Powered by Blogger.


Stimulasi Perkembangan Anak

>> Thursday 19 November 2009

Stimulasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk merangsang kemampuan dasar anak agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Stimulasi tumbuh kembang anak dapat dilakukan oleh setiap orang yang berinteraksi dengan anak, mulai dari ibu, ayah, pengasuh anak, anggota keluarga lain dan kelompok masyarakat di lingkungan rumah tangga masing-masing dan dalam kehidupan sehari-hari.

Setiap anak perlu mendapat stimulasi rutin sedini mungkin dan terus menerus pada setiap kesempatan. Kurangnya stimulasi dapat menyebabkan penyimpangan tumbuh kembang anak bahkan gangguan yang menetap.

Kemampuan dasar anak yang dirangsang dengan stimulasi terarah meliputi setiap aspek perkembangan, yaitu:

1. kemampuan motorik / gerak kasar
2. kemampuan motorik / gerak halus
3. kemampuan bicara dan bahasa, serta
4. kemampuan sosialisasi dan kemandirian

Dalam melakukan stimulasi tumbuh kembang anak, ada beberapa prinsip dasar yang perlu diperhatikan, yaitu:

1. Stimulasi dilakukan dengan dilandasi rasa cinta dan kasih sayang.
2. Selalu tunjukkan sikap dan perilaku yang baik karena anak akan meniru tingkah laku orang-orang yang terdekat dengannya.
3. Berikan stimulasi sesuai dengan kelompok umur anak.
4. Lakukan stimulasi dengan cara mengajak anak bermain, bernyanyi, bervariasi, menyenangkan, tanpa paksaan dan tidak ada hukuman.
5. Lakukan stimulasi secara bertahap dan berkelanjutan sesuai umur anak, terhadap keempat aspek kemampuan dasar anak.
6. Gunakan alat bantu/permainan yang sederhana, aman dan ada di sekitar anak.
7. Berikan kesempatan yang sama pada anak laki-laki dan perempuan.
8. Anak selalu diberi pujian, bila perlu diberi hadiah atas keberhasilannya.

Empat aspek perkembangan yang dipantau

1. Gerak kasar atau motorik kasar
adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak melakukan pergerakan dan sikap tubuh yang melibatkan otot-otot besar seperti duduk, berdiri, dan sebagainya.

2. Gerak halus atau motorik halus
adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan oleh otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat seperti mengamati sesuatu, menjumput, menulis, dan sebagainya.

3. Kemampuan bicara dan bahasa
adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan untuk memberikan respon terhadap suara, berbicara, berkomunikasi, mengikuti perintah dan sebagainya.

4. Sosialisasi dan kemandirian
adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri anak (makan sendiri, membereskan mainan setelah bermain), berpisah dengan ibu / pengasuh anak, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya, dan sebagainya.

sumber: klikdokter[dot]com

Dengan memberikan stimulasi yang tepat dan terarah kepada anak-anak, diharapkan anak-anak akan tumbuh dan berkembang secara optimal. Selain sebagai orang tua bagi anak-anak, adakalanya diperlukan juga orang tua berperan sebagai teman bagi mereka. Sehingga anak-anak akan dekat dengan orang tuanya.


tags: pengertian stimulasi, stimulasi yang tepat kepada anak, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menstimulasi anak.


19 comments:

lina@happy family 19 November 2009 at 15:38  

Info yang sangat bermanfaat Mbak Narti. Setiap orang tua harus mengetahui, mempelajari dan melakukan stimulasi perkembangan anak ini...

rumah blogger 19 November 2009 at 17:07  

anak-anak dari kecil memang harus diperhatikan ya, sampai sekecil apapun. selain dari guru disekolah.

Sabirinnet 19 November 2009 at 17:08  

kadang kita terlupakan hal yang kecil untuk diperhatikan. tapi kalo ortunya sibuk kedua-duanya bagaimana donk??

Ajeng 20 November 2009 at 05:21  

Tapi ironisnya sekarang ini hampir semua anak hanya diserahan pada pembantu. Nice share,terima kasih..

Muchlisin 20 November 2009 at 06:04  

Artikel yang bermnafaat bagi orang tua dan guru, khususnya guru PAUD

narti 20 November 2009 at 06:13  

@ mba Lina, benar sekali mba.

@ rumah blogger, sebenarnya kan tugas orang tua, anak lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah.

@ sabirinnet, kalau kedua orang tuanya sibuk, sebisa mungkin ada waktu buat berinteraksi dengan anak-anak, kalau tidak ya lihat saja bagaimana nanti anak-anaknya setelah dewasa. Tentu berbeda dengan anak yang mendapat perhatian penuh dari orang tua. Bukan berapa lama waktu berkumpul dengan orang tuanya tapi kualitas saat berkumpul, berinteraksi, saling berbagi cerita dan sebagainya.

@ mba Ajeng, begitu ya mba? kami di LN rata-rata tidak punya pembantu/pengasuh anak-anak. Turut prihatin pada anak yang diserahkan pada pembantu. Tapi ada juga, walaupun anak-anak ada yang mengasuh tapi interaksi dengan orang tuanya tetap terjalin dengan baik. Jadi tergantung orang tuanya juga.

@ Muchlisin, terima kasih.

jhonson blog 20 November 2009 at 09:03  

mantab tipsnya mbak :). mengenai kemampuan sosialisasi anak anak itu perlu diberikan perhatian yg lebih besar.

jaman sekarang hati2 aza mengurus anak yg
usianya masih dini itu.....makin hari prilaku manusia semakin menjurus ke psikopat,itu tentunya bukan terjadi dlm hitungan hari...tapi ya itu terbentuknya seseorang menjadi psikopat justru berawal dr usia kecilnya.

bagi saya pribadi sangat setuju kalau anak kita jgn diserahin ke pembantu atau baby sister sepenuhnya ^_^

bhogey 20 November 2009 at 09:25  

huhum,, anak muasti tumbuh dan berkembang sesuai dengan umurnyaa...

aephobia 20 November 2009 at 09:56  

wah mantab ni infonya
ah...klu dah pnya anak nnti
akan coba dterapin ilmu2 dri artikel2 di tmpat ini

come n share 20 November 2009 at 14:01  

Kalau anak saya umur 2 tahun kog susah ya minum es?? saya kadang2 kwatir nih mbak..gimana ya ngatasinya?

genial 20 November 2009 at 16:56  

klu anak kecil sering nangis gag ketulungan gtu enaknya gmn iia?!??!?

narti 21 November 2009 at 05:16  

@ come and share, setelah bermain, keringatan, merasa panas begitu tetap saja tidak mau minum es? biasanya kan anak malah minta es tuh...
kalau menurutku, tidak apa-apa anak tidak mau minum es, tapi untuk lebih jelasnya tanya ke dokter saja ya. (aku sendiri kurang begitu suka es dan air dingin....maaf kalau jawabannya kurang berkenan).

@ genial, apakah bersama kedua orang tuanya tetap menangis? seharusnya tidak, karena ada kedekatan emosi antara anak dan orang tua ketika bersama. Atau mungkin si anak sakit?

Untuk Jhonson, bhogey dan aephobia terima kasih masukan dan komentarnya.

about information 21 November 2009 at 06:57  

mengurus anak itu gampang gampang susah...saya pikir tips yg diberikan dlm artikel mbak udh cukup bagus...tinggal kita sebagai orang tua yg bertindak seperti apa,karena kebanyakan anak itu cenderung meniru orang tuanya

Saung Web 21 November 2009 at 10:18  

Hehe.. begitulah seharusnya ya.. apalagi katanya masa2 balita itu adalah masa pertumbuhan otak anak

heru 22 November 2009 at 08:20  

nice tips mbak narti, semakin menambah wawasan saya, thanks ya atas sharingnya

informasi peternakan ayam 22 November 2009 at 08:38  

walaupun saya belum mempunyai anak, tidak mau ketinggalan informasi seputar dunia anak, saya pasti mengikuti dan sekaligus mempelajari, untuk bahan dan acuan jika kelak saya di anugrahkan oleh allah swt seorang anak.

salam mba, thanks

Kerja Keras Adalah Energi Kita 22 November 2009 at 18:10  

Tips yang sangat perlu nih. Saya gak panjang komen Mbak, ijin print lagi ya. Trims sekali. Salam :)

yayat38 22 November 2009 at 18:16  

anak saya sudah memasuki usia 7 bulan, berarti perlu dipantau secara teliti ya biar sehat dan tahu perkembangannya serta antisipasi sejak dini. Terima kasih sekali tipsnya.

narti 23 November 2009 at 08:41  

@ about information , saung web, heru, muksin, arkasala, yayat38, terima kasih komentarnya.

Benar sekali bahwa anak-anak adalah cermin dari orang tuanya. Semoga kita jadi panutan yang baik bagi anak-anak, selain mendidik dan membimbingnya dengan penuh kasih sayang.

Post a Comment

* Terima kasih sudah berkunjung ke seputarduniaanak.blogspot.com
* Maaf, komentar ditutup

  © Seputar Dunia Anak Since February 14, 2009

Privacy Policy | Back to TOP  

Please Visit Again!