Baju Lebaran

Lebaran sudah dekat, tentu kesibukan dalam menyambut lebaran sudah mulai terasa. Mulai dari dalam rumah sendiri, mempersiapkan kue-kue buat jamuan para tamu ataupun baju lebaran buat keluarga.

Anak-anak sudah menanyakan baju lebaran belum? Biasanya kalau ada anak tetangga yang sudah dibelikan baju buat lebaran, terus bertanya ke temannya yang lain.

A: "Kamu sudah dibelikan baju lebaran belum sama mamamu? Aku sudah loh, warnanya ini, belinya disini, ada pitanya, ada sakunya, bla bla bla...."
(Kalau anak laki-laki, mungkin seperti ini: kemejaku warna ini, ada gambar ini, ada sakunya, celananya jeans, bla bla bla....).
B: "Aku belum"
(Atau jawaban lainnya sesuai keadaan si B saat itu).

Kata-kata seperti itu sering kita dengar di saat anak-anak bermain-main bersama teman-temannya mendekati hari lebaran tiba. Itulah kepolosan anak-anak, yang tentu sangat bergembira sudah dibelikan baju baru buat lebaran nanti.

Penting tidak baju baru saat lebaran?
Kalau menurutku jawabannya relatif ya. Kebiasaan/tradisi kita yang sudah turun temurun selalu memakai baju baru di saat lebaranlah yang sering kita ikuti. Bahkan mungkin bukan cuma baju saja yang baru, tapi pernak-pernik lainnya juga baru. Ada keluarga yang mengharuskan pakai baju baru disaat lebaran, seragam semua anggota keluarga, ada budget khusus untuk membeli baju buat lebaran.
Tapi ada juga keluarga yang lebih memaknai arti lebaran itu sendiri (walaupun ia mampu untuk membeli baju baru) dengan memakai baju yang masih pantas dipakai, bersih dan rapi untuk bersilaturahmi kepada kerabat, teman juga tetangga kita di saat lebaran tiba.

Lebaran yang mempunyai makna/arti, hari yang penuh berkah, hari kemenangan dari melawan hawa nafsu selama berpuasa, hari untuk saling bersilaturahmi dan mempererat tali persaudaraan sesama muslim, hari untuk saling memaafkan, hari yang fitri, kembali suci hendaknya disikapi dengan arif dan bijaksana. Bukan hari yang penuh dengan pemborosan.

Setelah sebulan penuh kita puasa, tidak makan minum di siang hari, disaat lebaran tiba kita boleh kembali makan disiang hari seperti hari-hari biasa. Tapi bukan berarti terus dipuas-puaskan makan, mentang-mentang sudah boleh makan ya? Boleh makan minum tapi tidak berlebihan. Bukankah Allah tidak suka orang yang berlebih-lebihan?

Ini hanya opini pribadi, tentu tiap orang punya pandangan yang berbeda dalam meyikapi hari lebaran berikut persiapan-persiapannya. Bagaimana dengan Anda?




tags: lebaran, baju lebaran, makna lebaran, arti lebaran, penting tidak baju baru di saat lebaran.


Baca juga:

Tips Hemat Belanja Baju Anak