Tips Praktis Mengolah Dan Menyajikan Tim (Untuk bayi usia 9-12 bulan)
>> Friday, 4 November 2011
Tips Praktis Mengolah Dan Menyajikan Tim
BAYI USIA 9-12 BULAN
1. Karena anak sudah bisa mengunyah, jadi bisa diberikan makanan yang lebih kasar, seperti ayam yang dicincang dan tak perlu disaring lagi.
2. Pengenalan tekstur makanan dilakukan bertahap. Pada awalnya, makanan padat yang diberikan diberi kuah terlebih dahulu, sehingga memudahkan bayi mengunyah dan menelan.
3. Anak yang tak dilatih makan bubur bertekstur kasar cenderung akan terus-menerus menyenangi makan yang berkuah walau usianya sudah lebih dari 1 tahun.
4. Jika gigi anak sudah mulai tumbuh banyak, bisa mulai diberikan makanan yang lebih kasar lagi.
5. Indra pengecapnya sedang berkembang pesat, jadi ia bisa merasakan makanan itu enak atau tidak. Jadi, ia tak bakalan suka bubur murni tanpa ada variasi apa pun. Justru saat inilah kesempatan kita memperkenalkan aneka rasa dengan berbagai variasi makanan.
6. Hindari memberinya makanan lengket yang memungkinkan menempel di langit-langit mulut si kecil.
7. Karena ia dalam masa peralihan antara makanan bayi dan makanan keluarga, selain menyajikan makanan bertekstur kasar, tak ada salahnya menyajikan menu seperti pada usia sebelumnya.
CARA MENYIMPAN MAKANAN
1. Makanan yang telah dimasak, tapi tak segera dihidangkan harus segera didinginkan dalam waktu singkat dan disimpan di lemari es. Kalau perlu dinginkan dengan menempelkan wadah dalam air es. Makanan yang disimpan dengan cara ini bisa tahan selama 24 jam.
2. Untuk memanaskan bisa dengan mengukus atau dipanaskan di atas wajan tanpa minyak sampai panasnya merata.
3. Cukup panaskan satu kali. Hindari pemanasan berulang kali.
4. Sisa makanan di piring bayi sebaiknya segera dibuang karena kemungkinan sudah terkontaminasi bakteri.
MAKANAN BEKU
Secara umum makanan beku aman untuk bayi, selain itu kandungan nutrisi yang hilang juga relatif kecil.
* Beli makanan beku di tempat yang dipercaya dan memiliki fasilitas yang memadai. Sebab, bila proses pembekuan tidak benar, malah berpotensi bahaya bagi kesehatan. Pembekuan yang benar adalah bila dibekukan dalam waktu yang singkat, dan bukan sekadar menjadi beku seperti bisa dilakukan di rumah.
* Pada saat membeli, pastikan tanggal kadaluarsa.
* Sebisa mungkin pilih yang ditempatkan di bagian paling bawah, karena bagian atas cenderung suhunya lebih rendah.
* Segera bawa pulang ke rumah dan masukkan ke lemari pembeku bila belum akan dimasak.
MAKANAN UNTUK SI SAKIT
Pada bayi yang jatuh sakit, ada semacam perubahan metabolisme sehingga bayi membutuhkan zat gizi yang lebih banyak lagi ketimbang waktu sehat. Makanan yang diberikan haruslah yang mudah dicerna dan diserap. Berarti bentuknya kecil dan secara fisik harus cair. Misalnya, sup ayam yang tentunya sudah dilumatkan dulu sebelum diberikan.
Makanannya jangan yang kompleks, yaitu yang banyak seratnya, karena membuat usus bekerja keras. Berikan porsi kecil saja.Tapi karena bayi kebutuhannya meningkat, maka frekuensi pemberian makannya harus lebih sering.
YANG PERLU DIINGAT (DO)
1. Biarkan ia belajar makan sendiri. Memang kegiatan ini akan membuat dia dan lingkungan di sekitarnya kotor dan berantakan. Untuk memudahkan membersihkannya, tempatkan tikar atau lembaran plastik di bawah kursinya.
2. Jangan pernah meninggalkan si kecil sendiri saat ia makan. Juga, sekalipun Anda menungguinya, jika ia duduk di kursi makan yang tinggi, selalu gunakan sabuk pengaman yang tersedia untuk mengikat tubuhnya agar ia tak jatuh.
3. Usahakan untuk makan bersama si kecil sesering mungkin, dengan demikian ia mendapat pengalaman bersosialisasi yang banyak.
4. Bubur kental yang bertekstur kasar yang dapat menempel di sendok bisa jadi bahan berlatih si kecil makan sendiri.
YANG TAK BOLEH DIBERIKAN (DON'T)
Kendati bayi usia 9-12 bulan sudah bisa dikenalkan dengan makanan keluarga, ada beberapa yang belum boleh dikonsumsi olehnya.
1. Jangan berikan telur mentah atau setengah matang. Segera sajikan setelah dimasak, bila tidak, simpan di lemari es tapi tidak lebih dari 12 jam.
2. Sebaiknya tak mengonsumsi makanan manis. Selain tak baik untuk pertumbuhan gigi, juga memiliki gizi yang kurang seimbang. Cokelat, misalnya, yang tinggi adalah kadar lemak dan gulanya, sedangkan proteinnya kurang. Begitu juga es krim, kadar lemak dan gulanya sangat tinggi.
3. Sangat tidak dianjurkan mengganti kaldu ayam dengan kaldu ayam instan (yang sudah jadi) mengingat makanan yang diawetkan biasanya mengandung kadar garam tinggi.
4. Bumbu dapur yang bersifat merangsang seperti lada dan bawang-bawangan juga sebaiknya dihindari karena dapat meningkatkan asam lambung bayi.
Sumber: tabloid nakita
tags: menu untuk anak usia 9 bulan, menu batita, menu anak usia 10 bulan, menu anak usia 9-12 bulan, menu anak kurang dari setahun, cara memberikan makan kepada anak usia 9 bulan, melatih makanan bertekstur kasar, mengenalkan makanan bertekstur kasar itu usia berapa, cara menyimpan makanan untuk bayi usia 9 bulan, makanan yang disimpan di kulkas awet berapa hari, bagaimana sebaiknya cara memberi makan pada bayi usia 10 bulan, menyimpan makanan beku, cara yang benar menyimpan makanan beku, apa yang tidak boleh dilakukan saat memberi makan bayi usia 9 bulan, apa yang boleh kita lakukan, cara-cara memberikan makanan bertekstur kasar, apasaja yang tidak boleh diberikan kepada anak usia 9-12 bulan, bumbu dapur yang dapat meningkatkan asam lambung bayi, bolehkah mengganti kaldu ayam dengan kaldu instan, bolehkah memberikan telur setengah matang kepada batita.
Link terkait:
Jadwal pemberian makanan bayi
Menu bayi usia 9-12 bulan
BAYI USIA 9-12 BULAN
1. Karena anak sudah bisa mengunyah, jadi bisa diberikan makanan yang lebih kasar, seperti ayam yang dicincang dan tak perlu disaring lagi.
2. Pengenalan tekstur makanan dilakukan bertahap. Pada awalnya, makanan padat yang diberikan diberi kuah terlebih dahulu, sehingga memudahkan bayi mengunyah dan menelan.
3. Anak yang tak dilatih makan bubur bertekstur kasar cenderung akan terus-menerus menyenangi makan yang berkuah walau usianya sudah lebih dari 1 tahun.
4. Jika gigi anak sudah mulai tumbuh banyak, bisa mulai diberikan makanan yang lebih kasar lagi.
5. Indra pengecapnya sedang berkembang pesat, jadi ia bisa merasakan makanan itu enak atau tidak. Jadi, ia tak bakalan suka bubur murni tanpa ada variasi apa pun. Justru saat inilah kesempatan kita memperkenalkan aneka rasa dengan berbagai variasi makanan.
6. Hindari memberinya makanan lengket yang memungkinkan menempel di langit-langit mulut si kecil.
7. Karena ia dalam masa peralihan antara makanan bayi dan makanan keluarga, selain menyajikan makanan bertekstur kasar, tak ada salahnya menyajikan menu seperti pada usia sebelumnya.
CARA MENYIMPAN MAKANAN
1. Makanan yang telah dimasak, tapi tak segera dihidangkan harus segera didinginkan dalam waktu singkat dan disimpan di lemari es. Kalau perlu dinginkan dengan menempelkan wadah dalam air es. Makanan yang disimpan dengan cara ini bisa tahan selama 24 jam.
2. Untuk memanaskan bisa dengan mengukus atau dipanaskan di atas wajan tanpa minyak sampai panasnya merata.
3. Cukup panaskan satu kali. Hindari pemanasan berulang kali.
4. Sisa makanan di piring bayi sebaiknya segera dibuang karena kemungkinan sudah terkontaminasi bakteri.
MAKANAN BEKU
Secara umum makanan beku aman untuk bayi, selain itu kandungan nutrisi yang hilang juga relatif kecil.
* Beli makanan beku di tempat yang dipercaya dan memiliki fasilitas yang memadai. Sebab, bila proses pembekuan tidak benar, malah berpotensi bahaya bagi kesehatan. Pembekuan yang benar adalah bila dibekukan dalam waktu yang singkat, dan bukan sekadar menjadi beku seperti bisa dilakukan di rumah.
* Pada saat membeli, pastikan tanggal kadaluarsa.
* Sebisa mungkin pilih yang ditempatkan di bagian paling bawah, karena bagian atas cenderung suhunya lebih rendah.
* Segera bawa pulang ke rumah dan masukkan ke lemari pembeku bila belum akan dimasak.
MAKANAN UNTUK SI SAKIT
Pada bayi yang jatuh sakit, ada semacam perubahan metabolisme sehingga bayi membutuhkan zat gizi yang lebih banyak lagi ketimbang waktu sehat. Makanan yang diberikan haruslah yang mudah dicerna dan diserap. Berarti bentuknya kecil dan secara fisik harus cair. Misalnya, sup ayam yang tentunya sudah dilumatkan dulu sebelum diberikan.
Makanannya jangan yang kompleks, yaitu yang banyak seratnya, karena membuat usus bekerja keras. Berikan porsi kecil saja.Tapi karena bayi kebutuhannya meningkat, maka frekuensi pemberian makannya harus lebih sering.
YANG PERLU DIINGAT (DO)
1. Biarkan ia belajar makan sendiri. Memang kegiatan ini akan membuat dia dan lingkungan di sekitarnya kotor dan berantakan. Untuk memudahkan membersihkannya, tempatkan tikar atau lembaran plastik di bawah kursinya.
2. Jangan pernah meninggalkan si kecil sendiri saat ia makan. Juga, sekalipun Anda menungguinya, jika ia duduk di kursi makan yang tinggi, selalu gunakan sabuk pengaman yang tersedia untuk mengikat tubuhnya agar ia tak jatuh.
3. Usahakan untuk makan bersama si kecil sesering mungkin, dengan demikian ia mendapat pengalaman bersosialisasi yang banyak.
4. Bubur kental yang bertekstur kasar yang dapat menempel di sendok bisa jadi bahan berlatih si kecil makan sendiri.
YANG TAK BOLEH DIBERIKAN (DON'T)
Kendati bayi usia 9-12 bulan sudah bisa dikenalkan dengan makanan keluarga, ada beberapa yang belum boleh dikonsumsi olehnya.
1. Jangan berikan telur mentah atau setengah matang. Segera sajikan setelah dimasak, bila tidak, simpan di lemari es tapi tidak lebih dari 12 jam.
2. Sebaiknya tak mengonsumsi makanan manis. Selain tak baik untuk pertumbuhan gigi, juga memiliki gizi yang kurang seimbang. Cokelat, misalnya, yang tinggi adalah kadar lemak dan gulanya, sedangkan proteinnya kurang. Begitu juga es krim, kadar lemak dan gulanya sangat tinggi.
3. Sangat tidak dianjurkan mengganti kaldu ayam dengan kaldu ayam instan (yang sudah jadi) mengingat makanan yang diawetkan biasanya mengandung kadar garam tinggi.
4. Bumbu dapur yang bersifat merangsang seperti lada dan bawang-bawangan juga sebaiknya dihindari karena dapat meningkatkan asam lambung bayi.
Sumber: tabloid nakita
tags: menu untuk anak usia 9 bulan, menu batita, menu anak usia 10 bulan, menu anak usia 9-12 bulan, menu anak kurang dari setahun, cara memberikan makan kepada anak usia 9 bulan, melatih makanan bertekstur kasar, mengenalkan makanan bertekstur kasar itu usia berapa, cara menyimpan makanan untuk bayi usia 9 bulan, makanan yang disimpan di kulkas awet berapa hari, bagaimana sebaiknya cara memberi makan pada bayi usia 10 bulan, menyimpan makanan beku, cara yang benar menyimpan makanan beku, apa yang tidak boleh dilakukan saat memberi makan bayi usia 9 bulan, apa yang boleh kita lakukan, cara-cara memberikan makanan bertekstur kasar, apasaja yang tidak boleh diberikan kepada anak usia 9-12 bulan, bumbu dapur yang dapat meningkatkan asam lambung bayi, bolehkah mengganti kaldu ayam dengan kaldu instan, bolehkah memberikan telur setengah matang kepada batita.
Link terkait:
Jadwal pemberian makanan bayi
Menu bayi usia 9-12 bulan
9 comments:
nanti kalau sudah berkeluarga, saya pastikan resep diatas tak praktekin deh mbak :D
Idem sama Ajeng, klo sekarang kayanya belum bisa dipraktekin resep yg ini.... tapi tetangga2ku yg punya bayi, biasanya beli di perempatan mbak, soalnya ada yg jual bubur tim *bukan yg instant disupermarket tapi yg bikin sendiri...
Sayang waktu shasa kecil dulu aku belum nemu artikel ini mbak.. hehehe
Wah, bagus ni mbak infonya, apalagi untuk yang punya bayi :D
Disimpen dulu lah, ntar kalo udah punya anak baru dipraktekin, hehhee... :D
Tips makanan bayi yang menarik ini.
menu makanan bayi yang bergizi dan praktis..
Kan bikin tim udah nih mbak ya?... gimana klo besok2 si mbak ngasih daftar buah2 apa aja yg aman untuk dikasih ke bayi hhe... soalnya kadang klo lagi duduk depan rumah sering aku denger tetangga pada ngomongin buah untuk bayi, katanya sih buat ganti buburnya biar ada variasi gitu *hayah...
wah tampilanya bagus
kayanya enak juga kalo dimakan sama orang dewasa..hehehe
Post a Comment