Serba serbi dot dan empeng
>> Wednesday, 9 November 2011
Pada artikel Empeng: baik atau buruk? ada teman yang bertanya sebagai berikut:
Sebelumnya, Narti mau membedakan antara dot dan empeng. Kalau menurut Narti begini:
1. empeng => dot kosong tanpa botol susu
2. dot => botol susu, yang di isi susu baru diberikan ke anak. Bisa juga diisi dengan air putih atau jus.
Sebelum memutuskan untuk memberi susu tambahan pada bayi, ada beberapa hal yang sebaiknya kita perhatikan. Mengapa kita memberikan susu tambahan pada bayi kita? Apakah perlu kita memberikan susu tambahan?
Hal-hal yang perlu kita perhatikan sebelum memberi susu tambahan pada bayi, di antaranya adalah sebagai berikut:
- Ibu berkerja atau tidak. Ibu bekerja tentu berbeda dengan ibu yang tinggal di rumah.
- ASI sudah tidak mencukupi lagi
Asupan gizi untuk ibu yang sedang menyusui perlu diperhatikan, baca artikelnya disini.
- Si ibu sakit
- Bayi tidak mau minum ASI
- Jika bayi minum ASI eksklusif, pada usia 6 bulan baru diperkenalkan dengan makanan tambahan.
Namun jika bayi sudah diberikan susu tambahan (bukan hanya ASI) maka pada usia 4 bulan, bayi sudah mulai diperkenalkan dengan makanan tambahan.
- Ada bayi yang tidak mau diberi susu formula.
- Pilih susu formula yang tidak mengandung gula tambahan, dan rasanya disukai bayi. Anak satu dengan anak lainnya belum tentu suka dengan satu jenis susu yang sama.
- Pemberian susu formula kadang membuat bayi jadi tidak mau minum ASI.
Mengapa setelah bayi diberi susu formula jadi tidak mau minum ASI?
Karena bayi akan lebih mudah minum susu formula dari botol susu dibanding harus mengisap dari ibunya. Jika menyusu dari botol, dengan penekanan bibir sedikit saja pada dot, susu akan keluar. Sedangkan jika minum ASI, ia harus berusaha lebih keras untuk dapat menghisap ASI dari puting ibunya. Hal ini membuat sebagian bayi lebih suka susu formula dan meninggalkan ASI.
- dsb
Sekarang sudah siapkah jika bayi Anda jadi tidak mau minum ASI lagi??
Tips memberikan dot
Jika Anda memilih memberikan dot, ingat sejumlah tips berikut:
1. Tunggu sampai bayi dapat menyusu dengan baik dari susu ibunya. Bersabarlah. Tunggu sampai bayi berumur beberapa minggu atau lebih, sampai dia dapat dengan rutin menyusu.
2. Biarkan bayi menentukan sendiri, kapan ia mau menggunakan dot. Jangan dipaksa. Jika ASI sudah mencukupi, sebaiknya jangan berikan susu tambahan, karena ASI adalah asupan gizi terbaik untuk bayi.
3. Pilih dot dengan bahan yang baik dan mudah dibersihkan. Saat ini banyak sekali model atau bentuk dot (botol susu) yang unik, lucu, dengan warna yang menarik. Tentu ini akan menarik minat ibu-ibu untuk membelinya...hehe ngaku deh...
Tapi kalau Narti tetap memilih yang mudah dibersihkan, jika bentuknya lucu tapi ketika dicuci tidak terjangkau oleh sikat atau ribet membersihkannya, Narti mending gak jadi beli deh. Rem keinginan untuk membeli botol susu yang lucu dan belilah botol susu yang sesuai kebutuhan.
Hati-hati juga dengan dot yang sudah "retak" karena jika patah bisa tertelan oleh si kecil. Pilih bentuk dan ukuran yang pas untuk bayi anda.
4. Jika sudah ada yang dirasa pas oleh bayi, belilah beberapa buah. Kerap terjadi bayi menolak jika dotnya diganti karena sudah empuk, enak, atau alasan apa pun. Yang akhirnya bayi jadi tidak mau minum susu lagi karena dotnya diganti.
5. Jaga kebersihan dot. Sebelum menggunakan dot yang baru, cuci bersih. Agar dot tidak jamuran, rendam dot setiap hari dalam mangkuk berisi air hangat yang sudah diberi sabun cuci atau cairan khusus untuk mencucui dot, biarkan hingga kering, baru berikan pada si kecil. Jangan pernah memasukkan dot ke dalam mulut Anda dengan tujuan membersihkannya. Bakteri dari mulut anda bisa menempel di dot dan masuk ke mulut bayi.
Untuk memberikan empeng, selain hal-hal di atas, perhatikan juga hal berikut ini:
1. Jangan pernah menggunakan tali untuk menggantung empeng lalu dikalungkan ke leher bayi. Si kecil bisa terbelit tali dan mengakibatkan kematian.
2. Jika empeng sudah terlepas dari mulut bayi ketika dia tidur, jangan masukkan kembali ke mulutnya.
3. Coba cari cara lain untuk menenangkan bayi ketika ia rewel atau menangis. Jangan buru-buru diberikan empeng. Misalnya dengan sedikit gendongan atau ayunan, ia sudah kembali tenang. Ini penting agar bayi tdak tergantung pada empeng.
4. Sadari betul, kapan harus menghentikan pemberian empeng ke anak. Kebanyakan anak berhenti menggunakan empeng ketika usia 2-4 tahun. Jika mulai ragu, khawatir dengan usianya yang masih menggunakan empeng, berkonsultasilah dengan dokter.
5. Yang terakhir, keputusan untuk memberikan dot atau empeng atau tidak diberikan sama sekali, berada di tangan Anda. Biarkan kesalahan menjadi guru yang terbaik dalam mendidik dan merawat buah hati tersayang. Tapi bukan berarti anak untuk praktek loh ya :D
Kebiasaan buruk yang kerap kita lakukan terhadap bayi, diantaranya adalah:
1. Membiarkan bayi tidur dengan botol susu tetap di mulut
Bila si kecil tidur dengan botol susu tetap di mulutnya, akan merusak gigi anak. Campuran gula dari susu tetap tinggal di gigi untuk waktu yang cukup lama. Hal ini menyebabkan timbulnya bakteri pada gigi anak. Campuran gula dan bakteri ini kemudian membentuk asam yang membuat busuk gigi. Dokter gigi sering menggunakan istilah "mulut botol" untuk menggambarkan mulut anak yang selalu tidur dengan botol di mulut.
2. Membiarkan bayi menghisap jempol/jari
Menghisap jempol atau jari lainnya merupakan kebiasaan buruk karena dapat menyebabkan gigi "maju". Zaman sekarang gigi maju dapat diatasi melalui perawatan ortodontis. Biasanya pada usia 2-4 tahun kebiasaan ini akan berhenti. Meski demikian, jauh lebih baik melakukan pencegahan terhadap kebiasaan buruk tersebut sedini mungkin.
Dampak kebiasaan anak menghisap jempol/jari bisa Anda baca disini. (wajib baca!).
3. Menelan pasta gigi
Meminta anak untuk menggosok gigi setiap hari merupakan tugas yang berat, baik bagi anak maupun orangtua. Kebiasaan buruk yang biasa dilakukan oleh anak-anak adalah menggunakan pasta gigi yang banyak dan menelannya. Akibatnya, terlalu banyak fluor yang masuk ke dalam tubuh anak dan hal ini dapat menyebabkan suatu kondisi yang dikenal dengan istilah fluorosis, dimana pada kasus-kasus yang berat akan menimbulkan bercak putih atau warna coklat pada gigi.
Kebiasaan buruk ini dapat dengan mudah dihilangkan dengan mengajarkan anak cara menggosok gigi dengan baik dan benar dan sesudah itu mereka akan terbiasa melakukannya.
Selain memilih dot (botol susu) yang mudah dibersihkan seperti tertulis di atas, perhatikan juga hal-hal berikut ini dalam memilih dot juga empeng untuk bayi.
Tips memilih empeng adalah sebagai berikut:
1. Sesuaikan ukuran empeng dengan kebutuhan bayi.
2. Sesuaikan dengan daya isap bayi
3. Pilih yang design-nya menyerupai bentuk rahang bayi.
4. Dot khusus untuk bayi dengan kelainan celah bibir dan langit-langit mulut.
Tips memilih dot atau botol susu:
1. Sesuaikan ukurannya dengan kebutuhan bayi.
Untuk bayi usia kurang dari 6 bulan bisa dibelikan dot ukuran 180ml. Bila ASI ibu belum keluar saat bayi lahir, sekarang ini ada dot (botol susu) ukuran super imut, hehe... hanya berukuran 60ml kalau gak salah. Kadang di RS juga tersedia susu formula kemasan sekali pakai, dengan botol plastik kecil yang tentu saja sudah dirancang khusus untuk bayi.
2. Terbuat dari bahan tahan panas, tak mudah pecah dan tak beracun.
Ada yang terbuat dari kaca, dan ada juga yang terbuat dari plastik. Untuk yang terbuat dari plastik, sebaiknya Anda perhatikan kode Tara-nya. Apa itu kode Tara? silakan baca artikelnya disini.
3. Memiliki perlengkapan regulator anti sedak untuk bayi 0-3 bulan.
Regulator berupa sekat ini berguna untuk membuka tutup keluarnya air susu, air susu tidak akan keluar jika tidak dihisap.
4. Botol susu dengan pegangan untuk bayi 6 bulan keatas.
Usia ini bayi sudah mulai bisa memegang sendiri botol susunya.
5. Pemakaian dan sterilisasi
- Susui sikecil dengan cara yang benar.
- Perhatikan sterilisasi botol susu (dot) dan empeng sebelum diberikan ke bayi.
6. Pilih gambar pada botol susu yang menarik.
Pilih gambarnya jangan yang terlalu ramai. Dari gambar pada botol ini anak juga bisa belajar mengenal warna, jenis hewan, aneka bentuk dll.
Pemberian empeng tentu ada plus minusnya, ada sisi positif dan negatifnya. Apa sisi positif pemberian empeng? apa sisi negatif jika bayi diberikan empeng? silakan baca artikelnya disini.
Semoga bermanfaat!
Link terkait:
Dampak kebiasaan anak menghisap jempol/jari
Bila si kecil tersedak
Empeng: baik atau buruk?
Makanan sehat untuk ibu menyusui
Sebelumnya, Narti mau membedakan antara dot dan empeng. Kalau menurut Narti begini:
1. empeng => dot kosong tanpa botol susu
2. dot => botol susu, yang di isi susu baru diberikan ke anak. Bisa juga diisi dengan air putih atau jus.
Sebelum memutuskan untuk memberi susu tambahan pada bayi, ada beberapa hal yang sebaiknya kita perhatikan. Mengapa kita memberikan susu tambahan pada bayi kita? Apakah perlu kita memberikan susu tambahan?
Hal-hal yang perlu kita perhatikan sebelum memberi susu tambahan pada bayi, di antaranya adalah sebagai berikut:
- Ibu berkerja atau tidak. Ibu bekerja tentu berbeda dengan ibu yang tinggal di rumah.
- ASI sudah tidak mencukupi lagi
Asupan gizi untuk ibu yang sedang menyusui perlu diperhatikan, baca artikelnya disini.
- Si ibu sakit
- Bayi tidak mau minum ASI
- Jika bayi minum ASI eksklusif, pada usia 6 bulan baru diperkenalkan dengan makanan tambahan.
Namun jika bayi sudah diberikan susu tambahan (bukan hanya ASI) maka pada usia 4 bulan, bayi sudah mulai diperkenalkan dengan makanan tambahan.
- Ada bayi yang tidak mau diberi susu formula.
- Pilih susu formula yang tidak mengandung gula tambahan, dan rasanya disukai bayi. Anak satu dengan anak lainnya belum tentu suka dengan satu jenis susu yang sama.
- Pemberian susu formula kadang membuat bayi jadi tidak mau minum ASI.
Mengapa setelah bayi diberi susu formula jadi tidak mau minum ASI?
Karena bayi akan lebih mudah minum susu formula dari botol susu dibanding harus mengisap dari ibunya. Jika menyusu dari botol, dengan penekanan bibir sedikit saja pada dot, susu akan keluar. Sedangkan jika minum ASI, ia harus berusaha lebih keras untuk dapat menghisap ASI dari puting ibunya. Hal ini membuat sebagian bayi lebih suka susu formula dan meninggalkan ASI.
- dsb
Sekarang sudah siapkah jika bayi Anda jadi tidak mau minum ASI lagi??
Tips memberikan dot
Jika Anda memilih memberikan dot, ingat sejumlah tips berikut:
1. Tunggu sampai bayi dapat menyusu dengan baik dari susu ibunya. Bersabarlah. Tunggu sampai bayi berumur beberapa minggu atau lebih, sampai dia dapat dengan rutin menyusu.
2. Biarkan bayi menentukan sendiri, kapan ia mau menggunakan dot. Jangan dipaksa. Jika ASI sudah mencukupi, sebaiknya jangan berikan susu tambahan, karena ASI adalah asupan gizi terbaik untuk bayi.
3. Pilih dot dengan bahan yang baik dan mudah dibersihkan. Saat ini banyak sekali model atau bentuk dot (botol susu) yang unik, lucu, dengan warna yang menarik. Tentu ini akan menarik minat ibu-ibu untuk membelinya...hehe ngaku deh...
Tapi kalau Narti tetap memilih yang mudah dibersihkan, jika bentuknya lucu tapi ketika dicuci tidak terjangkau oleh sikat atau ribet membersihkannya, Narti mending gak jadi beli deh. Rem keinginan untuk membeli botol susu yang lucu dan belilah botol susu yang sesuai kebutuhan.
Hati-hati juga dengan dot yang sudah "retak" karena jika patah bisa tertelan oleh si kecil. Pilih bentuk dan ukuran yang pas untuk bayi anda.
4. Jika sudah ada yang dirasa pas oleh bayi, belilah beberapa buah. Kerap terjadi bayi menolak jika dotnya diganti karena sudah empuk, enak, atau alasan apa pun. Yang akhirnya bayi jadi tidak mau minum susu lagi karena dotnya diganti.
5. Jaga kebersihan dot. Sebelum menggunakan dot yang baru, cuci bersih. Agar dot tidak jamuran, rendam dot setiap hari dalam mangkuk berisi air hangat yang sudah diberi sabun cuci atau cairan khusus untuk mencucui dot, biarkan hingga kering, baru berikan pada si kecil. Jangan pernah memasukkan dot ke dalam mulut Anda dengan tujuan membersihkannya. Bakteri dari mulut anda bisa menempel di dot dan masuk ke mulut bayi.
Untuk memberikan empeng, selain hal-hal di atas, perhatikan juga hal berikut ini:
1. Jangan pernah menggunakan tali untuk menggantung empeng lalu dikalungkan ke leher bayi. Si kecil bisa terbelit tali dan mengakibatkan kematian.
2. Jika empeng sudah terlepas dari mulut bayi ketika dia tidur, jangan masukkan kembali ke mulutnya.
3. Coba cari cara lain untuk menenangkan bayi ketika ia rewel atau menangis. Jangan buru-buru diberikan empeng. Misalnya dengan sedikit gendongan atau ayunan, ia sudah kembali tenang. Ini penting agar bayi tdak tergantung pada empeng.
4. Sadari betul, kapan harus menghentikan pemberian empeng ke anak. Kebanyakan anak berhenti menggunakan empeng ketika usia 2-4 tahun. Jika mulai ragu, khawatir dengan usianya yang masih menggunakan empeng, berkonsultasilah dengan dokter.
5. Yang terakhir, keputusan untuk memberikan dot atau empeng atau tidak diberikan sama sekali, berada di tangan Anda. Biarkan kesalahan menjadi guru yang terbaik dalam mendidik dan merawat buah hati tersayang. Tapi bukan berarti anak untuk praktek loh ya :D
Kebiasaan buruk yang kerap kita lakukan terhadap bayi, diantaranya adalah:
1. Membiarkan bayi tidur dengan botol susu tetap di mulut
Bila si kecil tidur dengan botol susu tetap di mulutnya, akan merusak gigi anak. Campuran gula dari susu tetap tinggal di gigi untuk waktu yang cukup lama. Hal ini menyebabkan timbulnya bakteri pada gigi anak. Campuran gula dan bakteri ini kemudian membentuk asam yang membuat busuk gigi. Dokter gigi sering menggunakan istilah "mulut botol" untuk menggambarkan mulut anak yang selalu tidur dengan botol di mulut.
2. Membiarkan bayi menghisap jempol/jari
Menghisap jempol atau jari lainnya merupakan kebiasaan buruk karena dapat menyebabkan gigi "maju". Zaman sekarang gigi maju dapat diatasi melalui perawatan ortodontis. Biasanya pada usia 2-4 tahun kebiasaan ini akan berhenti. Meski demikian, jauh lebih baik melakukan pencegahan terhadap kebiasaan buruk tersebut sedini mungkin.
Dampak kebiasaan anak menghisap jempol/jari bisa Anda baca disini. (wajib baca!).
3. Menelan pasta gigi
Meminta anak untuk menggosok gigi setiap hari merupakan tugas yang berat, baik bagi anak maupun orangtua. Kebiasaan buruk yang biasa dilakukan oleh anak-anak adalah menggunakan pasta gigi yang banyak dan menelannya. Akibatnya, terlalu banyak fluor yang masuk ke dalam tubuh anak dan hal ini dapat menyebabkan suatu kondisi yang dikenal dengan istilah fluorosis, dimana pada kasus-kasus yang berat akan menimbulkan bercak putih atau warna coklat pada gigi.
Kebiasaan buruk ini dapat dengan mudah dihilangkan dengan mengajarkan anak cara menggosok gigi dengan baik dan benar dan sesudah itu mereka akan terbiasa melakukannya.
Selain memilih dot (botol susu) yang mudah dibersihkan seperti tertulis di atas, perhatikan juga hal-hal berikut ini dalam memilih dot juga empeng untuk bayi.
Tips memilih empeng adalah sebagai berikut:
1. Sesuaikan ukuran empeng dengan kebutuhan bayi.
2. Sesuaikan dengan daya isap bayi
3. Pilih yang design-nya menyerupai bentuk rahang bayi.
4. Dot khusus untuk bayi dengan kelainan celah bibir dan langit-langit mulut.
Tips memilih dot atau botol susu:
1. Sesuaikan ukurannya dengan kebutuhan bayi.
Untuk bayi usia kurang dari 6 bulan bisa dibelikan dot ukuran 180ml. Bila ASI ibu belum keluar saat bayi lahir, sekarang ini ada dot (botol susu) ukuran super imut, hehe... hanya berukuran 60ml kalau gak salah. Kadang di RS juga tersedia susu formula kemasan sekali pakai, dengan botol plastik kecil yang tentu saja sudah dirancang khusus untuk bayi.
2. Terbuat dari bahan tahan panas, tak mudah pecah dan tak beracun.
Ada yang terbuat dari kaca, dan ada juga yang terbuat dari plastik. Untuk yang terbuat dari plastik, sebaiknya Anda perhatikan kode Tara-nya. Apa itu kode Tara? silakan baca artikelnya disini.
3. Memiliki perlengkapan regulator anti sedak untuk bayi 0-3 bulan.
Regulator berupa sekat ini berguna untuk membuka tutup keluarnya air susu, air susu tidak akan keluar jika tidak dihisap.
4. Botol susu dengan pegangan untuk bayi 6 bulan keatas.
Usia ini bayi sudah mulai bisa memegang sendiri botol susunya.
5. Pemakaian dan sterilisasi
- Susui sikecil dengan cara yang benar.
- Perhatikan sterilisasi botol susu (dot) dan empeng sebelum diberikan ke bayi.
6. Pilih gambar pada botol susu yang menarik.
Pilih gambarnya jangan yang terlalu ramai. Dari gambar pada botol ini anak juga bisa belajar mengenal warna, jenis hewan, aneka bentuk dll.
Pemberian empeng tentu ada plus minusnya, ada sisi positif dan negatifnya. Apa sisi positif pemberian empeng? apa sisi negatif jika bayi diberikan empeng? silakan baca artikelnya disini.
Semoga bermanfaat!
Link terkait:
Dampak kebiasaan anak menghisap jempol/jari
Bila si kecil tersedak
Empeng: baik atau buruk?
Makanan sehat untuk ibu menyusui
2 comments:
hihihi, buat simpenan nanti kalau udah menikah dan jadi ibu ^^
Numpang komentar nih, blog dan artikelnya bagus juga, komentar juga ya di blog saya www.memebee.net
Post a Comment