Kejadian Lucu
>> Wednesday, 11 May 2011
"Ma, sekarang jam berapa?"
"Jam duabelas"
"Hah? banyak sekali" dengan mimik muka polos khas anak-anak.
"Apanya yang banyak?" aku balik bertanya karena bingung.
" Ya, duabelas itu banyak ma, bukan 1 atau 2" menjelaskan maksud perkataannya.
@@#%%
Ini mungkin karena terbiasa, kalau ambil permen atau jajanan, ambilnya 1 atau 2 saja. Tapi masa jam duabelas juga disamakan dengan jumlah suatu bilangan? Mestinya, jam duabelas itu sudah siang.
***
Ada seekor burung, agak kecil, hinggap di jendela. Burung itu memang lebih kecil dari burung yang biasa hinggap. Mungkin Salma memperhatikan juga, dan akhirnya terjadi percakapan seperti ini:
"Mama, ada burung di jendela"
"Oh, ada berapa?"
"Satu"
"Lagi ngapain?"
"Mencari mamanya"
"Loh, memang mamanya kemana?"
"Lagi cari makan"
@@#%%
Mungkin Salma pikir, burung kecil itu anaknya, kalau burung besar itu induknya dan Salma menyebutnya mamanya. Padahal burung itu memang berbeda jenisnya, bukan burung merpati yang biasanya hinggap. Dan Salma menyamakannya dengan orang, burung juga manggilnya mama papa.
***
Pernah suatu hari, Salma ikut membantu di dapur. Dia sering membantu, apalagi kalau pas bikin kue, Salma seneng sekali bantu-bantu. Seperti biasa, Salma ikut aduk-aduk adonan. Ketika aku menyiapkan yang lainnya, tiba-tiba Salma pergi begitu saja. Biasanya kalau mau udahan atau sudah cape dia bilang, tapi kali ini tidak bilang apa-apa.
Setelah aku lihat adonannya, ternyata tumpah sedikit. Pandanganku mencari Salma (posisi tetap di dapur), dan ternyata dia ngintip aku dari balik tembok. Mungkin mau tahu, gimana reaksiku setelah tahu adonan kuenya ada yang tumpah. Melihat tingkahnya, ekspresi wajahnya saat mengintip aku, yang ada bukannya marah tapi senyum, lucu juga dia.
"Siapa yang numpahin adonan kue?"
"Mba Ama"
***
Pernahkah Anda mengalami hal-hal seperti itu? Kejadian lucu, yang takkan mungkin terlupa. Saat-saat mendampingi si buah hati bermain, tumbuh dan berkembang tentu menjadi hal yang sangat istimewa. Jangan sia-siakan kesempatan berkumpul, bercengkerama, bermain bersama dengan anak-anak. Mereka anugerah dari Allah yang sangat indah. Kita diberi amanah untuk membimbing dan menjaganya.
Tahapan demi tahapan tumbuh kembang anak-anak tidak akan pernah terulang. Meski punya anak lagi, tiap anak biasanya berbeda tumbuh kembangnya meskipun kakak beradik.
Anda punya pengalaman serupa? Sharing di kolom komentar ya!
"Jam duabelas"
"Hah? banyak sekali" dengan mimik muka polos khas anak-anak.
"Apanya yang banyak?" aku balik bertanya karena bingung.
" Ya, duabelas itu banyak ma, bukan 1 atau 2" menjelaskan maksud perkataannya.
@@#%%
Ini mungkin karena terbiasa, kalau ambil permen atau jajanan, ambilnya 1 atau 2 saja. Tapi masa jam duabelas juga disamakan dengan jumlah suatu bilangan? Mestinya, jam duabelas itu sudah siang.
***
Ada seekor burung, agak kecil, hinggap di jendela. Burung itu memang lebih kecil dari burung yang biasa hinggap. Mungkin Salma memperhatikan juga, dan akhirnya terjadi percakapan seperti ini:
"Mama, ada burung di jendela"
"Oh, ada berapa?"
"Satu"
"Lagi ngapain?"
"Mencari mamanya"
"Loh, memang mamanya kemana?"
"Lagi cari makan"
@@#%%
Mungkin Salma pikir, burung kecil itu anaknya, kalau burung besar itu induknya dan Salma menyebutnya mamanya. Padahal burung itu memang berbeda jenisnya, bukan burung merpati yang biasanya hinggap. Dan Salma menyamakannya dengan orang, burung juga manggilnya mama papa.
***
Pernah suatu hari, Salma ikut membantu di dapur. Dia sering membantu, apalagi kalau pas bikin kue, Salma seneng sekali bantu-bantu. Seperti biasa, Salma ikut aduk-aduk adonan. Ketika aku menyiapkan yang lainnya, tiba-tiba Salma pergi begitu saja. Biasanya kalau mau udahan atau sudah cape dia bilang, tapi kali ini tidak bilang apa-apa.
Setelah aku lihat adonannya, ternyata tumpah sedikit. Pandanganku mencari Salma (posisi tetap di dapur), dan ternyata dia ngintip aku dari balik tembok. Mungkin mau tahu, gimana reaksiku setelah tahu adonan kuenya ada yang tumpah. Melihat tingkahnya, ekspresi wajahnya saat mengintip aku, yang ada bukannya marah tapi senyum, lucu juga dia.
"Siapa yang numpahin adonan kue?"
"Mba Ama"
***
Pernahkah Anda mengalami hal-hal seperti itu? Kejadian lucu, yang takkan mungkin terlupa. Saat-saat mendampingi si buah hati bermain, tumbuh dan berkembang tentu menjadi hal yang sangat istimewa. Jangan sia-siakan kesempatan berkumpul, bercengkerama, bermain bersama dengan anak-anak. Mereka anugerah dari Allah yang sangat indah. Kita diberi amanah untuk membimbing dan menjaganya.
Tahapan demi tahapan tumbuh kembang anak-anak tidak akan pernah terulang. Meski punya anak lagi, tiap anak biasanya berbeda tumbuh kembangnya meskipun kakak beradik.
Anda punya pengalaman serupa? Sharing di kolom komentar ya!
10 comments:
masa-masa yang lucu saat komunikasi dengan sang buah hati pasti akan terkenang selalu
Wah..kejadian seperti itu juga pernah saya alami mbak :D
Tapi ya namanya anak2, pasti ada aja jawaban mereka.
Namanya juga masih berkembang kali ya, masih perlu banyak belajar ini-itu :)
Asyiknya menikmati pertumbuhan anak..
TFS mba.
pernah suatu kali anakku saat masih di TK..ikut aku membeli bahanbangunan di toko dekat komplek kami. yasmin nama anakku, berkata, Bi (dia panggil aku ABI) mana sekolahannya,..apa yas sekolahan jawabku bingung, iya sekolah TKnya mana, tuh ada papannya TK BERKAH.. oalah ternyata papan nama toko disamakan dengan papan nama Sekolahnya, dalam pikirannya TK itu taman kanak-kanak padahal singkatan dari Toko..he..sahabat semua...doakan anakku jadi solehah dan pinter ya...!!!!
Lucu nih baca ceritanya...jadi inget kelakuan lucu nya anakku juga nih....memang masa yg paling indah adalah masa kanak-kanak
Hahhaa.. anaknya lucu amat si Mbak :) jadi gemez
klo ama ponakan sering tuh aku ngalamin kejadian GUBRAK!! kaya gitu tapi ya namanya anak2 aku maklum jg paling cuma senyum2 gak jelas haha... :)
Lucu banget sih mba anaknya.. Kalau anak saya hobi terbarunya shoping, kalau ada tukang dagang lewat langsung ui.. ui (duit) sambil kalap nyari dompet nganggurr.. he
Ponakanku 3 thn, namanya Cindy. wkt itu diajak jalan2 ama ibunya di alun2, nah disitu ketemu ama bule. Dan komentarnya : Bu' Bu' wong iku kok uapik seh (artinya: Bu' Bu' orang itu kok buagus sih).
mgk aneh ya liat org bule kok nggk sama dg dirinya.
Suatu hari fariha (anakku 4 tahun) berkomentar dari apa yang aku ucapkan.
Aku : Fariha... Umi besok mau ketemu dengan temen umi di Rumah Makan Cibiuk.
Fariha : Kok, umi... masa rumah memakan cibiuk?
Aku : (sambil tertawa mungkin pikirannya masa rumah bisa makan, belum memahami banyak kata)
Fariha... Rumah Makan Cibiuk itu adalah salah satu nama tempat orang beli makan, namanya Rumah Makan Cibiuk. (kami berdua tertawa)
karena keseringan bilang sama anak kalo smua yang kita peroleh berasal dari Tuhan...anak saya bertanya...ma...motor kita..mobil kita nanamnya dimana ma?disiram juga ma?dikira benda mati sama kayak tanaman
Post a Comment