Dampak Kebiasaan Hisap Jempol
>> Tuesday, 21 July 2009
"Kebiasaan Hisap Jempol si Buah Hati dan Dampaknya terhadap Gigi"

Bahkan terkadang hingga menyebabkan perubahan bentuk langit-langit mulut karena tekanan jempol di daerah tersebut.

Rahang normal idealnya berbentuk U, lebar, dan tidak terlalu dalam, seperti pada gambar di sebelah ini. Bentuk rahang seperti ini didapati pada orang dewasa yang saat kanak-kanak diberi ASI.

Sebaliknya, rahang berbentuk V, sempit, dan dalam seperti pada gambar di sebelah ini umumnya didapat pada orang dewasa yang dulunya diberi susu botol atau terbiasa menghisap jempol.
Kondisi ini juga mencetuskan masalah bicara pada anak, misalnya anak tidak dapat mengucapkan huruf T dan D dengan benar, atau menjulurkan lidah keluar saat bicara atau mengucapkan huruf tertentu.

Gambar : Ilustrasi anak yang memiliki kebiasaan menghisap jempol. Perhatikan jempol yang menghadap ke langit-langit, saat anak melakukan gerakan menghisap jempol tersebut akan memberi tekanan ke arah atas dan gigi depan, dan bagian bawah jempol akan menekan lidah sehingga mendoron gigi bawah dan bibir sedangkan dagu terdesak ke dalam. Akibatnya anak dapat memiliki profil muka yang cembung akibat gigi depan yang maju.
Oleh : drg. Martha Mozartha
Orang tua yang memiliki anak batita atau balita sering kali bertanya-tanya apakah kebiasaan menghisap jari adalah hal yang normal pada anak, dan terkadang bingung bagaimana cara menghentikannya, atau dibiarkan saja hingga berhenti dengan sendirinya seiring anak beranjak besar.
Anak menghisap suatu benda tertentu karena gerakan menghisap adalah salah satu refleks alami bayi. Saat ia bertambah usia, si anak mendapatkan ketenangan dan kebahagiaan tersendiri saat ia menghisap sesuatu, bisa jempol, jari, lengan, bibir, dot, atau benda lain. Efek menenangkan ini cukup dahsyat rupanya, hingga banyak bayi yang terbiasa menghisap jari terlebih dulu untuk bisa terlelap. Anak juga menghisap untuk mencari kenyamanan saat ia sedang lapar, rewel, takut, atau bosan. Sedikit demi sedikit, kebiasaan menghisap ini akan ditinggalkan oleh si anak, dan umumnya sudah berhenti sama sekali saat anak berusia lebih dari 3 tahun.
Apa masalah yang dapat ditimbulkan oleh kebiasaan menghisap jempol ini?
Menghisap jempol adalah salah satu dari kebiasaan anak yang dapat menyebabkan maloklusi (gigi dan rahang dalam posisi yang tidak normal), kalau hal ini dibiarkan terus hingga anak melewati masa batita. Gigi anak dapat menjadi maju, atau dapat terjadi juga open bite yaitu saat rahang dikatupkan gigi belakang atas dan bawah sudah berkontak namun gigi depan atas dan bawah tetap terbuka.
Gmbr. Anak yang memiliki kebiasaan menghisap jari, terjadi open bite di mana gigi belakang terlihat sudah berkontak namun gigitan gigi depan terbuka, dan lidah terjulur ke depan.
Bahkan terkadang hingga menyebabkan perubahan bentuk langit-langit mulut karena tekanan jempol di daerah tersebut.

Rahang normal idealnya berbentuk U, lebar, dan tidak terlalu dalam, seperti pada gambar di sebelah ini. Bentuk rahang seperti ini didapati pada orang dewasa yang saat kanak-kanak diberi ASI.

Sebaliknya, rahang berbentuk V, sempit, dan dalam seperti pada gambar di sebelah ini umumnya didapat pada orang dewasa yang dulunya diberi susu botol atau terbiasa menghisap jempol.
Kondisi ini juga mencetuskan masalah bicara pada anak, misalnya anak tidak dapat mengucapkan huruf T dan D dengan benar, atau menjulurkan lidah keluar saat bicara atau mengucapkan huruf tertentu.
Umumnya maloklusi tersebut dapat baik dengan sendirinya, bila anak menghentikan kebiasaannya menghisap jari. Namun bila kebiasaan ini berlanjut lebih lama, maka besar kemungkinan di kemudian hari akan diperlukan perawatan orthodontik untuk memperbaiki masalah gigi yang ada.
Kapan kebiasaan menghisap jari mulai menimbulkan masalah?
Anak yang masih memiliki kebiasaan menghisap jari setelah ia berumur 4 tahun dengan intensitas atau frekuensi tinggi cukup beresiko tinggi untuk mengalami masalah gigi atau masalah bicara saat ia dewasa. Ada tiga hal yang paling menentukan tingkat keparahan masalah gigi dan mulut yang ditimbulkan oleh kebiasaan menghisap jari ini, yaitu intensitas, frekuensi dan durasi penghisapan. Tekanan dan posisi jari saat menghisap juga turut mempengaruhi. Menghisap dot juga dapat memberi efek yang sama seperti menghisap jempol, namun sering kali kebiasaan menghisap dot lebih mudah untuk dihentikan.
Gambar : Ilustrasi anak yang memiliki kebiasaan menghisap jempol. Perhatikan jempol yang menghadap ke langit-langit, saat anak melakukan gerakan menghisap jempol tersebut akan memberi tekanan ke arah atas dan gigi depan, dan bagian bawah jempol akan menekan lidah sehingga mendoron gigi bawah dan bibir sedangkan dagu terdesak ke dalam. Akibatnya anak dapat memiliki profil muka yang cembung akibat gigi depan yang maju.
Anak yang terbiasa menghisap jempol atau menghisap dot umumnya lebih besar kemungkinan untuk memiliki wajah yang kurang proporsional saat remaja hingga dewasa, dibandingkan dengan anak yang diberi ASI dalam periode waktu yang cukup lama dan tidak pernah memiliki kebiasaan menghisap jari atau dot.
Catatan:
Baru nemu artikel ini, jadi pengen disimpan buat pengetahuan pribadi juga. Ternyata akibat dari menghisap jempol serem juga...hiiii........
Mudah-mudahan yang anak-anaknya punya kebiasaan menghisap jempol segera bisa dihilangkan. Akibat yang ditimbulkan kelihatan hingga dewasa.
Artikel ini mudah-mudahan bermanfaat..
tags: kebiasaan menghisap jempol, dampak/akibat menghisap jempol, kapan anak berhenti menghisap jempol, maloklusi, arti open bite, cara menghentikan anak yang suka menghisap jempol.
24 comments:
wah, jadi keinget sama epelatih bola nih
itu lho si jackson f tiago
hehehehehehe
weh kok ngeri gitu yaaah,....???
wah.. untung aku dulu ga ngisap jempol.. baru tau dampaknya..he2.
makasih sharingnya.. :)
saran yang bagus banget dan bermanfaat..siapa siih yang mau anaknya dengan muka maju??pasti (maaf) jelek banget dan orang tuapun enggak mau itu terjadi karena bisa-bisa harga pasaran menurun drastis
Nice artikel..sangat bermanfaat...salam persahabatan..
tambah lagi ilmunya nih.
seneng berkeliling ilmupun
bertambah jadi tak usah bertapa untuk tambah ilmu hee..hee
jangan lupa komen balik deh!!
Nambah lagi... ilmunya..
kirain klo ngisap jarinya ga apa2x eh... ternyata berdampak parah di dewasanya...
Seperti balita lainnya, anak saya dulu jg demen banget isap jempol, plus telunjuk, jari tengah, jari manis, dan kelingking..ternyata semua... tapi untungnya giginya tetep tumbuh baik hingga skrg umur 2,5 thn. tapi berhubung suka banget sama permen,,, mulai gigis dech...
Same with my nephew,but i think will be change while they grow up.
Terima kasih buat semua teman yang sudah berkomentar disini.
gara2 dulu sering ngisep jempol,
sekarang saya pake bekhel nih... hehe
Hiiiiiiiiiii serem juga ya dampaknya
@ Rifa Mulyawan, makasih.
@ Alnect Komputer, yups...bener sekali.
Hi serem
Wah ternyanta bisa bahaya juga ya...trim's atas infonya
iya.., serem juga ya
untung sikecil ( yang sekarang sudah besar )b sudah berhenti ngemut jempolnya
info yang bagus kawan ...keep posting
Kontes SEO, msafru, danial terima kasih komentarnya.
salam kenal yah
kunjungan persahabatan
wah kasihan juga ya anak yang memiliki kebiasaan tersebut. dua keponakanku juga mempunyai kebiasaan mengisap jempol, dan memang benar rahang atas agak menonjol ke depan.
serem..
tapi sepertinya kalau usia di bwh 4 bulan mengisap jari baiknya dibiarkan aja sepuasnya. kalo gak diberi kepuasan ntar besok besarnya masih pengin menghisap jari. tapi kalau ibunya sabar menyusuinya sampai puas ya mungkin nggak akan menghisap jari atau berkuranglah kebiasaan ngisap jari. tp artikelnya lumayan nambah pengetahuan. ikutan ngeblog kenalan yuk www.anaktumbuh.wordpress.com
kalau sampai dewasa belum bisa berhenti, gimana dong?
gue penghisap jempol dari kecil..
kata ortu gue, dulu waktu gue bayi penutup tangan gue lupa di pasang, nah saat itu gue udah hisap jempol. saat dilepas gue lgsg nangis katanya, apalagi dipakein sarung tangan..
jadi mau gak mau dibiarin kata ortu gue..
yah sampe sekarang dah gue masih isep jempol, dan umur gue udah 24 Tahun..
terkadang malu sih udah gede masih isep jempol, tapi jangan salah, dengan menghisap jempol bukan brarti masih kanak" atau autis, ketika saya menghisap jempol timbul perasaan nyaman, rileks dan tentram yang membuat saya jauh dari stress..
dengan begitu saya tidak perlu mencari pelampiasan untuk menghilangkan stress seperti nge-drug, atau hal negatif lainnya..
oh ya, selama 24 Tahun gue isep jempol setiap hari, alhamdullillah gigi gue gak kayak artikel diatas, cara ngomong dan bentuk langit" pun normal..
malah saya bisa dibilang bawel dalam berkata-kata..
hahaaaha...
Post a Comment