Powered by Blogger.


Hamil Sehat Dengan Gizi Tepat

>> Sunday 8 November 2009

Artikel ini masih berkaitan dengan artikel sebelumnya Menu sehari ibu hamil, silakan dibaca juga artikel terkait.

Jika ibu menginginkan janinnya sehat, maka pemenuhan asupan gizi selama kehamilan tak dapat ditawar-tawar.

Sepanjang kehamilan, kebutuhan aneka zat gizi mengalami peningkatan. Terutama pada trimester I saat terjadi pembentukan organ-organ vital, lalu trimester II sewaktu janin mengalami pertumbuhan terbesar, dan trimester III kala semua fungsi tubuhnya mengalami pematangan.

Kebutuhan Gizi

* Kalori

Selama hamil, ibu membutuhkan tambahan energi/kalori untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, juga plasenta, jaringan payudara, cadangan lemak, serta untuk perubahan metabolisme yang terjadi. Di trimester II dan III, kebutuhan kalori tambahan ini berkisar 300 kalori per hari dibanding saat tidak hamil. Berdasarkan perhitungan, pada akhir kehamilan dibutuhkan sekitar 80.000 kalori lebih banyak dari kebutuhan kalori sebelum hamil.

* Protein

Kebutuhan protein bagi wanita hamil adalah sekitar 60 gram. Artinya, wanita hamil butuh protein 10-15 gram lebih tinggi dari kebutuhan wanita yang tidak hamil. Protein tersebut dibutuhkan untuk membentuk jaringan baru, maupun plasenta dan janin. Protein juga dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan dan diferensiasi sel.

* Lemak

Pertumbuhan dan perkembangan janin selama dalam kandungan membutuhkan lemak sebagai sumber kalori utama. Lemak merupakan sumber tenaga yang vital dan untuk pertumbuhan jaringan plasenta. Pada kehamilan yang normal, kadar lemak dalam aliran darah akan meningkat pada akhir trimester III. Tubuh wanita hamil juga menyimpan lemak yang akan mendukung persiapannya untuk menyusui setelah bayi lahir.

* Karbohidrat

Karbohidrat merupakan sumber utama untuk tambahan kalori yang dibutuhkan selama kehamilan. Pertumbuhan dan perkembangan janin selama dalam kandungan membutuhkan karbohidrat sebagai sumber kalori utama. Pilihan yang dianjurkan adalah karbohidrat kompleks seperti roti, serealia, nasi dan pasta. Selain mengandung vitamin dan mineral, karbohidrat kompleks juga meningkatkan asupan serat yang dianjurkan selama hamil untuk mencegah terjadinya konstipasi atau sulit buang air besar dan wasir.

* Vitamin dan mineral

Wanita hamil juga membutuhkan lebih banyak vitamin dan mineral dibanding sebelum hamil. Ini perlu untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin serta proses diferensiasi sel. Tak cuma itu. Tambahan zat gizi lain yang penting juga dibutuhkan untuk membantu proses metabolisme energi seperti vitamin B1, vitamin B2, niasin, dan asam pantotenat. Vitamin B6 dan B12 diperlukan untuk membentuk DNA dan sel-sel darah merah, sedangkan Vitamin B6 juga berperan penting dalam metabolisme asam amino.

Kebutuhan vitamin A dan C juga meningkat selama hamil. Begitu juga kebutuhan mineral, terutama magnesium dan zat besi. Magnesium dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan dari jaringan lunak. Sedangkan zat besi dibutuhkan untuk membentuk sel darah merah dan sangat penting untuk pertumbuhan dan metabolisme energi, disamping untuk meminimalkan peluang terjadinya anemia. Kebutuhan zat besi menjadi dua kali lipat dibandingkan sebelum hamil.

Dampak Kurang Gizi

Kekurangan asupan gizi pada trimester I dikaitkan dengan tingginya kejadian bayi lahir prematur, kematian janin, dan kelainan pada sistem saraf pusat bayi. Sedangkan kekurangan energi terjadi pada trimester II dan III dapat menghambat pertumbuhan janin atau tak berkembang sesuai usia kehamilannya. Contoh konkretnya adalah kekurangan zat besi yang terbilang paling sering dialami saat hamil. Gangguan ini membuat ibu mengalami anemia alias kekurangan sel darah merah. Kekurangan asam folat juga dapat menyebabkan anemia, selain kelainan bawaan pada bayi, dan keguguran.

Padahal, tak sulit memperoleh tambahan zat besi dan asam folat ini. Selain dari suplemen, juga dari bahan makanan yang disantapnya. Namun ibu hamil tak dianjurkan mengonsumsi suplemen multivitamin karena kelebihan vitamin A dan D dosis tinggi dalam tubuh justru dapat menimbulkan penumpukan yang berefek negatif. Suplemen dalam bentuk jejamuan juga tidak dianjurkan jika kebersihan dan keamanan bahannya tidak terjamin.

Anjuran Khusus

Ibu hamil sebaiknya mengonsumsi sedikitnya dua gelas susu sehari atau kalau tidak, santaplah hasil produksi ternak lainnya. Ingat, keanekaragaman bahan makanan merupakan kunci dari menu makanan bergizi seimbang. Kebutuhan kalori mudah didapat dari tambahan porsi biji-bijian, sayuran, buah dan susu rendah lemak. Jika ibu baru mengonsumsi menu bergizi setelah beberapa minggu kehamilan, diharapkan keterlambatannya tidak melampui masa trimester II yang merupakan masa pertumbuhan janin terbesar.

Bagi ibu hamil sebenarnya tidak ada makanan yang benar-benar harus dihindari, kecuali alkohol. Namun bila ibu mengalami keluhan mual-muntah, maka ia tidak dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang dapat merangsang keluhan mual-muntahnya. Contohnya adalah durian. Jika tidak ada keluhan, buah ini boleh dikonsumsi selama hamil asalkan jumlahnya wajar, yaitu sekitar 35 gram dalam sehari.

Olahan apa pun seperti makanan yang dibakar boleh saja disantap asalkan benar-benar matang dan tidak dikonsumsi bagian gosongnya. Selanjutnya, apabila ibu hamil telah mengonsumsi menu makanan sesuai anjuran, maka camilan tanpa kalori boleh-boleh saja dikonsumsi seperti agar-agar, gelatin dan sejenisnya.

Selain alkohol, kopi juga tidak dianjurkan diminum selama hamil karena kurang mengandung zat gizi dan kemungkinan memberikan efek negatif walau hal ini masih diperdebatkan. Merokok aktif maupun pasif juga harus dihentikan karena berkaitan dengan tingginya risiko keguguran, bayi lahir meninggal, lahir prematur, ataupun lahir dengan berat badan rendah (kurang dari 2.500 gram).

Pantau Kenaikan Berat Badan

Pada trimester I biasanya ibu hamil akan mengalami penyesuaian terhadap perubahan fungsional dalam tubuhnya akibat proses kehamilan. Di antaranya keluhan mual-muntah dan rasa tidak nyaman lainnya. Dengan demikian, asupan makanan selama trimester ini belum dapat menaikkan BB ibu hamil. Normalnya, pada trimester I berat badan diharapkan naik kurang dari 2 kilogram. Sedangkan pada trimester II dan III sebaiknya kenaikan BB kurang dari 1/2 kg setiap minggunya.

Ibu hamil yang tergolong kurus sebelum hamil, diharapkan bisa mencapai kenaikan BB sebanyak 12,5­18 kg pada akhir kehamilan. Sedangkan untuk mereka yang tidak kurus dan tidak gemuk alias memiliki berat badan ideal diharapkan mencapai kenaikan BB sebesar 11,5­16 kg di akhir kehamilannya. Sedangkan mereka yang kelebihan BB saat sebelum hamil diharapkan kenaikan BB-nya hanya 7­,115 kg pada akhir kehamilannya. Sementara wanita hamil yang kegemukan sebelum hamil, kenaikan BB dianjurkan sebatas 6 kg atau lebih sedikit pada akhir kehamilannya. Agar kenaikan berat badan terjaga, tentu saja ibu perlu secara berkala dan rutin menimbang badan bersamaan dengan pemeriksaan kehamilan.

Sumber: milis Nakita
Konsultasi ahli: DR. dr. Saptawati Bardosono, M.Sc

Baca juga tips seputar ibu hamil disini, mudah-mudahan bermanfaat.


tags: kebutuhan gizi bagi ibu hamil, dampak kekurangan gizi bagi ibu hamil, dampak kekurangan zat besi bagi ibu hamil, kegunaan protein bagi ibu hamil, kegunaan magnesium bagi ibu hamil, kegunaan zat besi bagi ibu hamil, akibat ibu hamil kekurangan asam folat, efek pada janin bila ibu hamil merokok, kenaikan berat badan selama kehamilan, berapa seharusnya berat badan naik selama hamil.


Baca juga:
Menu sehari ibu hamil.
Makanan yang baik dan tidak baik buat ibu hamil.


19 comments:

Muchlisin 9 November 2009 at 04:39  

Artikel yang bermanfaat bagi ibu hamil dan bayinya. Nice post

rumah blogger 9 November 2009 at 05:48  

simpan lagi nich, untuk jaga-jaga nantinya..heheheee

sabirinnet 9 November 2009 at 05:49  

benar sekali, kalo ibunya sehat bayi-nyapun pasti sehat juga. pokoknya kalo berkunjung kesini rugi tidak baca2..ditunggu artikel selanjutnya yaa

Edwin's Personal Blog 9 November 2009 at 09:56  

Saat istri saya hamil, kebutuhan gizinya saya usahakan selalu terpenuhi. Terutama asam folat. Sayur, buah, susu saya sediakan semua. Kacang hijau dan degan hijau juga. Fiuhhh. Tapi dua bulan pertama dia suka banget makan indomie kari ayam. Setiap hari tuh. Saya sampe kuatir. Mengadu ke dokter, eh dokter malah bilang: "Indofood harus berterima kasih tuh indomienya jadi laku keras".... :-)

narti 9 November 2009 at 10:20  

@ Muchlisin, terima kasih.
@ rumah blogger, buat persiapan ya...hihi...
@ sabirinnet, terima kasih.
@ Edwin, hehe...dokternya suka bercanda. Kan bawaan orang hamil beda-beda mas, nanti kalau hamil lagi mesti beda lagi deh....makasih.

kelirirenk.co.cc 9 November 2009 at 12:26  

Yang sering jadi masalah adalah ketika setelah melahirkan, ibu-ibu takut terlalu gemuk.

anita 9 November 2009 at 13:26  

lumayan mbak infonya,buat nanti kelak gue bakal hadapin heheheh :)

Kerja Keras Adalah Energi Kita 9 November 2009 at 17:11  

Mantap sekali Mbak artikelnya. Saya merasakan ketika istri hamil perlu dijaga dalam hal makanan ini. Namun jujur saja tanpa ada pertimbangan faktor-faktor di atas. Alhamdulillah tapi melahirkan dengan lancar dan anak saya sehat. Sekarang sudah mulai merangkak he he.
Trims atas infonya yang sangat bermanfaat ini.

mamik story 10 November 2009 at 03:01  

info yang sangat bermanfaat sekali untuk menambah pengetahuan. Trims mbak atas infonya

putra 10 November 2009 at 04:55  

Sip, berguna banget ni infonya,,
ya untuk bekal nanti,,
btw boleh tukeran link ?
Ditunggu konfirmasinya ya,,

narti 10 November 2009 at 06:36  

@ kelirirenk, kalau seorang ibu memberikan ASI secara penuh kepada bayinya biasanya berat badan cepat kembali normal, terlebih yang tinggal di LN tidak ada pembantu, yang secara otomatis semua pekerjaan rumah tetap ditangani sendiri dijamin deh cepat langsing lagi. hehe...jadi tidak perlu khawatir dengan berat badan setelah melahirkan.

narti 10 November 2009 at 06:38  

@ anita, yups...makasih.
@ arkasala, makasih juga Pak.
@ mamik story, makasih juga.
@ putra, makasih.

jhonson blog 10 November 2009 at 09:34  

wahh memang kalo seorang wanita hamil itu kompleks banget...gak boleh makan ini itu...belom lagi aturan dari masing2 tiap adat yg katanya klo hamil gakj boleh ini itu juga wkwkwkkw rumit :)

heru 10 November 2009 at 19:59  

wah bagus nich artikelnya, thanks for sharingnya
salam sukses

narti 11 November 2009 at 04:10  

@ jhonson, ya begitulah...
@ heru, makasih.

Saung Link 11 November 2009 at 18:48  

Bumil memang perlu asupan gizi yang sempurna karena selain untuk bumilnya sendiri juga untuk bayi yang di kandungnya.. btw perlu juga diingat bahwa usia yg baik untuk hamil itu antara 20 sampai 35 tahun dengan jarak kelahiran 3-4 tahun..

ohya mbak narti saya juga pingin ngelink nih.. langsung aja ya saya pasang n ditunggu linkbacknya..

Saung Bisnisku 11 November 2009 at 18:53  

Postingan yang ok buat bumil dan calon bumil nih .

Sekalian aja deh ngelinknya dengan yang ini juga ya... ditunggu linkbacknya..

vita 9 January 2010 at 04:47  

Makasih Ya, artikelnya complit kebetulan saya juga lagi menjalani program kehamilan. Jadi artikel ini benar benar bermanfaat :)

Post a Comment

* Terima kasih sudah berkunjung ke seputarduniaanak.blogspot.com
* Maaf, komentar ditutup

  © Seputar Dunia Anak Since February 14, 2009

Privacy Policy | Back to TOP  

Please Visit Again!