kegiatan ini memerlukan energi agar anak fit sepanjang hari dan ini perlu sarapan.
Jadi, sarapan untuk balita sangat penting karena:
1. Membentuk pola makan dan jam makan sesuai makanan keluarga.
2. Membentuk disiplin makan agar terbiasa sarapan.
3. Memberi enerji untuk aktivitas sampai makan siang agar anak tetap fit dalam bermain.
4. Bisa membagi kebutuhan makanan sehari secara merata (terpenuhi).
Diambil dari tabloid nakita.
Semoga bermanfaat!
Artikel terkait:
Tips memilih buah-buahan untuk anak usia 4-12 bulan
Tips/cara agar anak suka makan sayur
Etika pada saat makan
Makan bersama membuat ekluarga lebih harmonis
Pada usia ini, anak punya daya ingat kuat atau memori yang sangat tajam, sehingga apa yang sudah dikenalkan di usia ini akan dikenal terus di usia selanjutnya.
Penanaman perilaku makan termasuk jam-jam makan perlu ditanamkan sejak usia dini agar anak punya disiplin makan, baik waktu makan maupun jenis makanannya.
Gizi Seimbang
Gizi seimbang yaitu gizi yang sesuai dengan kebutuhan tubuh melalui makanan sehari-hari sehingga tubuh bisa aktif dan sehat optimal, serta tak terganggu penyakit atau tubuh tetap sehat.
Gizi seimbang dapat dipenuhi dengan pemberian makanan sebagai berikut:
1. Sumber hidrat arang.
Beras, roti, makaroni, tepung beras, tepung maizena, tepung kacang ijo, terigu, dan havermout, jagung, singkong, dan lainnya.
2. Sumber protein.
Susu, daging, ikan, ayam, hati, tahu, tempe, keju, kacang hijau, kacang-kacangan lain, dan sebagainya.
3. Sumber vitamin dan mineral.
Sayuran: bayam, kangkung, labu siam, labu kuning, buncis, wortel, oyong, dan lainnya.
Buah-buahan: pepaya, jambu biji, air jeruk, pisang, melon, alpokat, dan lainnya.
Untuk menu seimbang perlu disusuri dari ketiga golongan bahan makanan di atas yang jumlah kalorinya disesuaikan umur anak.
Contoh: untuk usia 3 tahun diperlukan lebih kurang 1.300 kalori. Dengan bahan makanan dapat digambarkan sebagai berikut:
Bahan Makanan | Berat (gram) | Setara |
---|---|---|
Nasi | 250 | 1 3/4 gelas |
Maizena | 10 | 2 sendok makan |
Biskuit | 20 | 2 biji |
Daging | 50 | 2 potong kecil |
Telur | 50 | 1 butir |
Tempe | 50 | 2 potong |
Sayuran | 100 | 1 gelas |
Pisang | 100 | 2 buah |
Susu Bubuk | 30 | 6 sendok makan |
Minyak | 20 | 2 sendok makan |
Gula Pasir | 30 | 3 sendok makan |
Kebutuhan makanan di atas perlu diatur agar merata dalam sehari bisa diterima anak. Sesuai pola makan keluarga, satu hari terdiri dari: sarapan, selingan jam 10.00 dan susu, makan siang jam 12.00, selingan jam 16.00, makan malam jam 18.00, dan mau tidur minum susu.
Dengan membagi pola makan di atas, kebutuhan makanan akan terpenuhi dalam sehari. Tanpa sarapan, tentu makanan harus dibagi dalam porsi besar yang mungkin tak bisa dihabiskan.
Selain itu, perlu juga kita menerapkan pola makan seperti pola makan keluarga pada usia sedini mungkin. Jadi, sarapan merupakan pola makan keluarga yang sangat penting di mana anggota keluarga akan melakukan kegiatan agar ada cadangan energi sampai makan siang.
Sejak balita, selain dibentuk pola makan yang baik, tentu anak juga perlu diberi kesibukan sambil belajar meski hanya bermain. Kegiatan ini memerlukan energi agar anak fit sepanjang hari dan ini perlu sarapan.
Jadi, sarapan untuk balita sangat penting karena:
1. Membentuk pola makan dan jam makan sesuai makanan keluarga.
2. Membentuk disiplin makan agar terbiasa sarapan.
3. Memberi enerji untuk aktivitas sampai makan siang agar anak tetap fit dalam bermain.
4. Bisa membagi kebutuhan makanan sehari secara merata (terpenuhi).
Diambil dari tabloid nakita.
Semoga bermanfaat!
Artikel terkait:
Tips memilih buah-buahan untuk anak usia 4-12 bulan
Tips/cara agar anak suka makan sayur
Etika pada saat makan
Makan bersama membuat ekluarga lebih harmonis
Pertamax.........
ReplyDeleteNice post sob.. :D
Untuk pemenuhan gizi seimbang dengan mengkonsumsi makanan secara variatif tentunya berpedoman pada empat sehat lima sempurna... hehehe.. masih berlaku gag tu iia..?!?!
ReplyDeletehello kittynya bikin gemes aja >.<
ReplyDeletegimana kalau menu gizi seimbang untuk yang seumuran saya mbak? :D akhir2 ini saya males masak, adakah saran terbaik supaya selalu konsisten masak T_T
Aduh, aku malah baru abis makan siank mbak padahal udah sore ya hahaha... :)
ReplyDeleteHem... untung di tabel gak ada kata Ikan dan gak disebutin rinci klo ikan bagus untuk otak, dll, soal'e aku udah bener2 bosen diceramahin sama orang2 yg pada makan Ikan haha... :D kaya protein tempe ama tahu kalah aja ama ikan *LOL
OOT: Kok tumben nih blog bersih amat hhe
@ Belajar Photoshop, masih berlaku Kang :)
ReplyDelete@ Sadako Kenzhi, kalau seumuran mbak mah susah dibilangin, karena dietlah, karena malas makanlah, karena gak sempetlah, dll.
Agar konsisten masak? hmmm apa ya? kalau tidak ada duit lebih untuk jajan mesti rajin masak mba. Alasannya ya lebih hemat masak sendiri. :D
Ketika memasak, pilih resep yang simple aja, masak sesuai kebutuhan berapa orang yang mau makan. Syukur bisa memvariasikan masakan dari sayuran yang sedang musim di tempat mbak.
Satu lagi mba, suasana hati atau mood sangat berpengaruh. Kalau lagi malas masak, ya jangan dipaksakan, yang ada nanti cuma dapat cape, makan kurang nikmat, bisa2 makanan malah tidak tersentuh.
Sudah cukup belum nih? hehe...
@ Ferdinand, hihi... rugi loh kalau tidak mau makan ikan dll.
Habis di pel Kang, jadinya bersih, hihi...
informasi yang menarik...thx
ReplyDeleteterimaksih ats pengetahuannya ya mba ,
ReplyDeletesmoga sukses trus dan bermanfaat ,
ReplyDelete