Powered by Blogger.


"Mama, Aku Takut!"

>> Friday 26 June 2009

Kecemasan dan rasa takut merupakan suatu perkembangan jiwa yang normal pada anak-anak. Jadi, wajar saja jika si kecil yang baru masuk TK mengatakan, "Mama, aku takut!"

Di bawah ini sejumlah ketakutan yang biasanya dialami anak-anak.

1. Takut berpisah
Rasa takut berpisah misalnya ketika si kecil baru memasuki sekolah. Meski sebentar, dia takut untuk Anda tinggalkan bersama suasana baru di kelasnya.

 2. Ketakutan umum
Misalnya, melihat anjing atau badut. Ada juga anak yang takut pada apa yang diceritakan orang lain tetapi dia belum pernah melihatnya. Seperti hantu atau meteor. Hal ini karena anak-anak mempunyai imajinasi yang aktif untuk membayangkan sesuatu.

 3. Ketakutan sosial
Anak berumur 5 tahun mungkin merasa takut karena menghadapi situasi baru dan melihat orang yang tidak dikenalnya.

4. Menghindari sekolah
Pada waktu anak harus pergi kesekolah, ada beberapa anak yang merasa sedih, menangis, dan meminta tinggal di rumah. Mungkin ini hanya merupakan gejala dari rasa takutnya untuk berpisah.


APA YANG HARUS DILAKUKAN?

1. Nyatakan Ketakutan
Contohnya, jika dia takut kehilangan Anda di toko atau supermarket, katakan padanya, ketakutan itu terjadi pada diri Anda juga dan karena itu Anda selalu memperhatikannya, tak mau jauh-jauh darinya karena khawatir ia hilang.

2. Bicara
Mendiskusikan masalah ketakutan yang sederhana kadang dapat mengurangi kegelisahan si kecil. Misalnya, anak dapat mulai tersipu-sipu malu tertawa jika mengingat mimpi terakhirnya yang menyeramkannya sehingga dia berani menceritakannya. Nah, jangan lupa dengarkan ceritanya dan hilangkan rasa takut anak.

3. Jangan Berharap Terlalu Tinggi
Hindari berharap secara berlebihan sehingga anak tidak takut untuk mengemukakan masalahnya.


4. Ciptakan Humor
Jika si kecil takut sekolah, ceritakan pengalaman lucu Anda di masa lalu. Ceritakan hal itu dengan penuh rasa humor.

5. Kapan Harus Minta Bantuan
Bicarakan ketakutan anak kepada dokter anak jika sudah sampai menggangu kegiatan keluarga, misalnya berhenti atau tidak mau bergaul, tidak mau pergi kesekolah, menggangu tidurnya, sampai mengubah tingkah lakunya. Jika dianggap perlu, dokter akan merujuk anak ke psikolog.

Sumber: Nova


Sharing pengalaman:

Seperti yang dialami seorang teman yang baru datang dari Indonesia, anaknya sudah bersekolah TK waktu di Indonesia. Sekarang di Doha sini susah sekali mencari sekolah, jadi mau tidak mau harus mendaftarkan di beberapa sekolah. Mungkin karena semakin banyak anak-anak (pendatang) yang butuh sekolah sementara jumlah sekolahnya tidak bertambah. Jadi seleksi sebelum masuk semakin ketat.

Si anak sering bilang ke mamanya kalau dia tidak mau sekolah disini, pengen pulang ke Indonesia lagi, sekolah disana. Si anak bilang, aku tidak bisa bahasa Inggris. Ya itulah masalah pertama yang sering dihadapi anak, karena perbedaan bahasa pengantar di sekolah nantinya. Mungkin si anak merasa nanti bagaimana kalau tidak bisa mengikuti pelajaran, bagaimana kalau tidak ada teman yang dari Indonesia di kelasnya, bagaimana mau bicara ke temannya, nanti bermain sama siapa dan banyak pertanyaan lainnya yang muncul di benaknya.

Kalau si anak ditanya, mau sekolah dimana? jawabnya, tidak mau. Kami sering bertukar cerita, untuk mengajari anak pelan-pelan, belikanlah buku-buku bergambar yang masih sederhana kata-kata bahasa Inggrisnya. Ajaklah bermain ke rumah teman yang anaknya sebaya dan sudah bersekolah disini, nanti si anak akan beradaptasi.
Mudah-mudahan tahun ajaran baru September nanti, si anak sudah enjoy bersekolah disini. Mudah-mudahan ketakutannya akan berganti keceriaan. Merasakan senangnya bersekolah, bertemu teman dari berbagai negara. Semua itu perlu proses.

Bagaimana dengan anak-anak Anda?


tags: menghadapi anak yang takut bersekolah, macam-macam ketakutan pada anak, yang harus kita lakukan ketika anak takut, hilangkan rasa takut pada anak.

12 comments:

kakara 27 June 2009 at 14:00  

awal pindah keluar negeri dan anak harus mulai sekolah, adalah masa2 yang berat buat anak dan juga orang tuanya.. smoga masa2 sulit ini segera terlewati.. semua memang perlu proses..
TFS mba :)

azarre 27 June 2009 at 20:13  

Ini di pelajari dari pengalaman yaa...??? Good... Pengalaman yang di share akan bermanfaat bagi orang lain... termasuk saya yang habiss baca ini... Untuk pencerahan... trimss....

Irfan Nugroho 28 June 2009 at 11:00  

Kata Ibu saya, waktu kecil saya juga sempat takut ke sekolah waktu pertama kali... Tapi alhamdulilah sekarang udah ga takut sama semua hal, kecuali satu, insyallah...

rizal 28 June 2009 at 17:14  

ketakutan dimasa kecil terkadang meninggalkan traoma, saya ada pengalaman, ank saya perempua yang berumur 3 tahuh sekarang sangt takut dengan pogging (pengasapan nyamuk) danbahkan terkadang sampai berkeringat....

memang waktu kecil dia pernah melihat secara langsung poggging yang dilakukan di kompelk perrumahan kami, mungkin karena itu sampai sekarang dia menurut saya trauma...

apa yangharus dilakukan...??

reni 28 June 2009 at 18:12  

Shasaku juga beberapa kali merasa takut kok, mbak.
Yang terutama sih takut kalau ditinggalkan sendirian.

narti 28 June 2009 at 20:18  

@ kakara, iya memang benar, makasih doanya.
@ azarre, terima kasih.
@ irfan, syukur alhamdulillah.
@ rizal, takut karena suaranya, atau asapnya yg banyak. coba diberi tahu pelan-pelan, beri pengertian itu semua dilakukan untuk kesehatan kita bersama. kalau dirasa sudah mengganggu, ya segera datang saja ke ahlinya, sebelum berlarut-larut.
@ mbak reni,iya mbak, tapi tiap anak tentu berbeda-beda tingkat ketakutannya.
terima kasih buat semua teman yang sudah berkomentar.

Distance Learning 30 June 2009 at 08:36  

Wah informasinya sangat bagus. Terima kasih

Unknown 30 June 2009 at 09:37  

Semoga semuanya lancar bagi kita semua...

narti 1 July 2009 at 13:21  

Buat sobat Distance Learning, Si Kumbang terima kasih komentarnya. Amiinnn.

Kontes SEO Aristia Wida Rukmi 2 August 2009 at 00:34  

Jika seandainya mamanya juga penakut gimana?

MONOKROM 24 April 2010 at 15:33  

anak-anak lebih cepat dan mudah dalam menerima sesuatu dari luar. Insyallah lama-lama anak akan bisa berbahasa Inggris, karena kebiasaannya dalam bergaul dan berinteraksi dengan temannya di sekolah yang notabene adalah orang asing.

Post a Comment

* Terima kasih sudah berkunjung ke seputarduniaanak.blogspot.com
* Maaf, komentar ditutup

  © Seputar Dunia Anak Since February 14, 2009

Privacy Policy | Back to TOP  

Please Visit Again!