Ragam Emosi Si Kecil
>> Friday, 8 May 2009
Artikel ini dirangkum dari tabloid anak-anak. Artikelnya lumayan panjang, jadi aku ambil intinya saja. Ada beberapa jenis emosi anak yang perlu diketahui orang tua, diantaranya adalah:
1. Takut
Rasa takut muncul karena pengalaman, ingat akan sesuatu, atau dari kebiasaan. Bisa dari acara seram di TV, atau melihat gambar yang menakutkan. Bisa juga dari kabiasaan orang tua atau orang di sekitar si kecil yang memberi pengertian yang salah. Misalnya saat ada badut, awas nanti di kamu di ajak dan di bawa pergi loh.
Reaksi anak terhadap rasa takut bermacam-macam, seperti menangis, berteriak, lari, menutup muka dan sebagainya. Seiring usia bertambah, kemampuan berfikir anak berkembang, anak akan mengerti dan sadar bahwa yang semula ditakutkan sekarang tak perlu takut lagi. Juga anak lebih bisa mengendalikan diri.
2. Cemas
Rasa cemas bila dipisahkan dari ibunya, karena anak belum terbiasa dengan lingkungan selain lingkungan rumahnya. Dengan meningkatnya kemandirian anak, ia akan siap berpisah dengan ibunya, seperti ketika memasuki usia sekolah. Faktor yang mendukung adalah lingkungan yang aman dan nyaman bagi anak.
3. Marah
Di awal usia, anak mengekspresikan rasa marahnya dengan menangis, berteriak, memukul, membanting barang, atau berguling-guling di lantai. Kadang tidak peduli dilihat banyak orang. Seiring perkembangannya, anak akan lebih bisa mengendalikan marahnya dengan merajuk atau bersungut-sungut.
4. Cemburu
Rasa cemburu biasanya muncul karena kehadiran seorang adik. Karena perhatian orang tuanya sekarang terbagi buat si adik juga.
5. Iri hati
Rasa ini biasanya muncul setelah bergabung bersama teman-temannya. Misalnya pengen maianan punya teman. Karena rasa iri hati ini, maka sering terjadi anak merebut mainan punya temannya. Seiring perkembangan usia si anak, rasa iri hati ini bisa diketahui dari ungkapan si anak, misalnya pengen mainan seperti punya si A, pengen beli sepatu seperti punya si B dan sebagainya.
6. Sedih
Rasa sedih di awal-awal usia di ungkapkan dengan menangis, setelah agak besar reaksinya berbeda, bisa dengan wajah murung, ngambek, tak mau makan, dan sebagainya.
7. Gembira
Anak akan mengekspresikan perasaan gembira sebagai ungkapan dari sesuatu atau situasi yang sesuai harapan dan membuatnya senang. Ekspresinya bermacam-macam, bisa dengan tepuk tangan, tertawa, melompat-lompat kegirangan dan sebagainya. Seiring bertambahnya usia, anak akan mengekspresikannya dengan mengucapkan terima kasih, tersenyum atau mencium.
8. Sayang
Rasa sayang pada anak-anak bisa diungkapkan dengan menciumi, entah itu boneka kesayangannya atau kepada orang tuanya. Setelah tambah usia anak akan mengungkapkannya secara verbal atau lisan.
tags: macam-macam emosi, ungkapan emosi si kecil, ekspresi anak ketika gembira, reaksi sedih, ekspresi marah pada anak, reaksi takut pada anak-anak.
1. Takut
Rasa takut muncul karena pengalaman, ingat akan sesuatu, atau dari kebiasaan. Bisa dari acara seram di TV, atau melihat gambar yang menakutkan. Bisa juga dari kabiasaan orang tua atau orang di sekitar si kecil yang memberi pengertian yang salah. Misalnya saat ada badut, awas nanti di kamu di ajak dan di bawa pergi loh.
Reaksi anak terhadap rasa takut bermacam-macam, seperti menangis, berteriak, lari, menutup muka dan sebagainya. Seiring usia bertambah, kemampuan berfikir anak berkembang, anak akan mengerti dan sadar bahwa yang semula ditakutkan sekarang tak perlu takut lagi. Juga anak lebih bisa mengendalikan diri.
2. Cemas
Rasa cemas bila dipisahkan dari ibunya, karena anak belum terbiasa dengan lingkungan selain lingkungan rumahnya. Dengan meningkatnya kemandirian anak, ia akan siap berpisah dengan ibunya, seperti ketika memasuki usia sekolah. Faktor yang mendukung adalah lingkungan yang aman dan nyaman bagi anak.
3. Marah
Di awal usia, anak mengekspresikan rasa marahnya dengan menangis, berteriak, memukul, membanting barang, atau berguling-guling di lantai. Kadang tidak peduli dilihat banyak orang. Seiring perkembangannya, anak akan lebih bisa mengendalikan marahnya dengan merajuk atau bersungut-sungut.
4. Cemburu
Rasa cemburu biasanya muncul karena kehadiran seorang adik. Karena perhatian orang tuanya sekarang terbagi buat si adik juga.
5. Iri hati
Rasa ini biasanya muncul setelah bergabung bersama teman-temannya. Misalnya pengen maianan punya teman. Karena rasa iri hati ini, maka sering terjadi anak merebut mainan punya temannya. Seiring perkembangan usia si anak, rasa iri hati ini bisa diketahui dari ungkapan si anak, misalnya pengen mainan seperti punya si A, pengen beli sepatu seperti punya si B dan sebagainya.
6. Sedih
Rasa sedih di awal-awal usia di ungkapkan dengan menangis, setelah agak besar reaksinya berbeda, bisa dengan wajah murung, ngambek, tak mau makan, dan sebagainya.
7. Gembira
Anak akan mengekspresikan perasaan gembira sebagai ungkapan dari sesuatu atau situasi yang sesuai harapan dan membuatnya senang. Ekspresinya bermacam-macam, bisa dengan tepuk tangan, tertawa, melompat-lompat kegirangan dan sebagainya. Seiring bertambahnya usia, anak akan mengekspresikannya dengan mengucapkan terima kasih, tersenyum atau mencium.
8. Sayang
Rasa sayang pada anak-anak bisa diungkapkan dengan menciumi, entah itu boneka kesayangannya atau kepada orang tuanya. Setelah tambah usia anak akan mengungkapkannya secara verbal atau lisan.
tags: macam-macam emosi, ungkapan emosi si kecil, ekspresi anak ketika gembira, reaksi sedih, ekspresi marah pada anak, reaksi takut pada anak-anak.
15 comments:
Bun, umur anakku setahun 2 bulan. Sejak bisa berjalan sebulan lalu, kalo lagi di rumah (dan sedang berdua aja), dia jadi selalu ngikutin kemana aku pergi, ke kamar, ke dapur, ke belakang. Apa itu merupakan ekspresi rasa takut juga ga ya? Padahal penerangan di rumah lumayan bagus kok.
kl menghilangkan rasa traumatik di waktu kecil gmn mbak...?
jujur aku masih punya rasa traumatik yg terbawa sejak kecil...
thank's mbak ya
@buat mamanya Zaheer, kayaknya sih lagi seneng-senengnya jalan tuh mbak, lagian cuma pas berdua dirumah kan? jadi aku rasa wajar kalau si kecil seperti itu, nyari temen...kalau ada anggota keluarga yang lain sudah tidak ngikutin mamanya lagi kan?
makasih kunjungannya n komennya mbak, tapi untuk lebih jelasnya tanya teman2 yg lain juga mbak.
@buat si kumbang, waduh gak ngerti aku. datang ke ahlinya aja, biar lebih detail dan segera terselesaikan masalahnya, jangan berlarut-larut.
makasih komen n kunjungannya.
Kalau si kecilku lagi seneng2nya ama bapaknya nh.. kemanapun pergi selalu ingin ikut.. kalau ga ada slalu ditanya-tanya.. :)
TFS Mba..
@buat kakara, kalau ortu kerja, aku rasa wajar ketika pas dirumah si kecil selalu ingin ikut, karena sedikit waktu bertemu dgn ortunya.
makasih komentarnya yah.
si kecil emank keren penuh misterii
hehehehehederefo
Belum bisa banyak komentar nih mbak,coz belum punya baby. Tapi insyaAllah bermanfaat deh ilmunya. Terus berbagi yach mbak..
wah, gimana yah waktu aku kecil dulu? nyusahin ortu ga yah..semoga tidak. terimakasih buat ortuku selalu.
Informasinya bgs nihh buat nanti klu punya anak...hehehe.....
aku blm punya anak ni (boro2 punya anak, calon istri aja belum ada heheheheheehehe). guru TK ya???
Wah anakku tiga cewek semua, tapi dah gede2, cuma yang ada berantem mlulu. Padahal kasihsayang sama kenapa ya ?
Buat sobat:
@yanuar: yup..memang bener.
@Mbak Ajeng, sama2 mbak.
@anggaarie, makasih.
@nath, makasih yah.
@usman, bukan guru, guru anak2 dirumah nih...makasih.
@ari, hmmm kenapa ya? tapi masih wajar kan?
Tertawa adalah expresi yang paling aku sukai
itu merupakan gejala umum yang ditunjukkan anak usia dini, khususnya ketika dia mulai berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.
Post a Comment