Powered by Blogger.


Tips Cerdas Menjawab Pertanyaan Sulit Si Buah Hati

>> Monday, 15 August 2011

Apakah buah hati atau anak-anak Anda kadang mengeluarkan pertanyaan-pertanyaan tak terduga? Anda pasti sering mengalaminya. Entah merupakan pertanyaan sulit dijawab ataukah pertanyaan yang belum saatnya mendapat jawaban. Yang pasti, Anda jangan sampai terpojok, usahakan Anda mampu menghadapinya dengan cerdas.

Karena bagi buah hati Anda, jawaban Anda adalah jawaban yang dianggap paling benar olehnya. Tak jarang ketika bersama teman-temannya anak berkata,"Mama aku bilang begini, yang benar itu mama aku".
Yups, anak akan lebih mudah menerima apa yang dikatakan orang tuanya dan jawaban itu dianggapnya yang paling benar.

Berikut ini tips bagaimana menghadapi pertanyaan-pertanyaan sulit dari anak secara cerdas:

1. Usahakan tetap tenang. Meskipun pertanyaannya sangat tidak diharapkan, jangan sampai reaksi Anda membuatnya enggan bertanya lagi di kemudian hari. Ini penting. Jangan sampai rasa ingin tahunya hilang karena ketika bertanya ke orang tuanya mendapatkan jawaban yang tidak semestinya.

2. Tak perlu segan mengatakan Anda tak tahu jawabannya (apabila memang sulit menjawabnya), tapi jangan lupa berjanji bahwa Anda akan mencari jawaban yang tepat dan akan memberitahukan pada anak sesegera mungkin.

3. Hargai usahanya untuk bertanya pada Anda dan bukan pada orang lain yang belum tentu bisa bertanggung jawab. Katakan, “Wah, menarik sekali pertanyaanmu, nak,” agar ia merasa nyaman dan tak merasa bersalah karena bertanya.

4. Jangan lupa berempati. Dalam komunikasi dengan anak, biasakan mencoba merasakan apa yang ia rasakan. Seringkali, ada perasaan tertentu yang membuatnya bertanya. Entah itu rasa takut, malu atau sedih.

5. Kadang diperlukan juga, dimana orang tua berlaku sebagai orang tua buat anak, kadang juga sebagai teman si anak. Jadi ketika anak bercengkerama atau ngobrol dengan orang tuanya, anak merasa nyaman. "Bunda orang nomor satu deh, paling bisa mengerti Dino"
"Papa orang nomor satu deh, paling bisa ndengerin Andre, mau main game bareng, mau mendengarkan cerita buku bacaan Andre, dsb"
"Mama orang nomor satu buat Sandra, paling bisa mengerti bagaimana perasaan Sandra, bisa memberi masukan buat Sandra dan mendengarkan keluh kesah Sandra"
Setelah itu, anak akan merasa nyaman, bilang terima kasih mama, terima kasih papa, thank you mom, thank you dad, dsb karena perlakuan yang anak terima dari orang tuanya begitu baik, begitu nyaman, begitu perhatian dsb.
Jangan sampai ketika anak punya pertanyaan, ia malah bertanya ke orang lain, atau teman yang belum tentu bisa menjawab dengan baik dan belum tentu jawaban itu bisa dipertanggungjawabkan. Kadang anak yang memasuki usia remaja, merasa malu bisa mesti bertanya ataupun bercerita kepada orang tuanya, yang akhirnya mereka bertanya kepada teman dan orang lain.

Teman-teman pengunjung seputarduniaanak.blogspot.com itu semua teori ya. Dalam prakteknya sehari-hari tentu tak semudah yang kita baca dari artikel di atas. Apalagi bagi yang anaknya sangat kritis bertanya. Ada beberapa komentar juga dari teman-teman yang mempunyai anak sangat kritis dalam bertanya. Kadang kita dituntut untuk belajar lebih banyak lagi karena datangnya pertanyaan dari anak.

Berikut ini adalah gambaran dan beberapa jawaban ‘cerdas’ pertanyaan-pertanyaan sulit dari buah hati Anda:

“Mengapa aku tak boleh menonton film itu, mama?” (sambil menunjuk film dewasa). Anda harus menjelaskan bahwa film dibuat dalam beberapa jenis: film untuk anak-anak dan film untuk orang dewasa. Jelaskan bahwa dalam film dewasa mungkin ada adegan/cerita/dialog yang menakutkan yang bisa mengganggu pikiran. Jika anak Anda sudah cukup besar, jelaskan adegan dewasa yang mungkin ada di film untuk orang dewasa.

“Kenapa Nenek Meninggal?” Jangan bilang bahwa orang meninggal berarti sedang tidur lama. Salah-salah anak justru takut tidur. Jelaskan, bahwa yang hidup pasti akan mati. Jika ia sedih, biarkan ia lampiaskan kesedihannya. Anda bisa menenangkan dengan mengatakan, “Meskipun nenek tidak bersama kita lagi, kenangannya tetap ada di foto-foto yang kamu simpan kan? Yuk kita doain agar nenek bahagia di surga”. Jelaskan pula bahwa bersedih karena kehilangan orang yang kita sayangi adalah suatu hal yang biasa, normal dan wajar.

“Apa itu kondom, Papa?” Jangan panik. Jika anak Anda sudah bersekolah, gunakan gambar yang menunjukkan bentuk organ tubuh pria dan wanita. Katakan bahwa kondom digunakan oleh pria untuk menghindari kehamilan atau penularan penyakit yang tidak diinginkan.

“Apakah aku boleh berbohong?” Jika anak bertanya demikian, berarti ia sudah siap menerima penjelasan bahwa di dunia ini tidak selamanya hitam dan putih, ada abu-abu. Namun tegaskan bahwa kebohongan yang diperbolehkan adalah kebohongan untuk menjaga perasaan orang lain. Beri contoh, misalnya dengan mengatakan, “Apakah kamu ingat ketika Andre membawa makanan untuk kita? Saat dia Tanya apakah kamu suka masakannya, tentu demi sopan santun dan menjaga perasaan Andre, kamu harus menjawab ‘ya’ meskipun kamu sama sekali tidak suka sayur.”
Yang perlu Anda tekankan adalah bahwa berbohong sama sekali tidak baik jika alasannya untuk menghindar dari hukuman atau menyembunyikan kesalahan.

Semoga bermanfaat!

Baca juga yang ini yuk!
Tanda-tanda anak berbohong.
Mengajarkan kejujuran pada anak.
Reaksi anak-anak pada kematian.

27 comments:

lavhalitya 15 August 2011 at 12:02  

hehe..... setuju XD sabar aja sambil milih kata-kata yang tepat- yang mudah dimengerti menggunakan bahasa sederhana mereka XD ...

Nedzork 15 August 2011 at 12:51  

Iya juga, kadang sulit membaca cara berpikir anak kecil :D

Belajar Photoshop 16 August 2011 at 10:02  

setuju saiiambak.. terlebih lagi kita emang gag bole pake 'negasi' dalam bentuk apapun... karena itu akan terekam dalam memori jangka panjang si anak.. makanya cenderung mereka yg selalu dapet 'negasi' dari ortunya maka akan cenderung brutal nanit besarnya ;(

Ferdinand 16 August 2011 at 11:07  

Klo ponakanku yg masih kecil nanya, aku langsung senyum dan bilang, ehhh pinteerrrr..... kita beli cokelat yukkk.... *langsung berusaha ngalihin pertanyaan klo aku gak bisa jawab hahahaha... untungnya gak pernah ada kata protes paling mukanya yg tau2 bengong terus teriak ayooooo om hahaha.... :) selamat.... selamat....

Itu ceritaku, apa ceritamu *hayah praangggg

XAMthone plus 17 August 2011 at 04:51  

bagus sekali tips cara menjawabnya, aku akan cobain praktekan nih

obat tradisional sinusitis 17 August 2011 at 15:12  

tips nya bagus banget nih buat persiapan saya kalo sudah menikah hehehe

narti 18 August 2011 at 06:15  

@ lavhalitya, yups.
@ krozbonek, namanya juga anak lagi belajar, :)
@ Belajar Photoshop, takutnya juga anak akan alim kalau di tengah keluarga, giliran di luar rumah kelakuannya bertolak belakang. Moga jangan sampai deh :)
@ Ferdinand, itu udah latihan buat nanti ngadepin anak sendiri :)
Tapi tidak semua anak bisa begitu juga loh, ada juga yg kritis kalau bertanya.

r10 18 August 2011 at 08:57  

kalau jawab jujur mungkin jawabannya belum pantas untuk mereka, tapi setidaknya jangan bohong :D

Tokex blog 18 August 2011 at 16:53  

memang menghadapi anak itu gampang2 susah...sebagian org tua mengabaikan cara2 yg terbaik danlebih cenderung mengarah kekerasan / emosi

Shudai Ajlani 19 August 2011 at 17:03  

Tipsnya oke banget, bahasa anak bayi emang lucu-lucu. Bikin kita penasaran arti apa yg sebenerya dia lagi bicarakan B)

Unknown 20 August 2011 at 00:37  

yang penting tetap perhatian yah, tidak dibentak2 ehehee, nanti kalo dibentak ga mau tanya2 lagi deh :D
makasih infonya . .

Boku no Blog 22 August 2011 at 15:08  

Terimakasih sharenya,..
Buah hati kadang lebih kritis saat ini

Nadia Sprei 24 August 2011 at 08:28  

Ngurus si kecil emang susah.... info seperti ini sangat dibutuhkan seorang ibu seperti diriku.

Medicine Of Herbal 25 August 2011 at 11:52  

dari pada boong...
bagus kita mengulur2 waktu....
tunggu saat yg tepat baru di jawab...

Aryadevi 30 August 2011 at 05:32  

yah itu juga diperlukannya kualitas pertemuan dengan anak...para ortu perlu banyak menambah wawasannya dalam mengatur itu...jadi gak keteter dengan anaknya..
salam mba Nar....^__^

catatan kecilku 30 August 2011 at 05:42  

Selamat Idul Fitri.. mohon maaf lahir batin. Semoga Allah SWT menagampuni dan melimpahkan rahmatNya pada kita. Amin.
~Reni dan Shasa~

Sketsaku 30 August 2011 at 20:22  

Dengan tulus dan ikhlas dari sanubari
Saya mengucapkan selamat Idul Fitri
Mohon maaf lahir dan batin

r10 31 August 2011 at 11:07  

mohon maaf lahir dan batin :)

breadcrumbs sebenarnya navigasi untuk pengunjung/pembaca blog, biar mereka tahu posisi mereka di blog

nah breadcrum yg pakai tanda > lebih mudah dikenali google, dan biasanya akan muncul di mesin pencari google

jangkrik blog 31 August 2011 at 20:18  

maaf baru berkunjung balik kawan,makasih infonya.susah juga kalau anak tanya neko-neko :D

aryadevi 1 September 2011 at 07:25  

berkunjung dan menyalami, selamat hari raya idul fitri 1432 hijriah.
mohon maaf lahir bathin

salam ^_-^

Gaphe 7 September 2011 at 01:53  

jawaban jujur emang terkadang menjadi jawaban paling baik buat si anak deh.. disampaikan pake bahasa anak juga tentunya.

belom punya anak.. jadi belom ngerasa ditanya aneh-aneh

Geafry Necolsen 10 September 2011 at 21:49  

hmm..
anak belum lahir..
kira2 kalo dia udah pinter ngoceh, dia nanti mau tanya apa ya??

aku juga bingung kalo ditanya..
tiap hari kerjaanku nanya, walopun sudah tau tapi juga harus nanya.. :D

selli_usel 14 September 2011 at 04:49  

. humpp'z saya setuju dengan acara anda itu .

. untuk menghadapi perkataan anak .

. makasih iya sudah mau berbagi tips

. sallam kenal

Ferdinand 16 September 2011 at 05:21  

Idem ah sama yg diatas....

"Bagus Saya Setuju dengan anda"

Sok baku wkwkwk.... happy Friday Mbak...

munahnugroho 20 September 2011 at 10:19  

makasih ya atas infonya :)

Free Sotware 11 October 2011 at 20:08  

mantap gan artikelnya coz ane sering kesulitan jawab keponakan ane yang kecil setiap dia nanya..
oh ya gan, ane izin copas..mampir gan..
http://gazzaspot.blogspot.com

Post a Comment

* Terima kasih sudah berkunjung ke seputarduniaanak.blogspot.com
* Maaf, komentar ditutup

  © Seputar Dunia Anak Since February 14, 2009

Privacy Policy | Back to TOP  

Please Visit Again!