Mengasah Kecerdasan Anak Lewat Permainan | Macam-macam Kecerdasan
>> Sunday, 10 October 2010
Kecerdasan tidak selalu identik dengan faktor genetik atau keturunan. Kecerdasan bisa didapat dari berbagai hal. Mulai nutrisi (asupan gizi) yang sehat, bimbingan orang tua yang baik, juga berbagai macam permainan untuk anak.
Menjadi salah satu kebanggaan bagi orangtua apabila memiliki anak yang cerdas. Bagi yang tidak mendapatkannya, mereka sering kali menyerah, apalagi bila para orangtua merasa kecerdasan mereka biasa-biasa saja. Mereka berpikir bahwa kecerdasan adalah sesuatu yang diturunkan secara genetik.
Mulai sekarang, ubah pemikiran Anda. Kecerdasan bisa dibentuk sejak anak masih bayi. Dari hal yang paling sederhana, bermain misalnya.
Kecerdasan apa yang dapat dikembangkan dengan permainan-permainan? Howard Gardner (1983), meyakini bahwa ada setidaknya tujuh kecerdasan yang dimiliki setiap manusia. Semua itu bisa diasah melalui permainan.
1. Kecerdasan Linguistik
Kemampuan linguistik anak mulai bisa diajarkan pada usia tiga bulan. Mulailah dengan menirukan suara-suara yang keluar dari si bayi. Seringlah mengajaknya berkomunikasi walau dia belum bicara. Menginjak usia enam bulan, mulailah membacakan cerita untuk si kecil.
Selanjutnya, ajaklah anak bermain dengan permainan yang bersuara, seperti telepon-teleponan yang bisa mengeluarkan suara, sehingga anak tertarik mendengarkan dan memainkan. Pada usia tiga tahun, kecerdasan linguistik bisa diasah dengan memberikan buku yang memiliki teks bagi anak yang sudah bisa membaca. Bacakan cerita pada anak yang lebih kecil, ajak anak menceritakan pengalamannya. Anda juga bisa mulai membiasakan si kecil menemukan simbol-simbol di sepanjang perjalanan.
2. Kecerdasan Logis-Matematis
Pada usia enam bulan, kemampuan logi-matematis sudah bisa diajarkan. Caranya, berikan beberapa benda yang sama pada anak. Misalnya bola. Lalu sambil memberikan pada anak, kita mulai menghitung "satu..dua".
Anak mulai dikenalkan pada konsep angka. Lalu menginjak usia sembilan bulan, ajari si kecil menyusun urutan balok. Di atas usia satu tahun, mulailah mengajaknya bermain puzzle sederhana (kurang dari 10 keping). Anda juga bisa mengajaknya bermain balok membentuk bangunan.
3. Kecerdasan spasial dan kinetik
Mengasah kemampuan spasial dan kinetik bahkan bisa dilakukan sejak bayi. Perdengarkan sumber suara, misalnya kerincingan, suara ibu atau ayah. Biarkan bayi mencari sumber suara. Semakin bertambah usia, semakin variatif juga metode permainannya.
Menginjak usia enam bulan, Anda bisa mengajaknya bermain dengan benda bergerak. Berikan mainan yang bisa bergerak, seperti mobil-mobilan. Jalankan mobil tersebut, biarkan bayi Anda bergerak mengikuti arah mobil.
Anda bisa memberikan wadah berisi biskuit kecil untuk anak yang lebih besar dan sudah tumbuh gigi. Biarkan anak untuk mencoba mengambil dan belajar memasukkan ke mulut. Anak yang sudah diberikan makanan pendamping ASI dan sudah mulai bisa duduk, ada baiknya juga didudukkan di kursi makan bayi (high chair), sehingga bisa belajar duduk baik.
4. Kecerdasan Musikal
Kecerdasan yang satu ini juga bisa mulai diberikan sejak bayi lahir. Perdengarkan musik bagi bayi Anda. Bunyi-bunyian yang memiliki ritme tetap, juga akan membantu anak untuk belajar memahami bunyi. Pada tahap selanjutnya, asah kemampuan musik si kecil dengan memperdengarkan musik atau lagu-lagu.
5. Kecerdasan Interpersonal
Biasanya memasuki usia enam bulan, kemampuan interpersonal seorang anak sudah mulai tumbuh. Ajari si kecil melambaikan tangan, "gimme five", dan bersalaman untuk merangsang anak menciptakan interaksi dengan orang lain. Ajaklah anak bermain di taman dekat rumah. Biarkan dia mulai mengenal orang lain di luar keluarga. Menginjak usia satu tahun, Anda bisa mengajak si kecil bermain peran. Bermain dengan teman sebaya juga sangat bermanfaat untuk mengasah kemampuan interpersonal.
6. Kecerdasan Intrapersonal
Kecerdasan ini bisa mulai dilatih pada anak mulai usia enam bulan dengan cara memanggil namanya. Biarkan dia memahami bahwa itu adalah namanya, dan tunggu sampai dia memberikan respons, misalnya dengan menoleh ke arah pemanggil. Kemudian, ajak si kecil menggambar untuk mengekspresikan diri dan mengembangkan imajinasi. Dari gambar yang dia buat, si kecil bisa melihat harapan ataupun emosi yang saat itu sedang dominan padanya.
7. Kecerdasan Naturalis
Cara mengasah kecerdasan ini juga bisa dilakukan melalui cara yang menyenangkan. Bawa anak ke halaman rumah, perkenalkan dengan binatang piaraan, perkenalkan dengan tanaman dan pohon-pohon. Lihat reaksinya. Seiring usia yang bertambah besar, ajak anak untuk memelihara binatang, tentu yang tidak berbahaya. Ajak juga si kecil bertanam atau merawat tanaman.
Semoga bermanfaat!
Thanks to Seputar Indonesia.
Artikel bukan untuk menggurui, tapi juga untuk diri sendiri (admin blog) yang masih harus banyak belajar.
Baca juga yang ini yuk:
Tips memilih mainan anak.
Memilih permainan anak.
Tips memilih arena bermain.
Menjadi salah satu kebanggaan bagi orangtua apabila memiliki anak yang cerdas. Bagi yang tidak mendapatkannya, mereka sering kali menyerah, apalagi bila para orangtua merasa kecerdasan mereka biasa-biasa saja. Mereka berpikir bahwa kecerdasan adalah sesuatu yang diturunkan secara genetik.
Mulai sekarang, ubah pemikiran Anda. Kecerdasan bisa dibentuk sejak anak masih bayi. Dari hal yang paling sederhana, bermain misalnya.
Kecerdasan apa yang dapat dikembangkan dengan permainan-permainan? Howard Gardner (1983), meyakini bahwa ada setidaknya tujuh kecerdasan yang dimiliki setiap manusia. Semua itu bisa diasah melalui permainan.
1. Kecerdasan Linguistik
Kemampuan linguistik anak mulai bisa diajarkan pada usia tiga bulan. Mulailah dengan menirukan suara-suara yang keluar dari si bayi. Seringlah mengajaknya berkomunikasi walau dia belum bicara. Menginjak usia enam bulan, mulailah membacakan cerita untuk si kecil.
Selanjutnya, ajaklah anak bermain dengan permainan yang bersuara, seperti telepon-teleponan yang bisa mengeluarkan suara, sehingga anak tertarik mendengarkan dan memainkan. Pada usia tiga tahun, kecerdasan linguistik bisa diasah dengan memberikan buku yang memiliki teks bagi anak yang sudah bisa membaca. Bacakan cerita pada anak yang lebih kecil, ajak anak menceritakan pengalamannya. Anda juga bisa mulai membiasakan si kecil menemukan simbol-simbol di sepanjang perjalanan.
2. Kecerdasan Logis-Matematis
Pada usia enam bulan, kemampuan logi-matematis sudah bisa diajarkan. Caranya, berikan beberapa benda yang sama pada anak. Misalnya bola. Lalu sambil memberikan pada anak, kita mulai menghitung "satu..dua".
Anak mulai dikenalkan pada konsep angka. Lalu menginjak usia sembilan bulan, ajari si kecil menyusun urutan balok. Di atas usia satu tahun, mulailah mengajaknya bermain puzzle sederhana (kurang dari 10 keping). Anda juga bisa mengajaknya bermain balok membentuk bangunan.
3. Kecerdasan spasial dan kinetik
Mengasah kemampuan spasial dan kinetik bahkan bisa dilakukan sejak bayi. Perdengarkan sumber suara, misalnya kerincingan, suara ibu atau ayah. Biarkan bayi mencari sumber suara. Semakin bertambah usia, semakin variatif juga metode permainannya.
Menginjak usia enam bulan, Anda bisa mengajaknya bermain dengan benda bergerak. Berikan mainan yang bisa bergerak, seperti mobil-mobilan. Jalankan mobil tersebut, biarkan bayi Anda bergerak mengikuti arah mobil.
Anda bisa memberikan wadah berisi biskuit kecil untuk anak yang lebih besar dan sudah tumbuh gigi. Biarkan anak untuk mencoba mengambil dan belajar memasukkan ke mulut. Anak yang sudah diberikan makanan pendamping ASI dan sudah mulai bisa duduk, ada baiknya juga didudukkan di kursi makan bayi (high chair), sehingga bisa belajar duduk baik.
4. Kecerdasan Musikal
Kecerdasan yang satu ini juga bisa mulai diberikan sejak bayi lahir. Perdengarkan musik bagi bayi Anda. Bunyi-bunyian yang memiliki ritme tetap, juga akan membantu anak untuk belajar memahami bunyi. Pada tahap selanjutnya, asah kemampuan musik si kecil dengan memperdengarkan musik atau lagu-lagu.
5. Kecerdasan Interpersonal
Biasanya memasuki usia enam bulan, kemampuan interpersonal seorang anak sudah mulai tumbuh. Ajari si kecil melambaikan tangan, "gimme five", dan bersalaman untuk merangsang anak menciptakan interaksi dengan orang lain. Ajaklah anak bermain di taman dekat rumah. Biarkan dia mulai mengenal orang lain di luar keluarga. Menginjak usia satu tahun, Anda bisa mengajak si kecil bermain peran. Bermain dengan teman sebaya juga sangat bermanfaat untuk mengasah kemampuan interpersonal.
6. Kecerdasan Intrapersonal
Kecerdasan ini bisa mulai dilatih pada anak mulai usia enam bulan dengan cara memanggil namanya. Biarkan dia memahami bahwa itu adalah namanya, dan tunggu sampai dia memberikan respons, misalnya dengan menoleh ke arah pemanggil. Kemudian, ajak si kecil menggambar untuk mengekspresikan diri dan mengembangkan imajinasi. Dari gambar yang dia buat, si kecil bisa melihat harapan ataupun emosi yang saat itu sedang dominan padanya.
7. Kecerdasan Naturalis
Cara mengasah kecerdasan ini juga bisa dilakukan melalui cara yang menyenangkan. Bawa anak ke halaman rumah, perkenalkan dengan binatang piaraan, perkenalkan dengan tanaman dan pohon-pohon. Lihat reaksinya. Seiring usia yang bertambah besar, ajak anak untuk memelihara binatang, tentu yang tidak berbahaya. Ajak juga si kecil bertanam atau merawat tanaman.
Semoga bermanfaat!
Thanks to Seputar Indonesia.
Artikel bukan untuk menggurui, tapi juga untuk diri sendiri (admin blog) yang masih harus banyak belajar.
Baca juga yang ini yuk:
Tips memilih mainan anak.
Memilih permainan anak.
Tips memilih arena bermain.
23 comments:
berarti anak bodoh ataupun pintar tergantung para orang tua dong...!!!
Salam
Yup, ngebahas ttg kecerdasan atau bhs kerennya multiple intelligence. Saya punya referensi bagus ttg tema ini, pada dasarnya sih setiap anak tidak bodoh, mereka mempunyai 1 atau 2 kecerdasan diantara 7 kecerdasan itu. Klo mo tau lebih lanjut mkg bisa kesini http://ayahkita.blogspot.com kawan
Salam kawan
tipsnya mantab..buat ngajarin anak ku
salam sobat
banyak ya,macam2 permainan ,untuk mengasah kecerdasan anak.
sip mba,trims sudah berbagi.
Wah..jadi orang tua susah bener yah, mesti ngajar ini-itu buat kecerdasan anak.
Ah..saya belum siap jadi ortu, hihihi.. :D
Artikel yang bagus sekali. Terlebih bagi kami sebagai pendidik. Salam kenal buat semua.
banyak juga ya permainan untuk mengasah kecerdasan anak.... :-)
Setuju... mulai dari kecil emank harus mulai diajarkan tuh... bisa juga pake peraga yg kaya puzzle gtu Mbak.... pokoknya tergantung kreativitas orang tuanya hhe....
Semangat n happy blogging...
menjadi orang tua ternyata memanglah bukan pekerjaan yg bisa dianggap sepele dan bisa dengan mudah dilaksanakan... tanpa ada nya ilmu pengetahuan dari pihak orang tua... niscaya anak akan... hhmmm... i love you mom and dad :)
Menjadi orang tua merupakan tugas mulia yang amanahkan padanya. Bahwa kreativitas, ketelatenan dan kasih sayang dalam pengasuhan Insya Allah mengantarkan kecerdasan-kecerdasan diatas sesuai dengan kodratnya
artikel yang menarik mbak
ijin save, buat bekal kelak kalau udah punya anak...
Sekarang anak2 suka sama PS
bisa di coba nih, ok nambah lagi artikel koleksi saya, izin saya save lagi
bener tuch... perkembangan otak anak tergantung bagaimana orangtua merangsang perumbuhan otak mereka.
Artikelnya bagus banget nih, sangat bermanfaat dan nambah ilmu buat para ortu yg pengen punya anak cerdas..
Thanks for sharing yaaa... :)
wah bener mbak peran ortu memang menjadi faktor utama untuk merangsang kecerdasan anak²nya dari berbagai sisi, permainan dan lain²
br th ada blog ky gini tp lmynlah + pengetahuan ttg anak mskipun aku blm pny anak tp setidaknya nabung dulu hehehe.. slm sahabat.
katanya musik-musik clasic juga berpengaruh terhadap kecerdasan anak ya?bener nggak sih mbak ?
anak saya cerdas karena saya rutin memberi susu anmum esential yang didalmya tdp gangliosida yg membuat pencernaan si kecil jd bagus dan ada AADHA yang bisa membantu pertumbuhan otak...
senengnnya punya anak cerdas:)
bagus juga nih sob,,,semoga bermanfaat yah
artikel nya menarik sekali, ni bisa saya jadikan acuan buat mngembangkan kecerdasan anak saya sejak dini,, thanks
mau ijin ngesave buat nmbah pngentahuan saya
Post a Comment